TJ : 01. Joanna Valerian

277 24 0
                                    

J O A N N A  V A L E R I A N

Tekan icon bintang sebelum baca. Tekan icon komentar setelah baca lalu tinggalkan jejak. Itu tandanya kamu menghargai karya sang penulis!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

『 Happy Reading 』

BUGH!

Bugh!

Plak!

Bugh!

Suara pukulan dan tamparan terus saja terdengar, membuat mereka yang menyaksikan perkelahian sengit itu meringis pelan karena merasa ngilu akan darah yang terus keluar di wajah mereka serta luka lebam yang menghiasinya.

"BRENGSEK! UDAH GUE BILANG, JANGAN PERNAH NGUSIK ADEK GUE!"

Bugh!

"JOAN, BERHENTI! LO MAU BUAT ANAK ORANG MATI, HAH?!" teriak lelaki yang mendekat ke arah perempuan yang sedang memukuli seorang lelaki yang tengah terbaring tak berdaya itu.

Sesaat sebelum menyentuh perempuan itu, tangannya lebih dulu di tepis oleh perempuan yang kini menatapnya tajam.

"Jangan ikut campur, bastard!" desis perempuan itu dengan matanya yang berkilat marah. Perempuan itu bernama, Joanna Valerian yang kerap di sapa, Joan.

Joan melirik ke arah lelaki yang tergeletak tak berdaya itu. "Lagipula, dia pantes buat dapet bogeman dari gue. Dia mati pun, gue gak perduli."

Lelaki itu menghela nafasnya. "Lo kayak gini buat apa, sih?! Kalo Jean tau dia bakal marah sama lo, Jo!" ujar lelaki itu.

Ucapan lelaki itu sukses membuat Joan menggertakkan giginya emosi. Dia berkata seenaknya seakan-akan tau masalah sebenarnya, nyatanya tidak!

"Tapi ini beda, Yon! Dia ngambil keperawanan adek gue, kakak mana yang terima kalo adeknya di gituin?! APALAGI YANG NGAMBIL KEPERAWANAN ADEK GUE ITU TEMEN GUE SENDIRI, YON! TEMEN GUE SENDIRI!" teriak Joan dengan mata yang memerah serta dengan dada yang naik-turun emosi.

Lelaki bernama Leon itu membelalakan matanya terkejut akan perkataan yang di lontarkan oleh Joan. "A-apa?"

"Budeg lo?!" hardik Joan.

Leon hanya terdiam dan merenung akan ucapan Joan. Apa benar? Temen dekatnya sendiri, yang mengambil keperawanan orang yang di cintainya. Memang benar, jika ia mencintai adik temannya itu.

Leon melirik sekitar yang banyak murid-murid sekolahnya yang berkerumun untuk melihat perkelahian itu. Juga terdapat beberapa lelaki yang babak belur akibat terkena bogeman Joan ketika ingin memisahkan gadis itu.

Leon menghela nafas dan menelan ludahnya.

"Jadi, Jean ... Di mana?" tanya Leon seraya menatap tepat pada mata lawan bicaranya.

Joan terkekeh hambar dan setelah itu tangannya terangkat untuk meraup wajahnya sendiri. "Dia depresi, dan sekarang, dia ... Koma."

"WOI! MAU LO BAWA KEMANA BASTARD ITU? GUE BELUM PUAS BOGEM DIA, WOI!" teriak Joan tiba-tiba ketika menyadari bahwa lelaki yang di bogem nya tadi di papah oleh lelaki lain. Kepergian kedua lelaki itu membuat siswa-siswi yang berkerumun tadi langsung bubar.

Transmigrasi JoannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang