Bicara dengan Welix membuat Laufey berhasil mengesampingkan sakit hati yang dia derita. Fokusnya untuk balas dendam kepada Simon juga mengurangi perasaan frustrasi karena percintaan yang kembali kandas.
Sepanjang perjalanan menuju istana, dia turut melumpuhkan para penjahat yang berada dalam jalurnya. Kebanyakan penjahat memiliki emblem serupa, berupa burung phoenix merah di lengan. Dari emblemnya saja, siapa pun bisa menduga bahwa mereka merupakan anggota teroris terkenal bernama Phoenix.
Setiap anggota Phoenix mengeluarkan aura kekuatan jahat yang serupa dengan kelompok Perampok Cerdo. Dia bisa saja membersihkan mereka. Akan tetapi, prosesnya akan memakan waktu lama, dan dia tidak punya waktu untuk itu. Cara mudah membersihkan mereka adalah dengan melenyapkan sumber kekuatan jahat itu. Dan orang itu adalah yang saat ini dia kejar.
Beberapa ratus meter di depan, banyak hewan magis dan penjelajah yang sedang bertarung. Laufey menghentikan langkahnya. Di tempatnya berdiri, dia mengeluarkan sigil. "Aktivasi sihir: pelepasan seluruh pembatasan sihir."
Laufey tidak lagi memedulikan situasi yang akan dia hadapi setelah melepas seluruh sihirnya. Tidak ada lagi yang bisa menahannya untuk tetap tinggal di negara ini.
Daya sihir miliknya kali ini lebih kuat. Begitu sihir penuhnya lepas, baik kawan maupun lawan dalam jangkauan lima ratus meter jatuh lemas. Dia tidak menghiraukan itu dan terus berlari menuju istana. Perjalanan beberapa kilometer dia lewati selama beberapa detik saja.
Ada perasaan menyesal karena tidak melakukan pelepasan penuh ini sejak melawan Leticia. Berbeda dari sebelumnya yang hanya berfokus pada sihir, kali ini dia juga melepas sisa kekuatan fisik yang dia tahan. Saking terlalu lama tinggal di Clora, dia lupa pernah menahan sebagian kekuatan fisiknya untuk menyamai kekuatan fisik rata-rata para penjelajah.
Simon sedang bertarung melawan Tirta. Atau lebih tepatnya, Simon sedang menyudutkan Tirta ketika Laufey tiba.
"Memanggil: greatsword."
Sebuah pedang sebesar tubuhnya muncul dalam genggamannya. Dia bergerak sangat cepat ke arah Simon dengan pedang di atas kepala. Dengan kekuatan ayunan ditambah tarikan bumi, gerakan turun vertikal pedang besar itu menyebabkan kekuatan serangannya bertambah. Sayangnya, serangan kejutannya berhasil dihindari, dan tanah yang terkena serangan itu merekah membentuk parit panjang.
Laufey mendecak melihat Simon masih hidup. Dia lalu menoleh ke arah Tirta. Pemuda itu terengah-engah. Tampangnya juga berantakan. Dia mungkin tidak akan bisa berdiri jika tidak ditahan tongkatnya. "Kudengar kaulah yang mengalahkan wanita itu. Terima kasih. Yang ini, biar aku yang bereskan."
"Hati-hati, dia sangat kuat," ucap Tirta, di tengah napasnya yang tersengal.
"Aku pasti menang. Kau bisa pergi sendiri?"
Tirta mengangguk. "Asal jangan kauarahkan kemari, aku bisa jalan keluar dengan selamat. Oh, dan hindari amfiteater. Ada tempat perlindungan di sana."
"Oke!"
Laufey kembali mengangkat pedang besarnya. Setiap bola api mengarah kepadanya, dia tebas menjadi dua. Sambil menebas bola api itu, dia melangkah maju. Sekali langkah, dia sudah ada di depan Simon.
Kemunculan Laufey yang tiba-tiba membuat Simon terkejut. Dia menggunakan tongkat sihirnya untuk menahan ayunan pedang Laufey. Akan tetapi, tongkat sihirnya yang kecil, tidak mampu menahan tekanan pedang besar itu. Tongkatnya terbelah menjadi dua, dan dia dipaksa mundur. "Kau seharusnya tidak di sini."
"Aku memang seharusnya ada di sini. Sebagai penjelajah, sudah tugasku melumpuhkan penjahat. Apalagi, penjahatnya adalah seorang pengkhianat negara."
Laufey membelah pedang besarnya menjadi dua, menjadikannya pedang ganda. Dengan pedang yang lebih ringan, pergerakannya jauh lebih gesit dan lincah. Meskipun Simon bisa menahannya dengan pedang yang entah muncul dari mana, dia bisa bermanuver untuk mencari celah. Pada akhir serangan cepatnya, dia berhasil menorehkan luka sayatan. Begitu pun dirinya yang mendapat luka sayat tipis di pelipis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Spear Wielder: Pengguna Tombak
FantasiLaufey dan Tirta, dua pemuda yang berbeda tujuan, tetapi dihadapkan pada polemik yang sama. Yaitu, mengadapi kekuatan jahat yang menyerang Kerajaan Elpana. Di tengah teror kekuatan jahat, mereka harus mengalahkan sang Pembawa Bencana yang telah memp...