My beloved queen

626 38 12
                                    

Hee as Ethan
Jongseong

Ini hanyalah cerita karangan, jangan dianggap serius agar tidak menimbulkan konflik.






Dimana Raja dari kerajaan barat tertarik kepada seseorang yang ditemuinya saat berada di kerajaan timur.

Jongseong adalah seorang anak bangsawan dari timur, ayahnya terkenal karna seorang cendekiawan dan orang yang sangat dipercaya oleh Raja dari timur.

Saat mendatangi acara sayembara yang diadakan oleh Raja dari timur, Ethan saat itu yang masih menjadi pangeran bertemu dengan Jongseong di danau yang berada di bukit Sina.

Ethan yang merasakan jatuh pada pandangan pertama, akhirnya memutuskan untuk tidak mengikuti sayembara tersebut. Ia pulang dan meminta sang Raja barat untuk mempersunting seorang anak bangsawan dari timur yaitu Jongseong.

___

"Yang mulia! Aku menginginkan anak darimu." Jongseong yang tiba-tiba datang membuka pintu dengan keras mengejutkan sang raja yang sedang memeriksa dokumen kerajaan.

Atensi raja teralihkan, melihat sang ratu yang tampak berantakan. "Kau ini bicara apa?"

"Aku ingin punya anak yang mulia!!" Mata itu menatap nyalang sang raja, kesan tegas dan menantang terlihat dari gestur tubuhnya.

"Kau sudah berubah pikiran hm? Apa yang merasukimu?" Sang Raja menutup dokumen lalu beranjak dari duduknya menghampiri sang ratu.

"Kemarin saat aku mengajakmu melakukannya kau menolak." Direngkuhnya sang Ratu ke pelukannya, usapan lembut pada kepalanya membuat ketegangan yang ada dalam diri ratu sirna.

Diletakkannya kepala sang ratu dipundak sang raja, "Apa ada orang yang mempengaruhimu Ratuku?" Surai itu dikecup dengan penuh kasih sayang. Tangan sang Raja beralih memeluk pinggang sang ratu agar tak ada jarak antara mereka.

Sang ratu mendongak untuk melihat sang raja, kedua tangannya memegang pundak sang raja sebagai tumpuan, "Aku ingin anak yang mulia." Mata itu berkaca-kaca, seperti anak kecil yang tidak dituruti kemauannya.

"Kalau begitu kau tidak boleh menolak saat aku melakukannya." Pipi itu dicium-cium sang Raja, ratunya menggemaskan sekali disaat seperti ini. "Melakukan apa?"

"Melakukan hubungan suami-istri tentunya."

"hmm? Apakah membuat kue bersama juga termasuk hubungan suami-istri?" Mata itu menatap sang Raja dengan rasa penasaran.

"Ibu suri bilang kau bisa membantuku membuat anak dari adonan tepung." Sang Raja speechless mendengar penuturan kekasihnya.

"Ya ibu tidak salah, aku tidak punya adonan tepung. Tapi susu dariku dan telur darimu cukup untuk membuat anak yang sangat lucu nantinya." Sang Raja tertawa dalam hati melihat kepolosannya sang Ratu, sungguh istrinya tidak ada yang menandingi di dunia ini.

"Benarkah? Ibu suri bilang jika kau membuat anak dengan selir maka aku tidak diajak lagi untuk berpetualang. Kau akan mengajak selir dan anaknya nanti." Jongseong menyembunyikan menenggelamkan wajahnya di dada sang raja.

Sang Raja hanya mendengar keluh kesah ratunya saat ini,  kepolosannya ini pasti telah diguna-guna oleh orang-orang yang ada di istana.

"Kau juga memberikan susu kepada selir itu?" Mata itu sudah siap menumpahkan air matanya. Sang Raja yang melihat itu tersenyum menenangkan sang ratu. Kedua tangannya berada di wajah sang ratu, kecupan singkat di bibir diberikan Ethan kepada sang kekasih.

"Aku tidak memberikan susuku kepada orang lain selain dirimu sayangku." Hasrat Ethan sudah menggebu gebu di dalam sana, rasa ingin menuntaskan hasrat begitu besar.

"Bagaimana bila aku memberimu susu sekarang? Agar kau tidak risau lagi perihal anak?"

"Kau mau istriku?" Sang ratu mengganguk pertanda setuju. Digendongnya sang ratu ala pengantin, raja melangkahkan kakinya pergi menuju paviliun utama. Membawa ratu ke kamarnya untuk memberikan susu yang diminta.

"Aku ingin punya tiga anak bayi."

"Kalau begitu aku akan memberikan susu yang banyak kepadamu." Senyum tanda kepuasan tampak diwajah Ethan.

"em aku tidak begitu menyukai susu." Tangan lentik itu memeluk erat leher sang raja.

"Kalau begitu akan ku buat kau menyukai nya." Langkah kakinya menapak tidak sabar, sang Raja ingin cepat-cepat memberikan susunya untuk sang Ratu tercinta.

___


"Kau berbohong!!"

Suara benda terlempar terdengar dari kamar sang Raja. Pengawal di luar pun tampak berjaga-jaga, takut jika terjadi sesuatu pada sang Penguasa.

Duk-duk-duk

Para pengawal yang risau pun mengetuk pintu, pasalnya keributan dari dalam kamar sang Raja tidak berhenti sejak tadi.

"Yang mulia apakah di dalam baik-baik saja?"

Mendengar ketukan dari kedua pembuat keributan menghentikan aksinya. Sang ratu yang sejak tadi memukuli sang raja menggunakan bantal melemparkannya pada sang raja.

"Aku baik! Pergilah aku sedang bersama istriku sekarang!"

Lihatlah keadaan kamar itu, kasur berantakan, seprai dan bantal tercecer di lantai. Buku berserakan dimana-mana. Ini semua ulah sang Ratu, bagaimana tidak?

Sang Raja bilang ingin memberikannya anak, Ratu pikir dengan meminum susu istimewa dari sang Raja dan tertidur setelahnya dia langsung mendapatkan anak di pagi harinya.

Tapi lihat keadaannya sekarang, warna merah keunguan menghiasi hampir seluruh badannya. Bagian bawahnya masih nyeri sekali, bercak merah mengering masih ketara. Raja melakukan dengan lembut memang, tapi bagi Ratu itu adalah pengalaman pertamanya.

Mendapat keadaannya seperti itu dan apa yang diharapkannya tidak ada di pagi hari membuat Ratu Jongseong kesal dan marah.

Dia melempar apa saja yang dapat diraihnya kepada Raja Ethan.

"Sayang tenanglah, anak kita akan datang di perutmu. Jika percobaan pertama tidak berhasil, berikutnya aku akan melakukan berkali-kali agar kau mendapatkan anak di perutmu."

"Berkali-kali pantatmu!!" Mata itu sudah mengeluarkan air mata. Ratu terduduk di pinggir ranjang menangis sambil menatap sang Raja yang kelabakan.
Raja mendekat dan bersimpuh.

Kau lihat? Hanya sang Ratu yang dapat membuat Raja menundukkan wajah dan bersimpuh seperti ini.

"Sayang dengar, memiliki anak bukanlah hal main-main. Jika kau ingin memiliki anak karena tidak ingin kalah dari orang lain maka tuhan tidak akan memberinya."

Diusapnya tangan sang Ratu, "Merawat anak adalah suatu hal yang tidak mudah, aku memang ingin memiliki anak denganmu. Tapi aku tidak ingin memaksamu," ditatapnya sang Ratu penuh cinta, "Aku akan menunggu kesiapanmu, jagan merasa sedih aku tidak akan berpaling darimu mengerti?"

Anggukkan sang Ratu berikan sebagai jawaban. Raja beranjak dan merengkuh tubuh kecil itu.

Mungkin tidak lama lagi istana akan mendapat berita bahwa pewaris istana akan datang dari Ratu mereka yang sangat dicintai rakyat dan Rajanya.


End
________________________

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang