"Mana cowokmu itu?."
Mawar ngehela napas. Tadinya aja pintu kamar dia kunci biar tantenya ini gak bisa masuk.
"Ya sabar..."
"Jangan-jangan itu cowok bayaran lagi..." Yuli memincing curiga.
"Terserah Tante deh." Kata Mawar, udah gak mau ladenin.
Habis itu ponselnya bunyi notif, dari Elang.
Tantenya ngintip tapi sama Mawar langsung di tutup.
"Udah deh Tante sana, Mawar mau dandaaan~." Mawar merengek sambil hentakin kaki.
Sementara Yuli ngedelik, habis itu pergi melenggang sambil bilang, "Jangan halu mulu."
Blam!
Pintu di tutup dengan kencangnya. Mawar ngedengus gak bales apapun, biar aja nanti waktu Elang dateng Tante rempongnya itu bakal gimana.
.
.
.Elang beneran datang di jam delapan. Mawar yang udah dandan dari sore ya touch up lagi.
"Heh. Itu beneran manusia atau manekiin Mawaaarrr."
Mawar ngedelik, sambil senyum canggung ke Elang yang terkekeh ngeliat Tante Yuli gelendotan histeris ke Mawar.
"Maaf ya ibu, malem-malem bertamu." Kata Elang ke ibu.
"Gak papa loh, ibu malah seneng akhirnya ada laki-laki bertamu kesini... Ayo silahkan di minum, maaf ya seadanya ajaa..."
Ibu menjamu Elang dengan baik, walau dalem hati beneran pengen histeris juga ke Mawar dan tanyakan apakah anak ceweknya itu sehat udah nyembunyiiin calon mantu selama satu Minggu ini. Kenapa gak langsung di ceritain biar langsung dia nikahin aja gituuu...
"Kalian kenal dimana?." Tanya ibu.
Elang taruh teh yang dia uyup tadi, sambil lirik Mawar sebentar. "Di pantai, ibu."
"Tapi setelah itu kita gak ada ketemu lagi, ini baru yang kedua." Lanjut Elang.
Ibu manggut-manggut. "Tapi kalo kontakan sering?."
KAMU SEDANG MEMBACA
nikah random
FanfictionZaman sekarang orang-orang pada aneh. Masa Mawar tiba-tiba diajak nikah sama stranger yang dia temui di pantai tempat dia nge galau sore itu. Mana cowoknya ganteng lagi, kan jadi gak bisa nolak.