Chapter 3

51 7 2
                                    

Hangyeom terpaku diam melihat Hyuk yang mulai berjalan kearahnya.Tidak tau harus melakukan apa,,hanya diam mematung menunggu,,melihat mata tajam yang menusuk matanya itu rasa rindu yang selama ini Hangyeom coba tepis masuk secara perlahan memenuhi dadanya hingga terasa sesak.

Tanpa mengatakan apapun Hyuk menggenggam tangan laki laki yang 7 tahun lebih tua darinya. Menariknya berjalan keluar tidak perduli dengan beberapa orang yang melihat mereka penasaran.
Jelas saja penasaran itu adalah Hangyeom Kwa Jang nim,, supervisor paling tampan dan termuda dari semua cabang restoran Omega. Melihat salah satu atasan mereka digandeng mesra tanpa perlawanan dari si yang punya tangan membuat mereka menerka nerka siapa gerangan laki laki tinggi itu,, menggemaskan sekali melihat Kwa Jang nim mereka yang biasanya berwibawa,,maskulin,, dominan dan gagah terlihat imut dan mungil disamping orang yang baru mereka ketahui bernama Hyuk.
Mereka mulai berbisik dengan tidak tahu' tempat.

Hangyeom tidak tahu kenapa dia diam saja saat Hyuk meraih tangannya untuk berjalan keluar,,Bahakan saat Hyuk membukakan pintu mobilnya agar Hangyeom masuk dia masih tetap menurut.

"Gyeomii Hyung pake setblet mu"

"Uuhh??"

"Haruskah aku memasangkan nya untuk Hyung?" Hyuk sengaja menggoda Hangyeom,, karena kalo Hyuk yang biasanya pasti tanpa bertanya pun dia sendiri akan langsung memasangkannya tanpa bertanya apalagi meminta ijin.

"Aku bisa sendiri." Mencoba bicara setenang mungkin,, lagi lagi Hangyeom merutuki sikapnya didepan Hyuk.

"Araseo"  tersenyum tipis melihat tanggapan Gyeomi Hyung nya "kiyowoujar Hyuk dalam hati. Menjalankan mobilnya mobil Hyuk mulai membelah jalanan.

Begitu sunyi keadaan didalam mobil yang diisi 2 orang dewasa berbeda umur itu,, bahkan suara musik pun tak ada.

Menyandarkan tubuhnya dikursi mobil Hangyeom terus melihat keluar jendela tanpa menoleh sedikit pun kearah depan apalagi kesamping kirinya.

Merasa bosan memandang keluar jendela Hangyeom menutup matanya,,jujur Hangyeom sedikit bersyukur Hyuk menjemputnya karena dia sedang merasa lelah dan tidak sanggup untuk berkendara sendiri,, apalagi setelah rapat panjang dan obrolan basa basi bukan hanya dengan 1 atau 2 orang tapi ada 12 supervisor dan 6 pimpinan petinggi rasanya menguras tenaga sekali.

Hangyeom tahu Hyuk menjemputnya untuk berbicara masalah mereka, walaupun belum siap tapi sebagai orang yang lebih dewasa bukan kah dia harusnya lebih berani walau kenyataannya dia yang terus menghindar dengan cara konyol yang sama sekali tidak keren. Andai malam itu,,7 bulan yang lalu Hangyeom tidak mengijinkan Hyuk menginap bukan kah hubungan mereka tidak akan sejauh dan serumit ini. Entah penyesalan atau rasa syukur yang kini Hangyeom rasakan tapi yang paling terbesar adalah rasa takut.

Flash back

Ting tong Ting tong

Hangyeom baru saja selesai menyiapkan makan malamnya,, karena tadi jam 5 sore Hangyeom ketiduran sampai jam 8 malam disofa depan televisi,,bangun bangun badannya sakit semua karena tertidur terlalu lama dengan posisi duduk,, setelah mengumpulkan kesadarannya Hangyeom langsung masuk kamar untuk mandi agar segar saat nanti makan malam,,makanya jam 9 malam  Hangyeom baru selesai menghangatkan makan malamnya.

Tapi baru saja Hangyeom selesai menghangatkan makanan dan menyajikan  makanannya dimeja bel pintu apartemen berbunyi,, menghela nafas Hangyeom berjalan menuju layar berukuran kecil untuk melihat siapa tamu yang datang kerumahnya malam malam begini. Tapi anehnya hanya ada warna hitam,,

"Apa layar ini rusak ? Kenapa hitam semua?"
Hangyeom berguman bertanya pada dirinya sendiri yang pasti tidak akan ada yang menjawab.

My MedicineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang