Bab 1

7.5K 366 21
                                    


Lily hanya bisa memutar bola matanya jengah melihat sepasang manusia melenggang pergi dari ruangannya sambil bergandengan mesra. Tepatnya tiga bulan lalu, Endra mantan suaminya dan juga Shera mantan teman dekatnya itu tiba-tiba datang mengujungi butiknya dengan membawa kabar yang seharusnya tak terlalu membuat Lily kaget. Keduanya akan menikah dan meminta kepada Lily dibuatkan gaun untuk pesta resepsi mereka nanti.

Awalnya tentu saja Lily menolak karena sejujurnya ia sudah sangat muak berurusan dengan kedua orang itu. Tapi, kini Lily coba tempatkan mereka seperti kliennya yang lain. Lily hanya mencoba tetap profesional dengan tidak melibatkan urusan pribadi, apalagi keduanya berani membayar lebih. Akan Lily buat harga tinggi lalu ia ingin melihat respon dari keluarga mantan suaminya yang terkenal sangat perhitungan itu.

Lily sadar hubungan keduanya terjalin saat ia masih memiliki status pernikahan dengan Endra. Sudah lama Lily menaruh curiga pada kedekatan mereka bahkan orang-orang didekatnya pun seringkali melaporkan kecurigaan mereka kepadanya tapi ia selalu tutup mata dengan itu, selama ini ia selalu mencoba membuang jauh pikiran buruk itu karena ia yakin suaminya tak akan mengkhianatinya, keduanya dekat hanya sebatas rekan kerja ditambah Shera juga teman baiknya.

Tapi ternyata semuanya salah. Saat itu, tepat satu bulan sebelum anniversary pernikahan mereka yang kelima, Endra tiba-tiba saja melayangkan gugatan cerai kepadanya karena ia dianggap tak bisa memberikan keturunan. Padahal selama ini mereka sudah berusaha, segala pemeriksaan sudah dilakukan dan semua hasilnya baik, tidak ada yang salah juga dengan dirinya hanya saja mungkin Tuhan belum mempercayakan mereka untuk bisa memiliki keturunan.

Sebenarnya masalah rumah tangga mereka cukup complicated. Sejak awal ia sudah dimusuhi oleh keluarga mantan suaminya tanpa alasan yang jelas, hampir semua masalah yang ada selama 5 tahun menjalani rumah tangga selalu berasal dari keluarga mantan suaminya yang selalu ikut campur dalam hubungan mereka, ditambah ia juga di cap wanita mandul karena tidak bisa segera memberi keturunan. Selama ini Lily bertahan atas semua hinaan yang ia dapat demi Endra, karena dulu ia sangat mencintai mantan suaminya itu. Lily tak pernah membayangkan bagaimana diriya tanpa Endra karena hidupnya sudah ketergantungan kepada pria itu.

Tapi itu dulu, kini setelah dijalani semuanya ternyata baik-baik saja, malah Lily merasa hidupnya terasa jauh lebih bahagia seolah beban berat yang selama ini ia pikul seorang diri telah pergi bersamaan status baru yang ia sandang yaitu sebagai seorang janda.

Lily memijat pelan kepalanya yang terasa berdenyut sakit. Selalu seperti ini, setelah pertemuan demgan kedua manusia itu pasti selalu membuat suasana hati Lily menjadi buruk sebab energi negatif yang keduanya keluarkan sangat kuat.

Karena suasana hatinya saat ini sedikit kurang baik, Lily memilih membereskan barang-barangnya dan memutuskan untuk membawa pulang beberapa pekerjaanya, akan ia lanjutkan di rumah saja.

Tatapannya beralih pada makanan tadi sempat dua manusia itu bawa, dari logo yang tertera Lily yakin makanan itu dipesan dari restoran kesukaanya. Tapi, jangankan menyantapnya, membayangkan jika makanan itu dibeli oleh dua manusia yang tidak sudi Lily sebutkan namanya itu, malah membuatnya merasa jijik.

Lily meraih plastik makanan tersebut kemudian berjalan ke arah pojok ruangan sisi dimana tempat sampah berada. Lily bersiap melemparkan makanan tersebut ke dalamnya tapi genggaman tangannya pada plastik tersebut malah semakin mengerat. Ia memang membenci si pemberi tapi bagaimanapun ia tak menyukai orang yang suka membuang-buang makanan.

Lily memilih kembali berjalan menuju meja kerja untuk meraih tas miliknya, setelahnya Lily keluar, berjalan menghampiri meja teman yang merangkap juga sebagai asistennya itu berada.

"Nih!" Lily menyerahkan plastik makanan tersebut tapi Gina hanya menatapnya tanpa ada niat meraihnya.

"Ogah, bawa pulang sana. Kalo itu udah diracunin nanti malah gue yang mati!" Mendengarnya Lily mencibir pelan, tapi setelahnya ia memilih pergi.

Crazy Over You (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang