Happy Reading^^
***
Celine menatap Elliot tak percaya, bagaimana pria itu dengan santai membawa mata manusia, psikopat. "Kau psikopat Elliot?"
Elliot terlihat sedang berpikir. "Mungkin, tapi suamimu lebih psikopat dari pada aku nyonya," bisik Elliot.
Celine merinding mendengar bisikan Elliot. Sialan ia lupa bahwa Aaron dan Elliot adalah jelmaan iblis yang berwujud manusia.
Celine menghela nafas mencoba menetralkan ekspresi nya, walaupun tangannya gemetar, ia mencoba untuk setenang mungkin.
"Mata siapa yang kau ambil Elliot?" Tanya Celine.
"Mata pelayan anda, nyonya," jawab Elliot santai.
Celine melotot terkejut, Elliot sudah sejauh itu. "Kau--"
"Tunggu, sebelum anda marah pada saya, saya hanya mengambil hadiah yang dijanjikan oleh tuan Aaron untuk saya, jadi jika anda ingin marah tolong marahi saja tuan Aaron, nyonya," ujar Elliot membela dirinya sendiri agar tidak kena semprot oleh Celine.
Celine terkekeh. "Siapa yang marah, aku hanya ingin memujimu, kau memang terbaik Elliot, pelayan itu memang pantas mendapatkan nya."
Elliot tersenyum bangga. "Terimakasih atas pujian anda nyonya."
Celine mengangguk. "Oh iya Elliot, apakah kau bisa mengajakku menyusuri ruangan itu?" Tanya Celine sambil menunjuk pada ruangan yang Azumi larang untuk ia masuki.
"Ruangan itu?" Tanya Elliot sambil menunjuk ruang latihan berusaha memastikan.
Celine mengangguk. "Iya ruangan itu."
"Tentu saja nyonya," jawab Elliot.
Elliot menatap aneh kearah Azumi yang sejak tadi hanya diam berdiri sambil memperhatikan dia dan nyonya Celine. "Sedang apa kau disini Azumi?"
"Saya sedang menemani nyonya Celine berkeliling markas ini, tuan," jawab Azumi.
Celine menatap remeh kearah Azumi, sejak tadi Azumi hanya mencoba memamerkan kedekatannya dengan Aaron suaminya.
"Pergilah, aku yang akan menemani nyonya Celine berkeliling," Perintah Elliot.
Azumi mengangguk patuh. "Baik tuan, saya permisi."
Celine menatap Elliot tidak terim. "Kenapa kau menyuruhnya untuk pergi? Padahal aku ingin sedikit mempermainkan nya lagi."
"Anda bisa mempermainkan dia sepuasnya di Italia nanti nyonya, lagi pula jika tuan tahu dia akan langsung menghukum pelayan itu, bukankah itu tidak seru?"
Celine mengangguk setuju. "Kau benar Elliot."
"Ayo, kita lihat ruangan itu Elliot," ajak Celine.
"Baiklah, mari nyonya saya tunjukkan ruang latihan Agler."
Celine mengikuti langkah kaki Elliot, ia memasuki ruangan besar itu, matanya terkesima begitu banyak senjata didalam sini, dan begitu banyak ruangan.
"Ruangan apa itu?" Tunjuk Celine pada ruangan dekat pintu masuk.
"Ruangan saya nyonya," jawab Elliot.
Celine berjalan menuju ruangan Elliot. "Apa boleh aku masuk Elliot?" Tanya Celine dan dibalas anggukkan oleh Elliot.
Celine membuka pintu ruangan Elliot. Celine melihat sekeliling nuansa ruangan ini tidak jauh berbeda dengan ruangan milik Aaron, namun ruangan ini hanya terdapat meja bekerja dan rakyat buku kecil, sungguh membosankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Mr. Husband
Science FictionTak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang paling terpenting tokoh ini sedang hamil anak dari karakter favoritku. Karina si penggila novel harus ber...