CHAPTER 1 : DOUBLE DATE

973 58 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

"Ay, udah dong jangan marah lagi."

"Diem, deh. Fokus bawa motor aja."

"Aku kan udah berusaha untuk gak telat jemput kamunya."

"Iya tapi kita telat sampe resto-nya. Caca sama Pandawa tuh udah nunggu dari tadi! Ini juga kalo kamu gak kunjung sampe, aku berangkat sendiri naik grab."

Nathan diam. Tapi helaan nafasnya terdengar amat berat. Sesekali dia terbatuk tapi tidak diperdulikannya. Nathan tetap menyalakan mesin motornya, dan siang itu dia memaksakan diri untuk pergi ke acara double date.

--

Sesampainya di restaurant yang di maksud, Dyah masih marah. Tidak pakai menunggu Nathan, dia langsung pergi lebih dulu untuk menemui Caca dan Pandawa. Nathan tidak berkomentar apapun. Dia memaksakan dirinya untuk menerima itu semua karena dia begitu sayang pada Dyah.

Yah, siapapun yang jatuh cinta bisa bodoh pada masanya.

Jadi Nathan memilih untuk menjadi orang bodoh tersebut tanpa ada yang di sangkalnya.

Dyah sudah lebih duduk di hadapan Caca. Nathan baru muncul mengenakan kaos biru dan celana jeans belel andalannya. Ketika itu Caca langsung menangkapnya dan tersenyum lebar untuk menyapa Nathan.

"Hai, Nath! Lama gak ketemu!"

Caca adalah sahabat baik Dyah. Mereka ketemu waktu di acara camp kampus. Dyah merasa Caca adalah satu-satunya orang yang clck sama dia, makanya Dyah suka jadi sahabat Caca. Nathan sendiri mengakui sih bagaimana happy virusnya seorang Caca setiap kali mereka bertemu.

"Gimana kabar lo, Ca?"

"Baik, dong! Apalagi mau ketemu kalian hari ini, sumpah gue sampe gak bisa tidur semaleman karena excited."

Nathan mengambil duduk disebelah Dyah. Sedangkan kursi di hadapamya kosong.

"Oia, Pandawa-- Pandawa mana?" Tanya Dyah.

"Ke toilet sebentar. Tungguin aja,"

"Duhhhhh, gimana rasaannya bisa pacaran sama Cowo paling populer di kampus, Nyonya Caca?"

"Heh! Apaan sih hahahaha! Biasa aja kali."

"Masa sih biasa aja? Ini cowo terpopuler di kampus lho, Ca."

"Ya terus kenapa hahahaha! Udah ah jangan ngeledek gue! Yang harusnya gua pertanyakan itu hubungan lo berdua! Udah sampe di tahap mana nih kalian?" Caca menggerakkan kedua alisnya sambil menatap Nathan dan Dyah bergantian.

Nathan tersenyum kecil, sedangkan Dyah memasang wajah malas.

"Gue sama Nathan sama-sama sibuk magang. Kita jadi jarang ada waktu berdua. Yah gitu, deh. Agak sedikit bored Apalagi Nathan ada part time juga." Jawab Dyah.

Caca dan Nathan saling melempar pandang.

"Duh, tapi kan sesibuk-sibuknya Nathan, dia masih rutin ngabarin lo, Dy. Buktinya sekarang Nathan ikut double date nemenin lo." Ujar Caca.

Nathan hanya diam.

"Iya. Itu pun karena gue paksa tadi pagi. Kalo nggak ya... bakal dateng sendirian gue pagi ini." Sela Dyah.

Caca kembali menatap Nathan, dan Nathan hanya menggeleng pelan sambil tersenyum, memberi isyarat pada Caca untuk tidak lagi membelanya.

"Sorry nunggu lama. Gua tadi sekalian beli pesenan ponakan gua,"

Lalu 5 menit kemudian muncullah sosok cowo tinggi dengan harum parfumnya yang semerbak--bahkan dari jarak meter, Nathan bisa menciumnya--mengenakan kaos putih polos di balut jaket denim dan celana jeans sewarna dengan jaketnya.

Dia mengambil duduk di sebelah Caca-- setelah tadi dia agak confused gak tau kenapa saat melihat Nathan. Ketika itu Nathan tersenyum sopan padanya.

"Hai, Bro. Gua Nathan." Nathan berinisiatif lebih dulu untuk memperkenalkan diri. Tapi Pandawa kelihatannya agak sedikit linglung melihat Nathan di hadapannya.

Caca menyenggol lengan pacarnya, "Pan! Itu Iho di ajak kenalan sama Nathan. Kok diem aja?" bisiknya.

Pandawa kelihatannya sedikit terlonjak saat Caca menyenggol lengannya, lalu dia menatap Nathan kembali.

"Sorry, gua gak nyangka lo ternyata lebih imut kalo di liat langsung." Ucap Pandawa kemudian yang membuat dua orang terdiam karena shock dan satu orang menepuk dahinya sambil meringis.

Nathan pelan-pelan mengalihkan pandangannya--meski Pandawa masih terus menatapnya.

--

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECRET [ BXB ] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang