BAB 2

244 11 1
                                    

tanpa menjawab rion langsung berlari mencari tenaga medis untuk membantu sang ayah yang sedang menangani aksa.

setelah beberapa menit arion berdiri dengan panik mendekat pada sang ayah setelah melihat keluar dari ruang ICU menangani aksa.

"Gimana kondisi aksa ayah?, aksa baik² ajah kan yah?, aksa gak ninggalin rion kan yah?" pertanyaan bertubi² yang di perikan oleh arion terhadap sanga ayah.

"Kamu tenang dulu ayah aja jelasin kondisi aksa dan kamu jangan memotong omonga  ayah" jawab sang ayah

Arion hanya mengangguk dan memenangkan dirinya agar tidak panik.

"Aksa tadi sempat henti jantung dan choleps, tapi ayah dan tenaga medis lainya berusahan untuk mengembalikan detak jantung aksa dan alhamdulilah aksa sudah melewati masa kritisnya dan dalam setengah jam aksa kemungkinan akan sadar" penjelasan ayah tenteng kondisi aksa saat setelah di tangani.

"Sekarang rion boleh jenguk aksa yah?" pertanyaan rion.

"Kamu boleh jenguk aksa setelah aksa di pindahkan ke ruangan dia, dan ayah akan menunggu aksa dan mementau aksa di dalam, lebih baik kamu pulang dan ganti seragamu nanti setelah aksa sadar ayah akan mengabarimu" jawab sang ayah.

"baiklah ayah rion pulang dulu dan jika aksa udah sadar ayah telfon rion yah?" jawab rion.

sang ayah hanya mengagguk saja.

sebangkan di dalam ruangan seorang pemuda yaitu aksa sedang berusaha membuka matanya, hingga terdengar lenguhan dari aksa yang membuat ayah rian yang sedang meunggu aksa untuk sadar berdiri dan berlari menuju samping barangkar aksa.

Engeh...

setelah itu aksa membuka perlahan matanya dan mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Aksa kamu sudah sadar nak?, ada yang sakit? hem.." pertanyaan ayah rian.

"H-haus.." permintaan aksa dengan sangat lirih sampai ayah rioh tidak mendengar dan hanya membaca dari gerakan bibir aksa uang terhalang masker oksigen yang terpasang di mulut dan hidungnya.

ayah rion yang mengetahui gerak bibir aksa pun langsung mengambil gelas air dan sendok yang ada di atas nakas samping meja aksa dan melepaskan sebentar masker oksigen yang di kenakan aksa dan langsung membantu aksa meminum air dengan pelan².

"Pelan-pelan aksa" perintah ayah rian.

setelah aksa selesai ayah rian langsung meletakan gelas dan sendok itu ketempat semula dan memeriksa kondisi aksa.

"Ada yang sakit aksa?" tanya ayah rian.

aksa diam beberapa saat tetapi tetap menjawab pertanyaan ayah rian dengan mengangkat tanganya yang lemah dan menunjuk ke arah dada sebeleh kirinya.

setelah memeriksa kondisi aksa yang lumayan membaik setelah mendengar keluhan aksa, ayah rion langsung membrikan obat untuk mengurangi rasa nyeri yang ada di dada sebelah kiri aksa dan menambahkan sedikit dosis obat tidur untuk aksa agar aksa bisa istirahat.

setelah melihat aksa tertidur ayah rion langsung memindahkan aksa ke ruangan rawat pribadi milik aksa sindiri yang terdapat di rumah sakit milik ayah rian itu.

setelah memindahkan aksa keruang rawat pribadi aksa, ayah rian langsung menghubungi arion bahwasanya aksa sudah sadar dan sudah di pindahkan keruang rawat pribadinya.

Sedangkan di sisi pemuda yang kita bicarakan

(ya jika kalian tebak itu danu kalian 100% betul haha..)

sebelum danu sadar tadi, danu merasa heran kenapa badannya terasa susah di gerakkan padahal dia hanya tertidur semalam saja, tapi kenapa terasa seperti tidur berbulan-bulan.

Danu perlahan mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya itu sampai pandangannya sedikit demi sedikit terlihat lebih jelas.

danu melihat sekeliling dan dia melihat seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian steril dan jas dokter menghampiri nya dan berkata demikian.

"Aksa kamu sudah sadar nak?, ada yang sakit? hem.." tanya dokter itu.

"H-haus.." permintaan danu dengan sangat lirih, karna dia merasa sangat haus sekali.

setelah merasa tenggorokannya terasa lega danu berfikir sebentar untuk mencerna semua yang di alami, dari mulai iya bangun sampai dia bingung 'kenapa dia ada di rumah sakit? padahal dia hanya tertidur tadi malam dan siapa orang yang di panggil aksa oleh dokter ini' batin danu.

belum sempat danu menemukan jawabannya, dokter itu bertanya lagi kepada danu.

"Ada yang sakit aksa?"tanya dokter itu.

danu agak tersentak dari lamunannya dan menjawab dengan menunjuk ke area dada sebelah kirinya karna danu mersa sedikit nyeri di dadanya.

setelah itu danu mersa mengantuk dan tertidur dengan lelapnya.

setelah di pindah ke ruang pribadi milik aksa ayah rian mengganti masker oksigen yang dikenakan oleh aksa dengan nasal canulla,(maap kalo salah ketik hihi..) walaupun pernafasan aksa audah membaik tetapi aksa masih membutuhkan oksigen dari alat itu untuk menuju paru-parunya.

tak lama setelah itu....

Ceklek....

End..

hayo siapa hayo yang masuk hehe..

maap cuma sedikit

next lagi ya maap upnya gak nentu soalnya nunggu libur kerja hehe

makasih buat kalian yang udah dukung ak makasih juga buat semangatnya

doain aku kerjanya lancar upnya pun lancar gak ada halangan and ceritanya gak ngebosenin.

and see you next chapter gais

BABAY SEMUA LOVE U...❤️❤️

Si Dingin Kesayangan Protagonis Pria🥀 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang