Disini sekarang jaemin dan renjun berada di dalam ruang rawat winwin, renjun lantas mendekat pada sang ibu dan menggenggam tangan ibunya yang bebas dari infus itu.
"Mama lihat siapa yang datang? Nana datang ma." Ucap renjun tersenyum lalu melihat kearah jaemin dan jaemin pun mendekat.
"Pagi mama, maaf jika jaemin datang sangat terlambat dan membuat anak mama merasakan rasa sakit dan ketakutan sendirian. Tapi, sekarang jaemin janji pada mama kalau jaemin tidak akan pernah meninggalkan renjun sendirian, jaemin akan berada disisi jaemin selalu dan akan selalu mencintainya." Ucao jaemin sedangkan renjun hanya diam mendengarkan dengan airmata yang mengalir begitu saja. Jaemin melihat kearah renjun lantas diapun menghapus airmata renjun.
"Jangan menangis sayang, aku tak mengizinkan airmata keluar dari mata indah ini. Selain air mata kebahagiaan." Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Aku tidak tahu apa jadinya jika aku tak bertemu denganmu Nana."
"Aku juga sama injunie. Aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu." Ucap jaemin tersenyum dan renjun ikut tersenyum.
Ting!
Jaemin melihat ponselnya yang tertera pesan dari Jay asistennya.
Jay.
Surat cerainya sudah saya kirimkan pada nyonya Kim.
Jaemin hanya melihatnya saja lalu diapun langsung memasukkan kembali ponselnya.
"Apa Nana ada pekerjaan?"
"Tidak, setelah ini mau membawaku ke makam otusan? Aku harus meminta restu padanya untuk menikahi anaknya." Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya saja.
At. Mansion jaemwin.
Winter melihat surat yang disampaikan langsung oleh Jay, asisten dari jaemin padanya dan diapun membuka isinya, membuatnya seketika meneteskan airmatanya lalu diapun membacanya secara perlahan. Dimana itu adalah surat perceraian antara dirinya dan jaemin. Sekarang dia mengerti, alasan jaemin menikahinya karena kasihan padanya, apalagi dia tak punya keluarga dan alasan jaemin melepasnya karena Jaemin tak mau menduakan orang yang dia cintai. Winter lantas menandatangani nya sembari menangis karena biar bagaimanapun, dia benar-benar mencintai jaemin tapi dia tak bisa egois saat ini. Dia tak bisa menahan jaemin bersamanya karena itu akan membuat jaemin terluka dan membencinya. Lagian hidupnya juga sudah tak lama lagi, jadi tak masalah baginya.
Setelah selesai winter pun mengambil ponselnya lalu mengetikkan nama Jay.
"Hallo Jay?"
"...."
"Saya sudah selesai menandatangani nya."
"...."
"Sion yang akan mengambilnya? Kenapa?"
"...."
"Pindah dari sini? Dan memberikan apapun."
"...."
"Baiklah."
Setelah selesai menghubungi Jay tangis winter pecah seketika. Semuanya telah berakhir sekarang. Dia benar-benar akan sendirian di dunia ini bahkan disaat terakhirnya.
Setengah jam kemudian, sion pun datang lalu diapun langsung masuk kedalam kamar winter dan melihat semua barang winter sudah masuk kedalam koper tanpa ada satupun barang yang tertinggal sama sekali.
"Sudah siap noona?"
"Ne." Angguk winter.
"Kau tenang saja, pengobatan dan semua keperluan mu akan tetap ditanggung jaemin Hyung."
"Ne."
"Suratnya dimana noona?"
"Ini.' Ucap winter memberikan surat perceraian yang telah dia tandatangani.
"Ayo noona." Ucap sion memasukkan surat itu kedalam saku jasnya lalu diapun mendorong kursi roda winter dan meminta bantuan bodyguard untuk membawakan koper milik winter.
At. Makam.
Renjun dan jaemin pun sampai di makam milik yuta. Renjun lantas mendekat lalu diapun meletakkan bunga diatas kuburan yuta.
"Otusan, injunie datang. Bagaimana kabar otusan? Apa Mama masih tidak mau berpisah dengan otusan sekarang? Otusan tolong bilang sama Mama untuk kembali ya, injunie merindukan Mama. Oh iya otusan, injunie datang bersama dengan Nana." Ucap renjun lalu diapun melihat jaemin, jaemin akhirnya berjongkok dan diapun langsung memegang batu nisan yuta.
"Apakabar otusan. Maaf jika jaemin kelamaan menemukan renjun. Tapi, sekarang jaemin janji kalau jaemin tak akan meninggalkan renjun sama sekali. Jaemin akan selalu bersama renjun dan mencintainya selamanya otusan. Kami juga akan menikah otusan. Tolong restui kami ya otusan." Ucap jaemin dan renjun yang mendengarkan hanya mengangguk sembari tersenyum.
"Kita kembali?" Ucap jaemin.
"Hmm, ayo, kita harus menjemput Kakek dan nenekmu bukan?"
"Hmm." Ucap jaemin lalu diapun berdiri lebih dulu dan mengulurkan tangan pada renjun dan mereka berduapun pergi dari makam itu.
<TBC>
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Your Fault (jaemren)
FanfictionNa Jaemin menikahi wanita bernama Kim Winter karena kasihan melihat dia sebatang kara dan memiliki penyakit ganas pada tubuhnya, orangtuanya menentang tapi dia tetap berusaha hingga keduanya menikah, tapi keduanya sepakat tak mendaftarkan pernikahan...