Nathan berlari dari depan pintu rumah sakit--tempat Jaguar menurunkannya--sampai ke ruangan yang dipenuhi oleh banyak pasien--lebih dari biasanya.
Tujuan utamanya adalah mencari Pandawa. Sejak kabar kecelakaan itu terdengar ke telinganya, Nathan sama sekali tidak bisa tenang dalam kondisi tubuhnya bergetar hebat dan air matanya terus mengalir."Pasien atas nama Pandawa sudah di pindahkan ke ruang Mortuarium begitu sampai kesini."
Mortuarium ; kamar mayat atau tempat untuk pembaringan jenazah
"Maaf kalo boleh saya tau, saya sedang berbicara dengan siapa?"
Suara suster penjaga di hadapannya mendadak memudar. Nathan mematung di tempatnya berdiri.
Pandawa... Pandawa meninggal...?
--
Tubuh yang bergetar. Kedua kaki yang lemah. Otak yang buntu. Bibir yang memucat. Serta air mata yang terus mengalir dari kedua mata bengkak Nathan. Pandara meninggal.
Di dalam dadanya, sebuah rasa sakit berkali-kali lipat muncul. Lebih dari tamparan Dyah padanya. Lebih dari jika seseorang memukul tubuhnya dengan pukulan terkuat di bumi. Lebih dari jika seseorang membunuhnya... kehilangan Pandawa lebih menyakitkan baginya.
"Pandawa..."
Nama yang tersebut dari bibir pucatnya tidak lagi disahut. Saat Nathan memasuki Mortuarium diikuti oleh seorang suster penjaga, menemui betapa banyaknya mayat bersimpah darah yang memenuhi ruangan dan mengeluarkan bau menyengat tidak sedap, Nathan tidak b isa mengontrol tangisannya yang tersengal-sengal.
"P-pandawa..."
Tidak perduli berapa kali Nathan memanggil nama lelaki yang baru tadi pagi menggodanya itu, kini sudah tidak ada lagi sahutan yang menjawab.
Tangisan Nathan pecah sambil memeluk tubuh Pandawa yang ditutupi kain putih. Dia sudah tidak perduli akan ketakutannya pada darah. Yang ada di benaknya kini hanyalah mengapa Pandawa meninggalkannya begitu saja setelah lelaki itu bilang ingin makan siang bersama. Nathan bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana caranya dia harus merelakan kepergian Pandawa dan menjalani kelanjutan hidupnya tanpa ada Pandawa disisinya.
Sedangkan Nathan baru mulai menerima kehadiran Pandawa, si anak tengil dan usil, yang sangat ingin menjadi kekasihnya. Nathan baru ingin coba terbiasa menghadapi Pandawa dan segala ingkah aneh yang mewarnai. Nathan baru saja ingin memulai segalanya yang berhubungan dengan Pandawa. Tetapi...
Pandawa di ambil begitu saja tanpa izin dari Nathan...
--
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET [ BXB ] ✅️
Fiksi RemajaAndai double date tidak pernah terjadi, pasti Nathan tidak akan dikejar-kejar oleh Pandawa.