Chapter 16

58 7 5
                                    


____________  Selamat membaca ____________
                                      .
                                      .
                                      .

________________HyukGyeom_________________

Terik nya matahari sudah sangat terasa
Menandakan waktu siang sudah dimulai. Dua orang yang masih bergelut dengan selimut itu sama sekali tidak merasa terganggu. Ekhs salah maksudnya hanya satu orang, karena orang yang lebih mudah sudah bangun lebih dulu.

"Hyung kenapa lagi lagi kau tidur membelakangiku."

Hyuk bertanya pada pada Hangyeom yang masih tertidur pulas walaupun matahari sudah tinggi dan jam menunjukkan 12:30 siang. Mungkin karena semalam mereka bergadang dan tidur menjelang pagi. Bahkan mereka melewatkan sarapan.

Hyuk masih memandangi punggung yang penuh dengan tanda yang dibuat olehnya sendiri, apalagi di area pundak dan tengkuk Hangyeom terlihat sangat indah dikulit putih Hangyeom. Hyuk merasa bangga saat melihat tanda yang memenuhi tubuh Hangyeom, ini hanya bagian belakang, bagian depan seperti nya lebih parah.

Hyuk tersenyum membayangkan. Dengan pelan Hyuk menelusup kan tangannya di sela leher Hangyeom,memajukan tubuhnya pada yang lebih tua untuk masuk kedalam pelukan dengan masih membelakanginya. Hyuk mengecup kembali bahu telanjang Hangyeom dengan penuh perasaan. Masih segar dalam ingatannya bagaimana Gyeomi Hyung nya terlihat sangat cantik dan sexy saat mendesah dibawah kuasanya.

Bahkan Gyeomie Hyung mengabulkan keinginannya untuk tidak meminta berhenti, walupun saat itu terlihat jelas Gyeomie Hyung nya kelelahan dengan wajah merah, mata sayu, rambut lepek seakan habis keramas, suaranya bahkan sudah serak. Saking lelahnya, Gyeomie Hyung nya ini tidak terbangun saat Hyuk membersihkan tubuhnya di bathtub, membiarkan tubuh yang kelelahan itu berendam di air hangat selagi Hyuk mengganti seprai dengan yang baru.

Mungkin karena itu juga tidur Hangyeom terasa nyaman, karena tubuh dan tempat tidurnya sudah bersih. Apalagi ditambah dengan pelukan hangat membuat Hangyeom semakin terlelap dengan nyenyak.

"Engh"

Hangyeom mulai terbangun karena Hyuk terus menciuminya.
Melihat Hangyeom mulai terbangun Hyuk mengeratkan pelukannya.

"Kau sudah bangun Hyuk-ah?"

"Emh. Sudah dari tadi."

"Aaakkh"

Hangyeom yang mencoba berbalik menghadap Hyuk meringis karena mulai merasakan pegal dan sakit di seluruh badanya. Sekarang mereka saling menatap.

"Wae Hyung? Apa sangat sakit?"

"Menurut mu bagaimana?"

"Mian Hyung membuatmu kesakitan."

Hangyeom membenarkan rambut berponi Hyuk yang menjuntai menghalangi matanya.

"Gyeomie Hyung kenapa kau sangat cantik?"

"Tiba tiba?"

Hangyeom bertanya dengan tangannya yang tadi membenarkan poni  menjadi mengelus pipi Hyuk.

Cup

Hyuk mengecup bibir pink Hangyeom yang sudah terlihat membengkak itu.

"Yaa!"

Hangyeom membekap mulutnya sendiri setelah Hyuk mengecupnya.

"Waee?"

"Aku bahkan belum menyikat gigi ku."

My MedicineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang