Rayden terbaring di atas kasur empuknya, pikirannya terus berputar mengenai pesta nanti malam. Ia sering membayangkan akan seperti apa nanti malam akan seperti apa nanti, apakah semua orang akan bersenang-senang di bawah atap rumahnya?
Rayden terus saja membayangkan pesta malam nanti di kepalanya. Ia penasaran dengan reaksi orang-orang nanti malam, apakah mereka akan menyukai pestanya atau malah berharap secepat mungkin untuk pulang dari sana. Ia bahkan beberapa kali berharap agar malam nanti akan sukses sehingga ia bisa membuat semua orang bahagia.
Rayden beberapa saat kembali memikirkan Rose. Ia penasaran tentang apakah Rose nanti malam akan datang sehingga membuatnya tertawa sendiri. Rayden mengingat ekspresi kesal Rose sebelumnya sehingga membuat perasaannya terus meningkat.
Rayden sangat yakin bahwa Rose nanti malam akan datang, sehingga membuatnya terus membayangkan ekspresi kesal dari gadis tersebut saat malam nanti. Ia bahkan tidak sabar untuk melihatnya di pesta nanti malam.
Tidak lama setelah memikirkan mengenai pesta, ponsel Rayden mulai berdering sehingga membuatnya kembali pada suasana nyata. Ia menghela napas sebelum dengan malas meraih ponselnya dari atas meja.
saat sudah mengangkat telponnya orang di seberang sana dengan nada marah memarahinya yang sudah membuat dia bekerja keras atas party rayden nanti malam.
"KAU DIMANA SIALAN?!" tanya liam dengan suara yang keras. ya dia adalah sahabat sang tuan muda Rayden stone yang sekarang sudah frustasi mungkin sebentar lagi akan gila.
Rayden hanya bisa menghela nafas sebelum akhirnya menjawab dengan santai, "Aku hanya berada dirumah, biasa saja."
liam yang mendengar jawaban santay sahabat nya semakin membuat nya frustasi "Bagaimana bisa kamu hanya berada dirumah saja? Aku bekerja sangat keras dalam membuat acara party kau ini, sialan?"
Rayden hanya memberikan seringai jahat sebelum akhirnya menjawab, "Kau tahu aku tidak akan peduli dengan kerja kerasmu, kan?"
Liam terlihat semakin kesal dengan nada jahat dari Rayden sehingga membuatnya meningkatkan nada bicaranya "MATI SAJA SANA SIALAN, AWAS SAJA AKU AKAN MEMBUNUHMU"teriak nya lagi di seberang sana.
Liam terus saja memarahi Rayden sehingga membuat Rayden terperangah beberapa saat sebelum akhirnya dengan santai ia berkata, "Jangan marah seperti itu, nanti wajahmu akan banyak kedutan."
Liam dengan kesal mematikan panggilannya kepada Rayden sehingga membuatnya hanya bisa tertawa kecil sambil melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur empuknya.
"dasar manusia aneh" hina rayden pada liam dia heran kenapa bisa dia bersahabat dengan manusia begitu.
Rayden yang tidak peduli mengenai pertengkarannya sebelumnya dengan Liam beberapa saat lalu, akhirnya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia menginjakkan kaki ke atas karpet hangat sehingga membuat suhu kaki nya menjadi lebih nyaman.
***
berbeda dengan reyden rose sekarang sedang melakukan video call dengan 2 temannya ya itu claire tersen dan diana miller.
Rose sedang melakukan video call bersama dengan 2 temannya, Claire Tersen dan Diana Miller, sehingga membuat ekspresi wajahnya menjadi lebih santai. Ia berbicara dan tertawa bersama dengan temannya dengan senang setelah sebelumnya teringat mengenai pesta Jayden nanti malam.
Claire tersen mengingatkan Rose bahwa hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam lagi untuk pesta Rayden nanti malam sehingga membuat ekspresi wajahnya tidak lagi bersemangat. Ia terlihat malas sambil bersandar kepala ke atas kasur empuknya.
sedangkan diana tampak sangat tertarik dengan pesta malam nanti sehingga membuatnya bersemangat ketika mendengar Claire tadi. Ia bahkan hampir saja terlompat turun dari atas kasur setelah mendengar waktu pesta nanti malam.
Claire tersenyum ekspresi Diana yang sangat heboh sehingga membuatnya hanya bisa tertawa beberapa saat sebelum akhirnya berseru, "Diam saja, Diana. Kita akan mencari beberapa pakaian nanti."
Diana tidak setuju dengan perkataan claire menurut nya berdandan itu membutuhkan waktu yang lama jadi 5 jam itu waktu yang singkat untuk memilih pakaian"Kita hanya punya sekitar 4 jam lagi untuk bersiap claire ,itu waktu yang singkat!" ucap diana gemas.
sedangkan ekspresi wajah Rose terlihat begitu cuek sehingga membuatnya hanya bisa bersuara dengan datar, "Aku tidak akan peduli mengenai apa yang akan aku kenakan nanti."
Ekspresi wajah dari Diana terlihat membulat akibat kata cuek dari Rose sehingga membuatnya hanya bisa berteriak kaget, "Apa maksudmu? Ini adalah pesta yang besar nanti malam, tahu!"
Ekspresi wajah Rose menunjukkan bahwa ia kesal dengan kata-kata Diana sehingga membuat ia hanya menghela nafas dalam beberapa saat sehingga menjawab dengan lugas, "Kau tahu aku benci pesta, kan?"
Diana hanya bisa tertawa terkekeh akibat jawaban dari Rose sehingga membuatnya hanya bisa merespon dengan nada mengejek, "Tapi ini bukan hanya pesta biasa, kau tahu kan ?"
setelah mengatakan itu diana melanjutkan ucapannya "di sana pasti banyak pria tampan, ya Tuhan, aku tidak sanggup membayangkan nya" ucap antusias diana sungguh isi kepala nya kini sangat kacau mengingat acara party tersebut.
Rose hanya bisa menghembuskan nafas kasar mendengar ucapan dari Diana, sehingga membuatnya hanya bisa bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apa maksudmu? Ini hanya pesta biasa bagiku, tidak ada yang khusus tentang acara itu."
Claire beberapa saat ingin mencoba untuk menengahi antara Rose dan Diana sehingga ia hanya bisa tertawa sebelum akhirnya berkata, "Baiklah, baiklah. Intinya nanti kita akan pergi saja, oke?"
Claire hanya tersenyum saat akhirnya Rose dan Diana diam sementara beberapa saat sebelumnya keduanya hampir saja bertengkar. Ia hanya tertawa beberapa saat dan hanya berusaha mengubah topik sebelum akhirnya Rose atau bahkan Diana kembali untuk berdebat.
Diana bersemangat dengan ide dari Claire sehingga membuatnya segera berdiri dari atas kasur dan berkata dengan semangat, "Baiklah, aku akan mandi untuk membersihkan diriku dan memakai perawatan tubuh dulu. Mari kita bersiap semua."
saat rose ingin mematikan vidio call mereka, claire langsung bersuara. Ia bertanya kepada kedua temannya mengenai siapa yang akan menjemput "siapa yang akan menjemput di antara kita? " tanya claire santay.
Rose hanya merosot beberapa saat di atas kasur sehingga membuatnya hanya bisa merenggut sebelum akhirnya berkata, "Baik, baik. Aku saja yang akan menjemput kalian nanti."
Dua temannya hanya bisa menganggukan kepala dan berkata sampai nanti sebelum mematikan video call..
Rose segera turun dari atas kasur sehingga membuatnya penuh semangat mencari ibunya agar memeberikan saran baju apa yang dia pakai.
Meskipun dia sudah berkata kepada temannya bahwa dia tidak peduli dengan apa yang dia pakai malam nanti, namun kenyataannya dia sangat ingin terlihat cantik untuk nanti malam. walaupun dia tidak tertarik lagi dengan rayden tetapi entah kenapa dirinya ingin kelihatan cantik dan sexi di depan rayden.
Rose beberapa saat pertama segera sadar dengan keinginan di dalam dirinya sehingga ia hanya bisa mengutuk dirinya sendiri karena ia sangat ingin tampil cantik nanti malam di mata Rayden "Aku benci pikiran seperti ini."gerutunya jengkel saat memikirkan rayden.
saat rose sudah menemukan sang ibu di dapur, entah apa yang ibunya lakukan, ide jahil hinggap di kepalanya.
Rose dengan jahil mendekati ibu nya dari dapur sehingga membuat ibu nya tersentak beberapa saat sebelum akhirnya ia bertanya mengenai apa yang sedang dia lakukan, "Rose, apa yang kau lakukan?"ucap nya gemas kepada putri semata wayang nya ini.
"Maaf ibu, aku hanya bercanda."ucapnya dengan senyuman jahil di wajahnya yang cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiery Hearts
Humordi sebuah kota besar dua orang muda yang sangat berbeda akan bertemu dalam suatu cara yang akan mengubah hidup mereka selamanya. Rayden Stone, seorang pria santai dan mudah bergaul yang suka berpesta, dan Rose Reyes, seorang gadis yang bersemangat k...