30' Italia

15.9K 1K 83
                                    

Happy Reading ^^

Jika ada typo harap tandain

Saling bantu karena author masih pemula terimakasih

***

Malam yang terlihat sunyi ternyata menyimpan banyak hal mengerikan didalamnya, hal yang tidak diketahui oleh orang. Sama hal nya dengan malam, manusia juga menyimpan banyak hal mengerikan dalam pikirannya. Mereka yang terlihat diam dan tenang, ternyata merekalah yang punya sikap yang paling mengejutkan. Orang yang paling berbahaya adalah orang yang terlihat tenang dan tidak banyak bicara, karena kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan.

Seorang pria sedang duduk dibalkon dengan santai, menikmati semilir angin malam yang menenangkan, dengan cerutu ditangannya. Pria itu menghisap cerutu santai, diselingi dengan minuman keras yang ada dimeja.

Tidak berselang lama terdengar dering telpon. Pria itu mengalihkan perhatiannya kearah ponsel yang berada diatas meja, melihat nama si penelpon pria itu langsung mengangkat telpon itu.

"Bagaimana?"

"Semua berjalan sesuai keinginan anda tuan," jawab si penelpon.

Pria itu menyeringai puas. "Bagus, aku tidak ingin ada kekurangan dalam misi ini."

"Anda tenang saja tuan, saya sudah membereskan semuanya."

"Bayaranmu akan ku transfer."

"Saya ingin bitcoin sebagai bayaran saya tuan," sela si penelpon dengan cepat.

"Saya sudah menghabisi semuanya tanpa sisa, dengan resiko yang tinggi. Bukankah saya patut mendapatkan upah yang besar?" Jelas si penelpon.

"Baiklah."

"Dua bitcoin tuan," sera si penelpon yang membuat Aaron mendengus.

"Ck, merepotkan. Sudah aku transfer bayaranmu," Setelah mengatakan itu, ia langsung menutup sambungan telpon. Dua bitcoin bukan apa-apa yang terpenting orang yang mengusik miliknya sudah musnah. Aaron menyeringai, ya pria yang sedang menikmati cerutu itu adalah Aaron

Aaron beranjak dari balkon menuju kamarnya, disana terdapat wanita yang sedang terlelap dengan tenang. Aaron mendekat kearah wanitanya, ia mengecup dahi kemudian perut Celine.

"Aku harap kamu tidak marah, karena aku menyuruh Elliot menghabisi keluargamu," ucap Aaron pada Celine yang sedang terlelap.

Aaron mendekat kearah perut Celine. "Dengar baby boy, jika suatu hari nanti ada yang menyakiti mommy, kau harus membasminya sama seperti apa yang daddy lakukan, okey?" bisik Aaron pada perut Celine.

Aaron merebahkan tubuh disamping wanitanya. Ia mendekap tubuh kecil itu dengan erat seakan tubuh itu miliknya.

"Jikapun nanti kamu tahu dan membenciku, aku akan mencuci otakmu agar kamu melupakan rasa bencimu padaku," seru Aaron dengan kilatan mata dipenuh kilatan obsesi.

Aaron mengecup kening Celine lagi. "Selamat malam love, aku selalu mencintaimu," setelah mengatakan itu Aaron menutup mata untuk menyusul Celine kealam mimpi.

***

Setelah banyaknya drama, Celine bangun disambut oleh tangan kekar yang sedang melilit perutnya, Celine berbalik secara perlahan untuk menghadap kearah suaminya. Tangan Celine menelusuri rahang tegas Aaron, jarinya menyentuh lembut hidup kemudian bibir sang suami. Bukannya semalam Aaron marah padanya, tapi sekarang sudah menempel saja. Celine melirik kearah celah balkon, sudah ada cahaya matahari yang mengintip diantara gorden. Matanya beralih kearah jam menunjukkan pukul tujuh pagi.

Sorry Mr. HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang