Melihat kelas yang tidak ada guru membuat Alfath tidak enak diam ingin main kekelasnya Imran yang hanya selisih 2 ruangan dengannya, Imran kelas 9-1 sedangkan Alfath kelas 9-3. Rijal yang melihat Alfath seperti orang kebelet BAB itu pun segera mempertanyakan kenapa Alfath seperti itu.
"Kenapa Fath?"
"Gakpapa." Balas Alfath acuh tak acuh. Ia berbohong padahal dalam hatinya sangat tidak sabar untuk bertemu Imran.
"Serius, jan boong lo." Balas Rijal tak percaya.
"Emang gue pernah bohong?" Tanya Alfath.
"Allahu a'lam bishowab." Balas Rijal.
"Hm." Alfath hanya berdeham.
Melihat sifat Alfath yang seperti itu Risky sudah sangat hapal apa yang Alfath sedang inginkan. Risky pun mengechat Alim yang anggota OSIS meminta izin main kekelas sebelah, meskipun Risky juga belum tahu apakah kelas Imran ada guru atau tidak.
Risky Fatihah
Lim kelas gue jamkos, nih Alfath kayaknya pengen kekelas Imran.Alim Wibowo
Oh Yaudah, gurunya juga lagi pada rapat kok.
Risky Fatihah
Thank you brother."Fath! Ayo kekelas Imran, lo pengen kekelas Imran kan sebenarnya?" Tanya Risky.
"Yoi." Balas Alfath lalu menyusul langkah Risky yang sudah duluan menuju kelas Imran.
Risky dan Alfath tiba dikelas ketua geng mereka alias Imran.
"Assalamualaikum." Ucap Risky dengan lantang hingga terdengar oleh sekelas.
"Jamkos gini enaknya main kekelas Imran ygy." Sambung Alfath.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Imran dan teman-teman sekelasnya. Teman sekelasnya sudah tidak asing dengan teman satu circle Imran atau bahkan sudah diluar kepala.
"Adapeni adapeni adapeni???" Tanya teman sekelas Imran bernama Luqman.
"Ntahlah ntahlah ntahlah." Candaan Luqman dibalas oleh Imran.
"Gue kangen sama Imran." Ucap Alfath.
"Anjay spesial banget lo Ran dikangenin Alfath." Puji Risky.
"Gue juga kangen sama seseorang, gimana kalau kita vidcall sama anaknya? Gua telepon sekarang nih." Tawar Imran kepada teman-temannya.
"Boleh tuh." Ucap Alfath.
Imran langsung menelepon orang yang ia maksud dan tidak lama kemudian telepon pun diangkat.
"Annyeongisemikaaaa." Ucap Imran.
"Wa'alaikumsalam." Balas seseorang dari dalam telepon yang tidak lain adalah Rijal.
"Sejak kapan lo bisa bahasa Prancis gini Ran?" Khaled bertanya dan langsung mendapatkan bombastis side eye dari Alfath.
"Itu bahasa Jerman." Celetuk Imran.
"Orang jaman purba juga tau itu bahasa Korea!" Bentak Alfath kepada orang-orang yang ditelepon Imran.
"Ah gak asik lo!" Balas Khaled.
"Hahahaha!" Dibalas tertawa oleh Risky.
"Lagian lo ada-ada aje si." Ucap Imran menengahi.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Ficção HistóricaKetika anak bermindset positif masuk kedalam lingkungan negatif. Anak teladan vs troublemaker.