"Oppa...."
"Ibu.... ibu sudah tidak bersama kita lagi."Ju Hee menangis tersedu-sedu di selasar rumah sakit. Dia yg masih tingkat 3 sekolah menengah pertama tidak sanggup menahan dukanya akhirnya jatuh pingsan di pelukanku. Aku hanya bisa menangis dalam diam. Aku memeluk Ju Hee sambil menangis. Para perawat membawanya ke IGD. Aku hanya menangis di depan ruang jenazah menunggu kakak ibu yg akan mengurus semuanya.
Ayahku sudah berbulan-bulan ini tidak pulang. Dia kabur meninggalkan kami dengan banyak utang. Konon dia memberikan modal kepada temannya untuk mengembangkan bisnisnya. Dia mengambil utang di bank tanpa sepengetahuan ibu. Menjadikan apartemen kami satu-satunya sebagai jaminan. Teman bisnisnya yg ayah bilang adalah teman lamanya tega menipu ayah. Bisnis tidak pernah berjalan, harta kami terkuras dan kami terusir ke jalan. Ibu berusaha tegar. Dia meminta bantuan kepada saudara dan teman-temannya. Mencari kerja sebisanya demi menghidupi kami. Mungkin dia sudah tidak kuat dengan penderitaan ini. Akhirnya dia bunuh diri dirumah kami. Dirumah yg disita bank tepat hari ini.
"Jung Ha.. ada apa dengan ibumu." Akhirnya bibi datang. Aku jadi bisa melihat ibu di ruang jenazah.
Wajah cantiknya sudah mulai membiru. Dilehernya ada bekas jeratan tali tambang yg nampak menyakitkan. Matanya tertutup, bibirnya terlihat pucat pasi. Pipinya nampak tirus, kehilangan berat badannya karena sehari-hari lelah bekerja. Rambutnya kering terlihat kurang sehat, badannya mengurus. Aku memegang tangannya. Sudah dingin, melebihi dinginnya musim salju tahun kemarin. Ada bekas lingkaran di tangan manisnya bekas cincin pernikahan yg masih dia kenakan semasa hidup. Aku menangis lagi mengetahui kenyataan pahit ini. Sekarang hanya tinggal kami berdua, aku dan Ju Hee. Aku sudah tidak menganggap ayahku lagi.
Aku mendengar kabar yg mendadak ini dari sekolah. Ketika jam pelajaran musik sore itu. Kepala sekolah memanggilku dan menyuruhku untuk ikut dengannya. Kepala sekolah mengatakan ibuku berada di rumah sakit. Aku mengira ibu jatuh sakit, ternyata ibu pergi meninggalkan kami selama-lamanya. Ibu ditemukan oleh Ju Hee ketika hari ini dia tidak sengaja pulang lebih cepat dari biasanya. Ketika membuka kamar ibu. Ibu sudah tergantung di kipas angin yg menempel di plafon kamarnya. Sampai saat ini aku tidak menyangka ibu akan senekat ini. Pagi hari ketika kami akan berangkat sekolah, ibu nampak seperti biasanya. Tidak ada raut kesedihan ataupun di depresi yg tergambar di wajahnya. Ibu selalu menyemangati kami untuk menyelesaikan pendidikan dan mengembalikan kejayaan keluarga kami lagi. Mungkin ibu mau meninggalkan hal manis terakhir yg ingin dikenang oleh anak-anaknya.
Keesokan harinya, ibu disemayamkan dirumah duka, banyak teman kerja ayah yg juga datang melayat. Ternyata selain mengambil hutang bank. Ayah juga bermasalah dengan keuangan perusahaan. Dia meminjam beberapa puluh juta won di perusahaan tempatnya bekerja. Rasanya seperti sudah jatuh tertimpa tangga, menghadapi semua akibat dari hasil coba-coba ayah yg berujung duka. Hanya aku dan bibi yg menerima tamu di ruang duka, Ju Hee masih mendapatkan perawatan dirumah sakit. Aku memakluminya, sangat berat menemukan ibumu sendiri gantung diri didepan mata. Aku berharap Ju Hee baik-baik saja. Seharusnya dia tidak pulang cepat hari itu.
Bibi seorang Janda beranak dua, anak laki-laki dan anak perempuan. Hyuk hyung sudah menikah dan baru memiliki seorang putra sedangkan Ji Eun nuna sedang menyelesaikan kuliah S2nya di Kanada. Suami bibi meninggal setahun lalu karena penyakit diabetes yg tak kunjung sembuh. Sekarang adiknya harus meninggal secara mengenaskan. Dia benar-benar kecewa dengan ayah yg melepaskan tanggung jawabnya kepada ibu. Melarikan diri seperti pecundang. Aku tidak begitu paham dengan semua yg terjadi. Sekarang yg aku pikirkan hanya bagaimana aku nantinya hidup dengan adikku, Ju Hee.
Tuhan, kebaikan apa yg akan kau berikan kepadaku
Sampai kau mengujiku dengan kehidupan yg terlalu pedih.Aku yg masih belasan tahun ini sebenarnya sangat rapuh menerima semua kenyataan pahit ini. Tapi di depan adikku aku harus terlihat kuat, berdiri dikakiku sendiri saja sudah membebaniku. Aku tidak memiliki gambaran akan menjadi apa nanti kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiramisu Cake
RomanceJungHa seorang mahasiswa semester lima yg berjuang menghidupi diri sendiri dan adik perempuannya. ibunya meninggal dunia ketika menginjak bangku SMA di tingkat akhir, depresi lalu bunuh diri, akibat kebodohan yg ayahnya lakukan. Ayahnya melarikan di...