BAB 3

217 9 2
                                    

Lanjut...

Ceklek....

suara pintu terbuka mengalihkan atensi rian pada barangkar yang di tidur oleh aksa setelah mengganti masker oksigen dengan nasal canulla.

"Ayah gimana kondisi akasa sekarang?" tanya arion (Ya yang datang adalah arion)

arion cepat datang setelah menerima telfon dari sang ayah.

"kondisinya sudah membaik tadi sudah sadar tapi ayah menyuntikkan obat tidur dan obat pereda nyeri karna tadi saaat ayah tanya pada aksa apa dia merasa sakit? dan dia menjawab dengan menunjuk dada sebelah kiri nya jadi ayah akan memberikan ia istirahat karena ayah kasihan melihat iya sedikit meringis kana sakitnya" jawab sang ayah.

"mungkin besok dia akan sadar karna mengingat ini sudah larut malam" lanjut ayah rian.

"Baiklah rion akan menunggu di sini sampai aksa sadar besok, mumpung besok weekend dan sekolah rion libur" jawab arion

"Baiklah ayah mengizinkan kamu menemani aksa malam ini yang penting kamu jangan begadang kmu juga haru menjaga kondisi tubuh kamu agar tidak ikut drop, kalu begitu ayah titip aksa sebentar ayah akan ke ruangan ayah sebentar selamat malam" peringat ayah rian.

"Baiklah ayah, Selamat malam" jawab rion.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di alam bawah sadar

Danu membuka perlahan mata nya dia melihat sekeliling ruangan putih tanpa ujung dan detik berikutnya ruangan putih itu berubah menjadi pemandangan yang indah dan menenangkan, ada hamparan bunga-bunga yang bermekaran dan juga ada danau yang sangat luas.

danu menikmati pemandangan itu sampai sebuah suara mengalihkan perhatian danu.

"Hi Om"

danu melihat sekeliling dan tatapannya terpaku pada satu bayangan pemuda yang dedang duduk di bawah pohon yang ada didepannya itu.

danu berjalan mendekat di arah bayangan pemuda tersebut sampai terlihat jelas sosok pemuda tersebut.

"siapa kamu?" tanya danu denga nada datar.

pemuda tersebut menoleh kesamping tempat dimana danu berdiri.

"Gue Aksandra king demian A, gua adalah jiwa yang tubuhnya ditempti oleh om" jwab aksa.

"hah m-maksudnya?"tanya danu dengan terbata.

"yaa jiwa om sudah menempati raga gue yang jiwanya sudah tidak ada, Ya semacam transmigrasi jiwa gitu lah" jawab aksa santai dengan wajah datarnya.

"Transmigrasi? terus bagaimana tubuh saya yang di sana?" tanya danu

"Iya transmigrasi, tubuh om udah di dalam tanah" jawab aksa santai

"J-jadi saya sudah m-meninggal?" tanya danu terbata.

"iya"

"Baiklah kalau begitu, ada apa kamu menarik jiwa saya ke dalam tubuh kamu?" tanya danu datar.

"gue mau minta tolong sama om-" ucapan aksa terpotong oleh icapan danu.

"A-apah kmu memanggil saya dengan sebutan om, memang saya setua itu kah, umursaya saja baru 23 tahun?" potong danu.

"kan memang om udah omom" jawab aksa

"sekarang ganti panggilan kmu ke saya " permintaan danu

"Baiklah gue panggil abang gimana umur kita gak beda jauh kok cuma 6tahun" jawab aksa

"Itu lebih baik " putis danu

"Kembali ke topik, jadi gue narik jiwa abang ke sini untuk minta bantuan abang,karna gue tau abang yang bisa menyelesaikan masalah yang gue hadapi" jelas aksa

"Masalah ap?" tanya danu.

"Nanti abang juga tau, jadi gua minta tolong sama abang buat jagain orang² yang gua sayang jangan pernah abang nyakitin dia sekalipun, and ya abang gak perlu berubah menjadi gue karna sifat kita sama cuman cara bicara abang ajah yang harus di ubah" jelas aksa lagi.

"Okay nanti akan gue kirim ingatan sedikit demi sedikit agar abang bisa memahami masalah yang ada, sekarang abang harus kembali karna sudah ada orang yang menunggu tubuh aksa buat bangun" perintah aksa

"Baiklah bagaimana caranya ?" tanya danu

"abang bisa melewati cahaya putih itu buat abang bisa keluar dari sini" jawab aksa

"Baiklah sampai bertemu lagi saya akan menyelesaikan sebisa saya"

"Terima kasih"jwab aksa

aksa melambaikan tangan dan meliihat danu berjalan untuk menuju kembali ke dunia aksa sampai punggung danu tidak terlihat karna di telah oleh cahaya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hahaha nungguin ya hehe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
Sabar yah

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
Lagi Bingung soalnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kasih semangat dong
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Okay²
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ke Esokan paginya arion yang masih setia menunggu aksa sadar dia sedang duduk di sofa yang ada di dalam ruangan setelah terbangun dari tidurnya.

setelah itu.....

Engeh...

terdengar lenguhan dari arang barangkar dan rion yang mendengar pun langsung medekati brangkat milik aksa dan melihat aksa yang sedang menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya

"Aksa lo udah sadar?" tanya rion

danu memendang arion

'Pertanyaan macam apa itu' batin aksa aka danu yanga ada di dalam tubuh aksa.

Merutuki kebodohannya arion mengalihkan pertanyaan yang di lontarkan tadi.

"Apa lo butuh sesuatu?" tanya arion sambil memencet nurls call (Be

ner gak si gitu tulisannya) yang ada di samping berngkat aksa untuk memanggil ayahnya agar memeriksa kondisi aksa.

"h-haus" jawab aksa lirih

sekarang kita panggil dani dengan nama aksa ya gengs.

Arion yang mendengar ucapan lirih aksa pun melakukan apa yang di minta oleh aksa

dengan perlahan ation membantu aksa untuk minum menggunakan sedotan yang sudah ada.

sampai air tersisa setelah aksa menyudahi acara minumnya.

Aksa melihat wajah arion dan bertanya

"Siapa?"

and

hehe maap bingung oy lanjutkan cerita nya kaya ap

jadi sebisa ku ajah yah

otaku baru nyampe segini doang hehe

okay klo ada typo comen yah gays

jangan lupa vote and comen yahh klo ada pemikiran buat jalna cerita in kalian bisa comen² nanti aku tulih di sini akay babay gays...

Si Dingin Kesayangan Protagonis Pria🥀 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang