Part 01 - 01

247 25 9
                                    

Pohon sakura tua itu berdiri tegak di tepi jalan setapak, menjadi saksi bisu peralihan musim yang tak terhitung jumlahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pohon sakura tua itu berdiri tegak di tepi jalan setapak, menjadi saksi bisu peralihan musim yang tak terhitung jumlahnya. Setiap tahun, ketika bunganya mekar, pohon itu menjadi tempat favorit bagi penduduk desa untuk bersantai, berbicara, atau sekadar menikmati keindahan alam. Namun, di balik keindahan pohon itu, tersembunyi sosok yang tak terlihat, arwah yang telah terjebak di sana selama ratusan tahun-Shinyu.

Shinyu dulunya adalah seorang pemuda yang hidup seperti manusia pada umumnya, namun entah sejak kapan ingatannya menghilang membuatnya tidak bisa mengingat kehidupannya, yang Shinyu tahu hanya namanya. Sejak saat itu, jiwanya terperangkap, menjadi penunggu pohon tersebut. Di awal, Shinyu berpikir bahwa menjadi arwah akan memberinya kebebasan, tetapi kenyataannya, ia hanya terjebak dalam kesunyian yang tiada akhir. Tak ada yang bisa melihatnya, tak ada yang bisa mendengar jeritannya.

Hari-hari Shinyu dipenuhi rasa iri ketika melihat manusia yang lewat di bawah pohonnya. Mereka tertawa, bercanda, dan hidup, sedangkan ia hanya bisa melihat tanpa bisa merasakan kebahagiaan itu lagi. Kesepian itu terus menghantuinya, membuat Shinyu semakin putus asa.

"Kenapa aku harus terjebak di sini? Kenapa aku tak bisa ikut tertawa bersama mereka?" Shinyu bergumam pada dirinya sendiri, suaranya hanya menggema dalam kehampaan.

Setiap kali seseorang lewat, Shinyu berusaha mengatasi rasa kesepiannya dengan cara yang ia bisa. Ia menggoyangkan ranting-ranting pohon, menjatuhkan daun-daun kering, atau bahkan menyebabkan ranting besar jatuh dengan harapan menarik perhatian mereka. Tapi tak satu pun dari mereka yang menyadari kehadirannya.

"Hei, lihat aku! Aku ada di sini!" teriaknya dengan frustrasi, namun suara itu hanya hilang terbawa angin. Tidak ada yang bisa mendengarnya.

•••

Matahari sore menyinari jalan setapak yang dikelilingi oleh rerumputan hijau, memberi kehangatan pada desa yang tenang itu. Shinyu yang tengah bersantai di atas salah satu cabang, membiarkan pikirannya mengembara tanpa tujuan.

Namun, ketenangan itu segera terganggu oleh suara riuh rendah anak-anak yang baru saja pulang dari sekolah. Tawa mereka bercampur dengan langkah kaki kecil yang berlari di sepanjang jalan setapak. Shinyu membuka matanya, melihat ke bawah, dan menemukan sosok yang sudah tak asing lagi-Kim Dohoon, anak kelas tiga SD yang hampir setiap hari melewati pohon itu untuk berangkat dan pulang sekolah.

 Shinyu membuka matanya, melihat ke bawah, dan menemukan sosok yang sudah tak asing lagi-Kim Dohoon, anak kelas tiga SD yang hampir setiap hari melewati pohon itu untuk berangkat dan pulang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fate | Doshin ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang