...
Tidak terasa seminggu telah berlalu, sudah seminggu pula hyunsuk mencoba untuk menjelaskan semuanya kepada jihoon. Namun sayangnya, jihoon tidak memperdulikan nya sama sekali. Bahkan jihoon tak segan untuk bersikap kasar kepada hyunsuk.
Tapi walaupun begitu, hyunsuk tidak akan menyerah.. Ia akan terus berusaha supaya hubungannya dengan jihoon kembali membaik.
Seperti saat ini.. hyunsuk tengah mengumpulkan nyali untuk menemui jihoon yang sedang berada di rooftop. Sedari tadi jantungnya berdebar sangat cepat karena takut jika menemui jihoon sekarang, ia takut jihoon malah semakin marah.
"oke hyunsuk.. tenang.. kamu pasti bisa.."
Setelah berhasil menenangkan diri, hyunsuk mulai menaiki tangga menuju rooftop. Sesampainya dipuncak, hyunsuk tidak langsung membuka pintu nya, tapi ia menarik nafas lebih dulu untuk menetralkan detak jantung nya.
Selepas itu, hyunsuk baru memberanikan diri untuk membuka pintu sepelan mungkin supaya tidak menimbulkan suara.
Saat pintu dibuka, mata sipitnya langsung terpaku pada jihoon yang tengah merebahkan diri diatas meja hingga wajahnya tersorot sinar matahari, dan membuat jihoon semakin terlihat tampan.
Kaki pendeknya melangkah mendekat pada jihoon dengan perlahan, lalu berdiri disamping meja yang ditempati jihoon hingga membuat sinar matahari yang tadinya menyoroti wajah tampannya tertutupi oleh tubuh kecil hyunsuk.
"jihoon.. kita harus bicara.."
"ga ada yang harus dibicarain, mending lu pergi sekarang!"
"Park Jihoon!" Hyunsuk menaikkan nada bicaranya.
Hal itu membuat emosi jihoon timbul ke permukaan. Jihoon paling tidak suka jika diganggu seperti ini, rasanya ia ingin menonjok siapapun saat ini juga.
Sebelum emosinya semakin membludak, jihoon memutuskan untuk pergi dari hadapan hyunsuk karena takut kelepasan nantinya. Ia tidak mau menyakiti kesayangannya.
Saat melihat jihoon pergi, hyunsuk tidak bisa diam begitu saja. Hyunsuk pergi mengejar jihoon lalu menarik lengannya dengan kasar hingga membuatnya berbalik kearahnya.
"dengerin sekali aja bisa gak sih? Aku tuh.. mau ngejelasin semuanya.. biar masalah ini selesai! Aku gak mau kita kaya gini terus, jihoon.."
Kini emosi hyunsuk mulai timbul dan menguasai tubuhnya, ia kesal, marah, dan juga kecewa.. rasanya hyunsuk ingin menghancurkan bumi saat ini juga.
Air matanya sudah tak bisa tertahan lagi hingga terjun bebas begitu saja melewati pipinya.
"Kamu pikir aku gak cape, HAH?! Setiap hari aku coba buat jelasin semuanya, tapi kamu malah gak peduli dan pergi gitu aja. Itu sama aja kaya kamu gak ngehargain kehadiran aku disini!" Hyunsuk tak kuasa menahan amarah didalam dirinya hingga membuat tangisnya semakin pecah. Mata sipitnya terus mengeluarkan air hingga memerah.
Jujur saja, hari jihoon terasa sangat sakit saat melihat kesayangannya menangis, ia terus mengumpati dirinya sendiri karena telah membuat hyunsuk–nya menjadi seperti ini.
"aku.. gak bisa.. kalo kaya gini terus, jihoon.. mending kita put—mmph ..
Ucapan hyunsuk terpotong karena jihoon tiba-tiba saja menarik tengkuknya lalu melahap bibir plumnya dengan brutal.
mmmpph.. nghh
*jujur gue geli bgt ngetiknya 😥
Tangan mungil hyunsuk mencoba untuk memukuli dada jihoon saat dirasa dirinya kehabisan nafas, dan jihoon langsung melepaskan tautannya dengan sedikit tidak rela.
"maaf.. "
Hyunsuk mendongak, dan menatap jihoon yang kini tengah menatapnya juga dengan tatapan sedu.
"jangan putus ya?" mohonnya dengan tatapan yang semakin memelas
Tangis hyunsuk kembali pecah hingga membuat jihoon terkejut dibuatnya karena kekasih kecilnya tiba-tiba berjongkok sembari menutupi wajahnya dengan kedua tangan kecilnya lalu menangis seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya.
"Astaga, sayang!" Pekik jihoon.
Jihoon langsung ikut berjongkok, kemudian membawa hyunsuk-nya kedalam pelukan hangatnya sembari mempuk-puk kelapa nya dengan sangat pelan dan lembut.
"maaf.. aku minta maaf.." sesalnya
"kamu jahat!" Tutur hyunsuk
"Iya aku jahat.. maaf ya sayang"
"Aku kesel sama kamu! Aku mau marah sebulan pokoknya!"
"iya sayang, kamu boleh marah. Pukul aku aja, lupain semua amarah kamu"
Hyunsuk mendorong tubuh jihoon agar menjauh darinya, kemudian ia memukuli dada jihoon berkali-kali hingga dirinya merasa puas. Sedangkan jihoon hanya bisa pasrah dan membiarkan si kecil meluapkan emosi kepadanya.
Setelah dirasa puas memukulinya, hyunsuk beralih menatap jihoon yang juga tengah menatapnya sembari tersenyum. Tanpa aba-aba hyunsuk langsung menubruk dada jihoon hingga membuatnya hampir saja terjungkal kebelakang jika dia tidak menahan tubuhnya.
"aku kangen kamu, jihoon.." ungkap hyunsuk.
"aku suka kangen banget sama pacarku yang paling lucu ini.. maafin aku ya"
"jangan minta maaf terus!" Kata hyunsuk tak suka.
"Iya maaf.."
"Kalo kamu minta maaf lagi, aku bakal marah beneran!" Ancam sikecil tak main-main.
"iya sayangku, cintaku.."
"kamu harus ganti rugi pokoknya! gara-gara kamu, aku nangis terus.."
"kamu mau apa, cintaku?"
Hyunsuk terdiam sejenak sembari mengetuk-ngetuk jari di dagunya seolah-olah tengan berpikir serius.
"mau burger 1 truk, boleh?"
"boleh banget sayang, mau beli satu toko juga boleh. Apasih yang engga buat kamu.."
..
JUJURR GUE GELI BANGETT NGETIKK PART INI :)
Konfliknya cuma tipis-tipis aja.. (kayaknya)
book ini bakal lebih banyak adegan uwuw nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute!! - hoonsuk
Contohyunsuk, si manis yang berhasil membuat lelaki tampan yang sangat cuek seperti park jihoon jatuh cinta kepada nya..