Bab 15

394 46 8
                                    

Bab 15 – kenyataan yang pahit






Malam makin sunyi dan kegelapan melanda serta keheningan semakin memakan malam hari yang kian larut, entah sudah berapa lama di antara dua manusia yang berhadapan dan memandang satu sama lain.

Seorang enigma dan alpha murni saling bertatap mata dengan mulut yang tertutup rapat seolah terdapat selotip yang menempel di mulut keduanya.

"Maaf" satu kata yang terucap pada mulut sang enigma dan hanya sebuah kata permintaan maaf yang berhasil keluar.

Sedangkan sang alpha murni yang masih tetap berdiam diri dan sekarang di buat bungkam oleh permintaan maaf dari enigma di hadapan nya.

Jungwon menatap mata Heeseung yang masih meninggalkan jejak kemerahan, "Aku benar-benar minta maaf... Menyembunyikan bahkan membohongi tentang diriku pada kau bahkan semua orang, dari kecil hingga besar aku terlahir di pilih oleh Moon Goddess untuk menjadi enigma. Ketika penentuan second gender terjadi pada usia 20 tahun, aku mendapatkan gender yang langka bahkan semua orang menyebutnya adalah mitos belaka"

"Percaya tidak percaya itulah kenyataan nya, maaf telah membuatmu terikat padaku menjadi soulmate. Lidahku, saliva ku adalah racun bagi alpha manapun karena jiwa serigala dalam tubuh alpha akan bertekuk lutut untuk menjadi omega bagi enigma"

Pernyataan Jungwon yang panjang berhasil telah mengejutkan Heeseung dan kedua tangan pada Heeseung mengepal erat.

"Jadi... Kau yang menciumku, pada mobil tempo lalu"

Jungwon mengangguk mengiyakan perkataan Heeseung.

"Benar, aku tidak sengaja karena sama sekali tidak tahu tentang perihal seorang enigma lantaran tidak ada satu pun yang mengajari ku tentang seorang enigma hingga ayah ku mendatangkan seorang wanita dewasa yang sangat mengetahui seluk beluk tentang enigma di saat aku berhasil mencium kalian berempat"

Heeseung berdecih sinis menatap Jungwon bagaikan manusia yang memiliki catatan kriminal.

"Sialan, kau sialan! Sungguh sialan sekali! Aku tidak terima memiliki soulmate enigma seperti mu! Aku alpha murni! Yang harus bersanding dengan omega murni!" Seru Heeseung lantang di hadapan Jungwon.

Jungwon? Dirinya menutup mata mendengar semua teriakan dan kalimat yang dilontarkan oleh Heeseung padanya hingga pada kalimat terkahir yang Heeseung suarakan telah menyesal menjadi soulmate dirinya yang seorang enigma, menyakitkan hati? Tentu saja. Itu yang dirasakan oleh Jungwon sendiri, hatinya berdenyut sakit mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan oleh Heeseung tapi tidak seberapa sakit yang dirasakan oleh Heeseung.

Di rasa sudah tidak lagi Heeseung lontarkan kalimat tidak keterimaan nya pada kenyataan yang melanda Heeseung, Jungwon membuka mata perlahan dan mendapati wajah Heeseung yang memerah dengan mata yang berkaca-kaca siap untuk tumpahkan air mata serta kedua alis yang menukik tajam bagaikan sebilah pisau lancip.

Jungwon maju selangkah tapi reaksi yang Heeseung perlihatkan membuatnya kembali terdiam dan berhenti melangkah beberapa detik hingga kembali melangkah lagi, Jungwon maju dan Heeseung mundur terus untuk menghidar dari Jungwon. Terus dilakukan hingga Jungwon sedikit geram dan pada akhirnya dengan kesadaran penuh Jungwon menarik lengan Heeseung kencang hingga tubuh kedua nya bertabrakan, Jungwon mengambil kesempatan itu untuk memeluk erat tubuh Heeseung seolah mengunci seluruh pergerakan Heeseung.

HIERARKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang