salah paham

185 25 5
                                    

...

Saat ini hyunsuk tengah berkumpul di perpustakaan bersama yeonjun dan mark. Mereka bertiga tengah mengerjakan tugas bersama sembari sesekali akan beRgibah.

"gimana Jun? Pulang sekolah ini kamu jadi kan nembak soobin?" Tanya hyunsuk.

"oiya jadilah"

"goodluck bro, semoga diterima" ucap Mark sembari menepuk pelan bahu yeonjun.

"nanti kalo jadi, traktir kita ya!"

Yeonjun mengacungnya jari tengahnya, eh salah. Yeonjun mengacungkan jempolnya sembari mengangguk pelan.

Pulang sekolah hari ini yeonjun memang berniat akan menembak soobin.. bukan ditembak mati yh, tapi ditembak jadi pacar.

Setelah memikirkan nya selama beberapa hari, yeonjun.memutuskan untuk menjadikan soobin kekasihnya secepatnya. Jika terus ditunda, takutnya nanti pujaan hatinya itu keburu diambil orang.. kan gak lucu!

"sumpah gua deg deg-an banget, takut ditolak"

"Bodoh!" Umpat Mark. "Kalo ga deg deg-an mah mati atuh" lanjutnya dengan nada kesal.

"sebelum nembak soobin beneran, mending kamu praktekin dulu sekarang biar nanti gak salah ngomong" usul hyunsuk. "kamu anggap aja kalo aku itu soobin, sok cepetan!"

Yeonjun mengangguk, kemudian dia berlutut dihadapan hyunsuk lalu memegang tangannya.

Hyunsuk terkikik geli saat melihat wajah yeonjun yang menurut nya itu sangat menyebalkan, sok manis banget!

"aku suka sama kamu.. kamu mau gak jadi pacar aku?" Ucap yeonjun yang langsung mendapat geplakan kasih sayang dari Mark karena wajahnya yang terlihat sangat tonjokable.

"geli banget anjing!"

"diem deh Mark! ganggu aja"

"Shap salah"

Yeonjun yang merasa dibela oleh hyunsuk pun langsung tersenyum lalu mengacungkan jari tengahnya pada Mark. Setelah itu dia melanjutkan aksinya tadi pada hyunsuk dengan posisi yang masih sama seperti tadi, berjongkok dihadapan hyunsuk sembari memegang lengannya.

"kamu mau gak jadi pacar aku?"

"iya.. aku mau" jawab hyunsuk malu malu.

srett
Bugh

"Bajingan!".

Tubuh yeonjun terkusruk dan menabrak kursi di depannya akibat tonjolkan tiba-tiba yang diberikan oleh jihoon hingga membuat kepalanya berdenyut sakit, dan hidungnya mengeluarkan darah segar.

Mata sipit hyunsuk membulat saat melihat adegan tidak senonoh yang terjadi dihadapan nya, hyunsuk langsung berlari menghampiri yeonjun dan membantunya untuk bangun.

"jihoon kamu apa-apaan sih!"

Emosi jihoon semakin membludak saat melihat hyunsuk membantu yeonjun, dan ia hendak menonjok yeonjun sekali lagi. Namun tubhnya ditahan oleh Mark dengan sekuat tenaga supaya jihoon tidak melayangkan tonjokan nya kembali kepada yeonjun.

"eh woy, istigfar lu!" ucap Mark.

Dalam keadaan yang sangat genting seperti inipun dia masih saja bisa bercanda. Niatnya mau bikin suasana menjadi tenang kembali, tapi ternyata usahanya itu tidak membuahkan hasil.

"dia nonis bego" balas yeonjun dengan sedikit candaan.

Tenaga jihoon ternyata sangat kuat, hingga membuat Mark kewalahan karena dia terus bergerak kesana-kemari seperti cacing kremy.

"jihoon, stop!" Ucap hyunsuk lalu menghampiri jihoon, dan mencoba untuk menenangkan kekasihnya itu.

"eh Jun, lu mending pergi dah!" Usir Mark

Bukannya mendengarkan perkataan sang teman, yeonjun malah seperti menantang maut,d ia malah kembali mendekat pada jihoon.

"ji.. lu salah paham dah" katanya mencoba untuk menjelaskan. "tadi gua cu—

Belum sempat yeonjun melanjutkan ucapnya, jihoon malah pergi begitu saja meninggalkan kekacauan yang sebelumnya dia perbuat.

Bahkan jihoon menghempaskan tangan hyunsuk dengan kasar, dan itu membuat Mark yang kebetulan melihatnya pun jadi ikut kesal juga.

"eh anjing ya lu, park!"

..


























"Hyun sorry.. nanti gua bantu ngomong lagi ke si jihoon deh"

"gausah njun, biar aku aja yang ngomong sama dia. Nanti kalo kamu maksain takutnya ditonjok lagi"

Kini hyunsuk dan yeonjun tengah berada di UKS untuk mengobati luka yang didapat yeonjun akibat pukulan keras yang diberikan oleh jihoon.

Sebenarnya hyunsuk sedikit kesal pada jihoon dia karena  bersikap kasar pada temannya tadi, jihoon juga tidak mau mendengarkan penjelasan nya.

Niatkan hyunsuk akan menjelaskan pada jihoon sepulang sekolah nanti, tapi saat melihatnya sangat kesal tadi.. ia jadi mengurungkam niatnya karena takut nya jihoon semakin marah nantinya.

Jadi hyunsuk memutuskan untuk menjelaskannya besok saja saat emosi jihoon sudah mereda.

"lu balik sama siapa?" Tanya yeonjun.

"dijemput sama pak supir"

"kayanya gua gak jadi nembak soobin deh"

"kenapaaa?!"

"Ya masaa gua mau nembak dengan keadaan berantakan kaya gini sih.. nanti yang ada dia malah takut sama gua"

"Iya juga ya.."

Mereka berdua terdiam karena tak tahu harus membahas lagi, hingga akhirnya pintu UKS itu dibuka dan menampilkan jihoon dengan keadaan yang sangat berantakan dengan wajah yang kesal lalu seragam sekolahnya dikeluarkan dan dua kancing atasnya dibuka.

"jihoon.." panggil hyunsuk pelan.

Pandangan mereka bertemu, lalu jihoon beralih menatap yeonjun yang tengah terduduk disamping hyunsuk.

Jihoon berdecih, kemudian dia kembali keluar uks dan menutup pintunya dengan kasar hingga membuat bunyi yang sangat keras.

"Jun tunggu sebentar ya, aku mau ngejar jihoon dulu" ucap hyunsuk, lalu berlari keluar uks.

Kaki pendeknya melangkah secepat mungkin untuk mengejar jihoon yang kini sudah jauh dari pandangan. Tapi hyunsuk tidak menyerah begitu saja, ia terus mengejar jihoon hingga sampai di parkiran.

"Jihoon tunggu sebentar" mohon nya.

Namun, jihoon tak mendengar dan malah memakai helm nya kemudian menaiki motor hitam kesayangan nya.

Hyunsuk tak tinggal diam, ia berdiri dihadapan motor jihoon supaya dia tidak bisa pergi lagi.

"jihoon.. dengerim aku dulu!"

"minggir" ucap jihoon, dingin.

Mata hyunsuk kini mulai berkaca-kaca, ia tak menyangka hal sekecil itu akan menjadi besar dan membuat jihoon semarah ini.

Padahal jihoon cuma salah paham! Tinggal dengerin penjelasan nya doang, apa susahnya sih..

"minggir! Gua mau pergi"

Jika sudah seperti ini, jihoon tidak akan bisa diganggu gugat lagi. Mau tak mau hyunsuk harus mengalah dan membiarkan jihoon pergi.

Setelah itu, jihoon melajukan motornya dengan kecepatan maks. Meninggalkan hyunsuk yang masih berdiri sembari melihat kepergiannya dengan wajah yang sudah memerah karena menahan tangis.


Halo! Ada yang kangen ga?😆

Cute!! - hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang