Bab 4 kesepakatan

741 88 9
                                    


" Gue nabrak orang tadi " jawab zean dengan santai

" Hah !! " Ucap mereka bertiga kompak

***

"Seriusan lu ,terus lu nggak papa kan ?  Orang itu gimana ?? " Ucap christian agak panik lalu menghampiri zean kemudian duduk di sampingnya   diikuti 2 sahabatnya yang lain

" gue nggak papa ,cuma ya.. dia terluka kepalanya berdarah dan pingsan juga tadi setelah marah marah ke gue meskipun sebenarnya dia yang kayak nabrak gue "

"Ya.. dan karena dia pingsan gue bawa dia ke rumah sakit dan nunggu dia sadar habis itu gue anterin pulang setelah di periksa dokter "

" Widih... Ternyata temen kita nih bertanggung jawab juga "puji Fadel sembari merangkul zean

"Ya iyalah.. lagian kapan sih temen kita suka ninggalin apalagi sama cewek " ucap Reno

" Apaan sih itu nggak penting ,yang terpenting sekarang itu gimana caranya gue nggak dimarahin kak Gita "

" Iya juga ya ,lu kan jadinya bolos ya..kalo kak Gita tau pasti abis lu " ucap Fadel

" Iya ... Jadi gimana caranya ?? "

" Ouh.. gini aja ,kamu pulang ke rumahnya malam aja kalo bisa malam banget nah pastinya kan kak Gita tidur tuh ,Lo bisa pulang dan langsung tidur kemungkinan besok kak Gita pasti akan lupa "

" Em.. tapi kak Gita orangnya bukan pelupa ,jadi kemungkinan dia masih ingat tapi... Nanti aku coba deh "

Kini jam menunjukkan jam 11 malam ,zean pun memilih untuk pulang ke rumah sesampainya di sana zean pun mematikan mesin motornya saat sudah sampai di gerbang karena takut kakak nya itu Mendengarnya

Setelah menyimpan motornya di garasi ,zean pun berjalan pelan ke dalam rumah ,terlihat rumahnya yang sepi dan dapat di pastikan sepertinya kakak nya itu sudah tidur ,zean pun berjalan santai hingga setelah melewati ruang tamunya ia mendengar seseorang yang memanggilnya

"Zean "

Zean pun berbalik dan dapat dilihat kakaknya yang ternyata belum tidur dan menatap tajam sembari tangan yang di lipatkan di depan dadanya

" Eh kak Gita.. belum tidur kak ? " Tanya zean sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

" Dari mana kamu ? " Tanya Gita dingin

" Ee.. aku dari-" ucapan zean terpotong ketika melihat tangan kanan kakaknya yang di perban ,ia pun segera menghampiri kakaknya itu

"Ini kenapa ? Siapa yang nyakitin kakak ? Bilang sama aku ? " Tanya zean khawatir sembari memegang tangan kakaknya yang terluka

" Nggak ada yang nyakitin kakak kok zean ,ini tadi... E ... Apa? kepentok wastafel kamar mandi tadi ,makanya jadi luka gini " jawab Gita agak gugup karena ia takut adiknya tau kalo ini ulah Shandy yang ada ia malah berantem sama dia ,dan Gita nggak suka adeknya berantem

" Kaka nggak lagi  bohongin aku kan ?" Tanya zean

" Enggak, udah tenang aja kakak nggak papa kok " ucap Gita

" Yaudah sekarang istirahat nggak usah kerja ,ini udah malem nggak usah begadang " ucap zean ketika melihat laptop yang masih menyala di meja ruang tamu dan dapat di pastikan kakak ini pasti tadi masih bekerja

" Tapi-"

" Nggak ada tapi tapi an ,sekarang kakak istirahat atau aku buang laptop kakak " ancam zean

Gita pun akhirnya pasrah , apalagi kalo zean udah mode posesif gini ia tak akan bisa berkutik , mau tak mau akhirnya Gita pun mengangguk lalu berjalan ke arah laptopnya dan menutupnya ,padahal niat hati tadi ingin memarahi zean tapi kenapa malah berbalik gini dan malah diancem gini sama adiknya

TAKE CARE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang