Bab 06

571 44 5
                                    

Bab 06 – Kesenangan tersendiri



Setelah kurang ajarnya merendahkan alpha murni dengan cara melecehkannya yang dilakukan oleh oknum bernama Yang Jungwon kepada korban yang bernama Jake Shim di tempat perpustakaan pojok yang sepi peminat, di situlah tempat saksi bisu seorang Jungwon melecehkan bibir Jake yang menurut Jungwon sendiri adalah bibir seksi kesukaannya tentu setelah mencicipinya.

Jungwon berhenti melecehkan Jake setelah di pergoki oleh pamannya sendiri yaitu paman Minghao sang penjaga perpustakaan yang pada saat itu lagi melakukan patroli sudut-sudut perpustakaan.

Mendapatkan pelototan dan tampolan kasih sayang dari paman Minghao kepada Jungwon, untung saja paman Minghao menghentikan aksi tak terpuji Jungwon kepada Jake. Bisa-bisa kebablasan nanti.

Setelah mendapatkan dua afeksi kasih sayang dari paman Minghao tercinta kepada Jungwon yang setelahnya Jungwon menghilang bagaikan di telan bumi dari hadapan Jake.

Rooftop Caffe seberang kampus adalah tempat keberadaan Jungwon sekarang dengan bersama dua teman dekatnya.

Sedari awal tadi hingga sekarang yang dilakukan Jungwon hanyalah tersenyum dan terkekeh bagaikan orang gila menurut Haruto dan Jeongwoo sendiri, keduanya sangat terheran-heran dengan Wajah Jungwon yang selama satu jam lebih itu tetap tersenyum cerah bagaikan mendapatkan keberuntungan.

Haruto menyenggol lengan kanan Jeongwoo dengan lengan kirinya dan memberi tatapan suruh bertanya pada Jungwon.

Jeongwoo yang di beri tatapan seperti itu pada Haruto pun membuka suara, "Jungwon-ah, kau kenapa senyum-senyum selama satu jam lebih?"

"Tidak ada" balas Jungwon singkat dan menumpukan dagunya pada telapak tangan kanan di atas meja.

"Ada hal yang membuat mu senang sampai tidak berhenti tersenyum huh?"

Haruto bertanya dengan nada sedikit kesal oleh tingkah Jungwon yang aneh.

"Ya... Satu jam lalu di perpustakaan, aku mencium bibir seksi milik Jake"

Jungwon menjawab pertanyaan Haruto dengan membayangkan kejadian saat dirinya mencium bibir seksi nan kenyal milik Jake dengan senyuman yang semakin mengembang.

"HAH?! / WHAT THE FUCK!?"

Haruto dan Jeongwoo terkejut secara bersamaan setelah mendengar pengakuan Jungwon yang benar-benar membuat keduanya so speechless very jinjja. Rasanya seperti tertimpa batu meteor menurut deskripsi keduanya.

Karena teriakan Haruto dan Jeongwoo yang keras membuat beberapa pengunjung Caffe yang berada di rooftop juga menjadi terganggu, berbeda dengan Jungwon yang hanya mendelik singkat dan setelahnya kembali membayangkan bibir seksi Jake.

"Sumpah demi apa? Kau tidak mabuk kan?"

"Hei, bukannya Jake alpha murni? Wah! Berani sekali kau mencium Jake. Apa kau tidak takut terkena amukan nya?"

Haruto dan Jeongwoo mencerca Jungwon dengan berbagai pertanyaan melalui mulut keduanya yang tidak bisa mingkem barang sedetik pun.

"Demi bibir seksinya Jake, aku tidak mabuk dan beneran mencium bibir seksi milik Jake. Aku tidak peduli Jake alpha murni atau tidak, terkena amukannya atau tidak... Yang penting aku bisa mencium bibir seksi Jake, ah~ rasanya membuatku ketagihan" ungkap Jungwon secara jujur.

Lagi-lagi Haruto dan Jeongwoo menjatuhkan rahangnya saat mendengar pengakuan Jungwon.

"Ya Tuhan~ bisa-bisa nya kau" greget Haruto.

"Untuk kali ini, aku tidak bisa membantu mu jika kau di tandai dan di incar oleh Jake karena lancang menciumnya"

Jungwon tidak memperdulikan perkataan kedua temannya karena dirinya semakin senang jika Jake benar-benar mencarinya sampi ke ujung dunia.

Dasar enigma gila.

♤♤♤♤♧ HIERARKI ♧♤♤♤♤

BRAK

BRUK

"Dimana Jungwon!" sentak Jake.

Nah kan, sesuai deretan baris kalimat dari Jeongwoo yang baru saja dua puluh menit berlalu kepada Jungwon akhirnya beneran terjadi.

Jake ke kelas Jungwon tentu untuk mencari Jungwon dan membuat perhitungan kepada beta mesum yang menjadi title Jungwon dari Jake baru-baru ini.

Anak-anak kelas yang di sentak dan mendapatkan pheromone mengancam lantas serentak memberi tahu keberadaan dimana Jungwon berada.

"DI RUANGAN DOSEN PAK DOYOUNG"

Jake pergi dari kelas itu dan kembali mencari keberadaan Jungwon yang di beritahu oleh anak-anak kelas tadi.

Tujuh menit kurang untuk Jake menuju ruangan dosen pak Doyoung yang terkenal sangat galak kepada mahasiswa siapapun termasuk dirinya.

Bertepatan dengan Jungwon yang baru saja keluar dari ruangan dosen pak Doyoung dengan Jake yang baru saja sampai, lantas melangkah cepat ke arah Jungwon.

"Yak! Beta mesum!"

Jungwon menoleh ke arah kiri saat mendengar panggilan aneh dari seseorang dan ternyata itu adalah Jake yang melangkah ke arahnya.

Dengan reflek cepat dari Jungwon yang menghindar tinjuan Jake yang melayang ke arahnya tiba-tiba membuat Jungwon menempelkan tubuh Jake ke arah tembok dengan mencengkram kedua tangan Jake di belakang tubuh Jake.

Memegang leher Jake dan semakin Jungwon tekan ke arah tembok pada tubuh Jake, membuat pergerakan Jake terkunci dan susah untuk bergerak.

"Kenapa kau tiba-tiba meninju ku?"

"Kau membuat masalah dengan ku dan kau harus di beri perhitungan -hukk"

Jake semakin susah untuk berbicara saat tubuhnya semakin di tekan ke arah tembok.

"Perhitungan huh?" beo Jungwon.

Senyum seringai terpatri di wajah tampan Jungwon kepada Jake yang terus-terusan menggeliat.

Jungwon mendekatkan tubuhnya dan meniup leher Jake hingga membuat empunya meremang.

"Jangan mendekat!"

Jungwon malah semakin mendekatkan tubuhnya hingga menempel pada punggung belakang Jake.

Tangan kanan Jungwon yang menganggur lantas Jungwon arahkan pada pinggul Jake, mengelus pelan dan meremasnya hingga-

"AHH"

-jari telunjuk dan jari tengah kanan Jungwon buat tekan pada titik sensitif bawah milik Jake dengan gerakan seperti teknik akupuntur.

Membuat Jake mendesah kencang saat mendapatkan sengatan aneh di tubuhnya oleh ulah Jungwon dengan pantatnya menjadi sedikit menungging dan menyentuh kebanggaan milik Jungwon.

Jungwon lepas cengkramannya pada tubuh Jake yang sedikit bergetar hingga jatuh merosot kebawah.

Jake merasakan kedua kaki dan tubuhnya seperti jelly yang membuat dirinya jatuh merosot.

Sedangkan Jungwon hanya terkekeh menatap Jake dan setelahnya pergi meninggalkan Jake tanpa niat membantu Jake.

Selama perjalanannya, Jungwon bersiul dan bersenandung dengan kedua tangan di masukkan kedalam saku celana.








Bersambung »»»»»»»»»»»»



See you later
[14/04/2024]

HIERARKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang