Setelah Alca mengambil gelasnya dia langsung pergi dari rumah, dan Arka sedang menenangkan Andre dan Rosa juga sedangkan Viola melihat Alca dari kaca jendela kamarnya , dia sangat penasaran kenapa Alca keluar dari rumah ini dan ingin keluar dari keluarga ini."Kenapa setiap keluarga kaya selalu ada masalah seperti itu, keuangan mereka lancar tapi hubungan keluarga mereka tidak lancar.." gumam Viola dengan heran.
.
Alca masih di dalam mobilnya padahal dia sudah berada di parkiran, dia mengelamun dan wajahnya terlihat sedih karena perlakuan papanya ke dirinya yang tidak pernah berubah itu. lalu hp Alca berdering dan dia mengangkatnya.
Iya Rahel? - Alca.
Bisa ketemu sebentar?- Rahel.
.
Lalu Alca menuju ke tempat yang sudah dikirimkan alamatnya oleh Rahel, mereka ketemuan di cafe. Alca masuk ke dalam cafe itu, dia melihat seorang wanita berambut panjang yang berparas cantik itu sedang melambaikan tangan ke dirinya, dan dia berjalan ke arah wanita itu.
"Ada apa?" tanya Alca dengan ketus. Lalu ia duduk di kursi yang berhadapan dengan wanita itu.
Wanita itu yang menelpon Alca tadi, dia bernama Rahel.
Rahel menatap Alca dengan sedih, Alca melihat perut Viola yang membesar itu.
"3 bulan?" tanya Alca.
Rahel meneteskan air matanya, dia sangat teramat merasa bersalah dengan Alca karena perbuatannya itu.
Alca tersenyum kecil.
"Kenapa kau menangis? bukankah besok hari pernikahanmu?"
"Alca.." lirih Rahel dengan sedih.
"Maaf aku besok sibuk jadi aku tidak bisa datang ke pernikahan kalian," ucap Alca.
“Ada apa? kenapa mengajakku bertemu?” tanya Alca dengan heran.
Rahel semakin sedih mendengar ucapan Alca, dan Rahel tiba-tiba memeluk Alca dengan erat sambil menangis
"Alca..." lirih Rahel dengan sedih dan rasa penuh dengan penyesalan.
Alca hanya diam, tangannya ingin mengusap punggung wanita ini tapi dia mengurungkan niatnya setelah dia ingat betapa sakitnya dia saat wanita ini mengkhianati dirinya.
Dan Alca melepaskan pelukan Rahel dengan pelan agar menjauh darinya.
"Pulanglah ini sudah malam." Ucap Alca lalu dia pergi meninggalkan Rahel. Sedangkan Rahel menatap Alca dengan sedih.
“Alca…maafkan aku…” lirihnya.
.
Keesokan harinya, Viola berangkat pagi buta ke sekolah agar tidak bertemu dengan Alca, sampai sekolah Viola sendirian di kelas karena dia terlalu pagi.
"Ah datang pagi nggak enak banget," keluh Viola dengan kesal.
“Ihh…jam segini aku baru bangun biasanya..aaaahhhhh!! menyebalkan…” teriak Viola sambil meremas kepalanya dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta terlarang untuk kakak tiri
ЧиклитDari perbuatan yang tak seharusnya di lakukan ini, karma itu pasti akan menimpa kita berdua. Kakak, adaikan aku bukan adikmu kita pasti bisa bersama kan?