33

11K 892 155
                                    

Pacar Kenma up nih

Jangan lupa vote sama komen.

Dinikmati, diresapi, jika ada typo atau salah pengejaan kata harap tandai.

*

*

*

Happy Reading^^

***

"Nyonya memanggil saya?" Tanya orang yang baru saja membuka pintu kamar.

Celine menatap tajam kearah orang itu.

"Lihat, orang yang ingin kau bunuh sudah ada didepanmu. Kau yakin akan membunuhnya? Bukan hanya Aaron yang akan marah tapi juga Rion akan marah besar padamu," ucap Matteo dengan menunjukkan senyuman mengejek.

Celine mengepal tangan marah mendengar ucapan Matteo. Namun sebisa mungkin Celine menghadapi mereka dengan tenang. 

"Aaron marah padaku? Kau serius mengatakan itu padaku Matteo. Aku adalah harta terbesar yang Aaron miliki tidak mungkin dia marah padaku. Kalian menculikku juga karena kalian tidak tahu bagaimana harus menyerang Aaron jika bukan lewat aku, benar apa yang aku ucapkan?" Celine menatap remeh pada mereka berdua.

Sepertinya ucapan Celine tepat sasaran, melihat mereka yang hanya bisa diam tanpa bisa menjawab ucapannya. "Haha, aku tahu suamiku memang hebat, kalian tidak mungkin bisa mengalahkannya," Celine tertawa dengan kencang untuk mengejek mereka berdua.

"Cih aku akui dia memang hebat, tidak ada celah untuk membuatnya tunduk. Tapi tidak untuk sekarang, kau tahu sekarang suamimu sedang kelimpungan karena markasnya di bom ditambah kau diculik. Aku yakin sebentar lagi dia akan menjadi gila," ujar Matteo.

"Kau pasti yang mengebom markas Aaron, bajingan?!" Tanya Celine marah

Matteo tertawa. "Tentu saja itu aku."

"Kau adalah orang paling tidak bersyukur didunia ini Matteo, sudah mendapatkan tuan yang baik, kau malah mengkhianatinya cih," Celine berdecih kearah Matteo.

Celine beringsut mundur saat Matteo mendekat ke arahnya. "Aku ingin tahu sekarang siapa yang akan membantu dia, sedangkan orang kepercayaannya masih berada jauh di Indonesia."

Celine mengerjit bingung. Siapa yang di maksud Matteo, bukannya Elliot dan Rion sudah kembali ke Italia. Pikirannya buyar saat pria yang ia lihat sebelum pingsan mendekatinya.

"Sarapan anda nyonya, saya harap anda memakannya, bayi anda membutuhkan nutrisi didalam sana," ucap orang yang ia lihat sebelum ia pingsan sambil meletakan piring diatas nakas disamping tempat tidur.

"Kenapa kau memberi dia makan tuan Louis?" Tanya Matteo tidak terima.

"Saya hanya melayaninya untuk terakhir kali," jawab Louis. Pria itu kembali keposisi sebelumnya didekat pintu.

"Louis kenapa kau melakukan ini padaku? Padahal Rion anakmu adalah orang kepercayaan Aaron?!" Celine melihat tajam kearah Louis. Ya orang yang ia lihat sebelum pingsan adalah Louis tangan kanan Albert, kakek Aaron. 

Celine yakin Louis bergerak tanpa perintah dari kakek Aaron karena tidak mungkin kakek Aaron memerintahkan bawahannya untuk membuat cucunya sendiri kelimpungan ditambah pengeboman itu pasti membuat kerugian.

"Karena tuan saya memberi perintah, saya hanya menjalankannya saja," jawab Louis dengan entengnya.

Celine melotot. Bagaimana mungkin dalang dari semua kejadian ini adalah Alber. Celine tidak menyangka ini. Tapi kenapa Albert begitu tega melakukan ini, padahal Aaron adalah cucunya sendiri. "Kau jangan menipuku Louis, tidak mungkin kakek Aaron dalang dari penculikan ini!"

Sorry Mr. HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang