Fix You

FY-21

El memarkirkan motornya saat tiba disebuah taman rekreasi yang ada didekat pantai. Suasana sepi menyambut, mengingat ini masih pagi dan masih hari kerja. El memandang sepasang tangan membelit pinggangnya erat. Dia rindu sepasang tangan ini mendekapnya setiap dia memboncengi sang pemilik tangan itu.

"Say ehh Sal, hei... Udah nyampe nihh..." Ucap Lian menepuk punggung tangan Salma seperti waktu itu. Salma terkesiap dan buru-buru melepaskan kaitan tangannya dan turun dari boncengan. Kedua matanya memicing melihat tempat rekreasi ini yang sepertinya tak asing baginya.

"Ayoo masuk. Kebetulan aku punya dua tiket. Mari kita bersenang-senang." Seru El menarik tangan Salma. Mereka berjalan memasuki area taman rekreasi itu setelah sebelumnya berbaris dengan pengunjung lain untuk diperiksa tiket serta dibubuhi stempel pada punggung tangan masing-masing.

"Kamu mau main apa dulu Sal?" Tanya El melirik Salma yang menyapukan pandangan.

"Lupain dulu yaaa sebentar aja sakit hati kamu ke aku..." Pinta El dengan tulus ketika melihat sorot mata Salma yang memandangnya sedih. Salma akhirnya mengangguk kecil mengiyakan, karena dia butuh hiburan.

El menarik tangan Salma menuju sebuah permainan dengan kursi-kursi kecil yang menggantung. El dan Salma menaiki kursi mereka masing-masing setelah mendapat aba-aba dari petugas. Kursi-kursi itu mulai berputar dengan rotasi yang awalnya pelan menjadi kencang dan membawa para pengunjung semakin tinggi.

Jeritan serta teriakan terdengar seiring melayangnya tubuh mereka diatas angin. Suara dentingan besi yang berbunyi menambah riuh suasana akibat pegangan yang sengaja diketukkan dengan kursi.

"Huh... Hah..." Salma mengatur napasnya sejenak setelah usai bermain permainan tersebut sambil berjalan beriringan bersama El mencari wahana yang lain.

"Kita main mobil itu yuuukk..." Ajak El menunjuk area bom bom car. Salma mengangguk bersemangat. Ia dan El memilih untuk menaiki mainan mobil yang berbeda.

"Hahahaha... Aww... Hahahaha..." Gelak tawa Salma terdengar ketika mobilnya bertabrakan dengan mobil lainnya termasuk mobil El. Ia memutar stirnya ketika melihat El tengah menghampirinya dengan kecepatan tinggi.

"Awww...." Jerit Salna lagi ketika mobil El berhasil menabrak bagian depan mobilnya, sehingga membuat kening Salma terbentur kearah setirran. El yang panik langsung turun menghampiri Salma.

"Kamu nggak apapa kan sayang?" Tanya El cemas yang tak sadar dengan kata-katanya sendiri langsung mengusap-usap kening Salma.

"Ehh, hmm... Aku nggak apapa kok Kak." Jawab Salma membuat El tersadar dengan tingkah lakunya.

"Ehhh, sorry Sal... Refleks..."Ucap El tak enak dan dibalas anggukan oleh Salma.

"Kita main kesana yuk Kak, kayaknya seru deh." Ajak Salma memecah kecanggungan diantara mereka dan menunjuk wahana histeria. Lian pun menuruti maunya Salma. Saat tiba di wahana tersebut, Salma menggigit ujung kukunya. Ia merutukki dirinya sendiri karena dengan sembarang menunjuk wahana itu.

"Ayooo Sal, udah giliran kita." Ajak El yang jalan terlebih dahulu.

"Pegangan yang kuat ya Mba." Ucap petugas saat menurunkan pengaman untuk Salma. Perlahan kursi yang mereka duduki seperti makin meninggi.

Salma memejamkan matanya karena memang dia tipikal manusia yang takut akan ketinggian. Tiba-tiba Salma merasa tubuhnya berhenti, lalu ia mencoba membuka kedua bola matanya. Dan jantungnya serasa lepas dari tempatnya saat menyadari posisinya sudah lumayan jauh dari tapakan, bahkan pantai dan laut yang memang dekat dengan taman rekreasi tersebut sampai terlihat.

"Kak Rony... Salma takut..." Ucap Salma gemetar meraih sebelah tangan El untuk digenggamnya

"Ap---" Belum sempat El menjawab, wahana itu sudah membawa mereka turun dengan cepat menimbulkan jeritan-jeritan dari para pengunjung yang ikut bermain. Selama hampir beberapa menit, mereka dibawa melambung tinggi dan dihempaskan secara tiba-tiba dengan tempo yang tidak menentu. Salma hanya bisa memejamkan mata sambil berteriak. Semoga saja dia tidak mati pikirnya.