Part 3

358 47 41
                                    

"Kenapa toko sebelah tiba-tiba ramai?" Tanya Krist heran.

"Ada diskon di toko sebelah" Ucap Off, salah satu karyawan sekaligus sepupu Krist yang di tugaskan oleh papa Krist untuk memantau usaha baru Krist.

Diskon? Ini kali pertama toko sebelah memberi diskon.

Krist keluar dari toko, dia melihat Singto sedang bicara ramah dengan para pengunjung, Singto melihat Krist yang sedang menatapnya, dia tersenyum mengejek.

Sekarang Singto sudah mengetahui kelemahan Krist. Krist tak pernah menyapa para pengunjung dan selalu berwajah datar. Yang membuat tokonya selalu ramai karna dia selalu memberi diskon, bukan karna pelayanannya yang bagus, itu sebabnya Singto bersikap ramah pada pengunjung sekarang, berharap sifat ramahnya bisa membuat orang lebih mau belanja di tokonya.

"Sayang" Ucap seorang wanita yang baru saja datang.

Singto tersenyum menatapnya, dia memeluk kekasihnya.

"Kamu kesini?" Ucap Singto tak menyangka, biasanya kekasihnya tak pernah mau ke tokonya.

"Ya, aku sedang tak ada pekerjaan. Toko mu ramai sekarang?" Ucap Jane, kekasih Singto.

"Hmm, yeah. Aku memberi beberapa diskon untuk barang-barang tertentu" Ucap Singto.

"Oh, aku ingin berkencan dengan mu" Ucap Jane.

"Bagaimana jika nanti malam? Hari ini aku harus disini" Ucap Singto.

"Kamu selalu tak ada waktu, Sing!!" Ucap Jane marah.

Ya, Singto memang sangat jarang ada waktu untuknya, Singto selalu menghabiskan waktunya di toko.

"I-ini demi masa depan kita, sayang. Jika toko ku ramai, aku semakin banyak mendapatkan untung agar segera bisa menikahi mu" Ucap Singto mencoba untuk memberi pengertian pada sang kekasih.

"Terserah" Ucap Jane dengan nada kesal.

"Apa tak mau membantu ku?" Ucap Singto sambil menyengir.

"Apa kamu ingin aku melayani pelanggan mu?" Ucap Jane.

"Ya" Ucap Singto.

"Tidak!" Ucap Jane tajam, kemudian dia langsung pergi dari sana.

Senyum Singto memudar saat melihat sang kekasih pergi, dia menatap ke toko sebelah ternyata Krist masih berada di tempatnya dan mungkin melihat interaksi dia dan kekasihnya tadi.

Singto menatap tajam pada Krist, dan di balas tak kalah tajam oleh Krist. Krist memilih untuk masuk ke dalam tokonya, begitu juga dengan Singto.

"Buat pengumuman jika aku memberikan potongan harga 80% dari harga normal!" Ucap Krist sehingga membuat Off terkejut mendengarnya.

"Cukup memberi diskon, Krist. Kamu akan rugi nanti" Ucap Off.

"Lalu apa yang harus ku lakukan agar pelanggan datang ke toko ku?" Ucap Krist.

"Buat promosi yang menarik, misal membeli barang sebanyak sekian ada bonus? Ku pikir itu lebih baik" Ucap Off mencoba memberi ide.

"Baiklah, belanja 500k, bonus mendapatkan nomor ponsel ku, 1 juta akan ku cium, 1,5 juta akan ku peluk, 2 juta tidur dengan ku!" Ucap Krist.

"Bodoh!" Ucap Off.

"Apa? Siapa yang dapat menolak pesona pria tampan seperti ku" Ucap Krist dengan penuh percaya diri.

"Tapi ku pikir kamu tak tampan, buktinya kamu tak mempunyai kekasih hingga sekarang, sungguh miris" Ejek Off.

"Aku hanya sedikit lebih selektif dalam memilih kekasih, Off!" Ucap Krist.

Enemies To LoversWhere stories live. Discover now