Sudah satu minggu hubungan Jane dan Singto berakhir, perlahan Singto mulai menerima semuanya dan sudah tidak terlalu memikirkan Jane lagi. Apa lagi setiap harinya selalu di ganggu oleh Krist membuat Singto tak ada waktu untuk memikirkan Jane. Meskipun kesal sering di ganggu oleh Krist tapi Singto mulai menerima keberadaan pria itu.
Seperti saat ini, Singto tersenyum kecil melihat pesan yang baru saja masuk dari Krist, padahal Krist berada tepat di samping tokonya, tapi Krist memang selalu mengiriminya pesan.
"Aku rindu mengganggu phi Sing. Tapi toko ku sedang ramai sekarang sehingga membuat ku tak bisa kemana-mana" Isi pesan tersebut.
Akhir-akhir ini toko Krist memang ramai pelanggan, dia juga belum mendapat karyawan untuk membantunya di toko, itu sebabnya terpaksa Krist yang menghandle semuanya, tentunya khusus di bagian kasir.
"Sing..." Ucap Jane sehingga membuat Singto mengalihkan tatapannya dari ponselnya.
Singto terkejut saat melihat kedatangan Jane di tokonya.
"Aku minta maaf, aku tahu aku salah" Ucap Jane sambil memeluk tubuh Singto.
"Apa kamu mau memaafkan ku dan memulai kembali hubungan kita? Aku tahu kamu masih sangat mencintai ku 'kan?" Ucap Jane sambil menatap Singto.
"Kenapa Jane?" Ucap Singto yang akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Huh?"
"Kenapa kamu seperti ini? Kamu selingkuh itu artinya kamu siap dengan segala konsekuensinya 'kan?" Ucap Singto.
"Aku hanya bermain-main dengannya. Cinta ku hanya untuk mu, Sing" Ucap Jane.
"Hanya bermain-main, tapi selama itu? 5 bulan, Jane! 5 bulan kamu menduakan ku. Apa itu bisa di sebut dengan bermain-main?" Ucap Singto.
"Maafkan aku, Sing. Aku benar-benar khilaf"
"Aku sudah memikirkan semuanya selama satu minggu ini, aku tak bisa tanpa mu, Sing. Itu sebabnya aku menemuimu sekarang. Ku mohon beri aku kesempatan kedua, aku berjanji akan setia pada mu dan akan fokus ke hubungan kita" Ucap Jane sambil menangis.
Singto berusaha untuk melepas pelukan Jane namun Jane semakin memeluknya dengan erat. Jane menangis berharap Singto akan kasian padanya dan membalas pelukannya namun Singto tetap kekeuh ingin melepas pelukan Jane. Tay berdehem kecil sehingga membuat Jane mengalah dan melepas pelukannya.
"Banyak orang memperhatikan kalian" Ucap Tay.
Ya, beberapa orang yang sedang belanja menatap ke arah mereka, itu sebabnya Tay menegur mereka berdua.
"Sebaiknya kamu pergi sekarang" Ucap Singto pada Jane.
"Aku merindukan mu, Sing. Aku masih ingin disini bersama mu" Ucap Jane.
"Apa kamu tak bekerja, Jane?" Tanya Singto, biasanya jam segini Jane selalu di kantor.
"Aku ijin sakit" Lirih Jane.
"Terserah apapun itu, sebaiknya kamu pergi sekarang, jangan mengganggu ku"
"Apa kamu sudah mendapatkan pengganti ku?" Tanya Jane.
"Belum"
"Lalu kenapa kamu tetap ingin putus dengan ku?" Ucap Jane.
"Apa kamu sadar dengan kesalahan mu?"
"Bukankah aku sudah minta maaf?"
"Semudah itu?" Ucap Singto yang tak habis pikir dengan Jane.
Jane tak menyangka reaksi Singto akan seperti itu, biasanya jika mereka bertengkar Singto akan meminta maaf lebih dulu, itu sebabnya dengan percaya dirinya Jane menemui Singto ke toko, Jane yakin Singto akan memaafkannya dengan mudah.
"Apa yang harus ku lakukan agar kamu memaafkan ku?"
"Aku sudah memaafkan mu, tapi untuk kembali padamu, maaf aku tak bisa" Ucap Singto kemudian dia berjalan pergi dari sana.
Jane hendak mengejar Singto namun di tahan oleh Tay.
"Sebaiknya kamu pergi sekarang" Ucap Tay.
"Aku masih ingin bicara dengan Singto!" Ucap Jane.
"Jangan buat aku melakukan kekerasan untuk mengusir mu, Jane!"
"Jangan ikut campur dengan masalah kami, Tay!!" Ucap Jane.
"Ini bukan kali pertama kamu menyakiti sahabat ku! Selama ini aku hanya diam saat melihat mu dengan banyak pria di luar sana karna aku tahu Singto sangat mencintai mu, tapi sekarang Singto sudah mulai melupakan mu, jauhi dia!" Ucap Tay.
"Kenapa kamu sangat yakin dia mulai melupakan ku, huh?" Ucap Jane sinis.
"PERGI!!" Bentak Tay.
"Tak perlu membentak ku seperti itu! Aku pergi sekarang!!" Ucap Jane sambil menatap tajam pada Tay kemudian dia melangkahkan kakinya pergi dari sana.
Tepat setelah Jane pergi, Krist berjalan masuk ke dalam toko Singto, dia mencari keberadaan Singto.
"Phi Sing mu di belakang" Ucap Tay yang sudah paham dengan maksud kedatangan Krist.
Krist terkekeh kecil mendengarnya kemudian melangkahkan kakinya ke belakang mencari keberadaan Singto.
Krist menutup mata Singto dengan dua tangannya sehingga membuat Singto menghela nafas karnanya.
"Tebak aku siapa?" Ucap Krist.
"Tanpa kamu bicara aku sudah mengenal mu dari bau parfum mu, Krist" Ucap Singto sembari melepas tangan Krist dari matanya.
"Coklat untuk phi" Ucap Krist sambil memberikan sebatang coklat yang di bawanya dari tokonya.
"Dimana kamu mengambil ini?!" Tanya Singto.
"Tentu saja di toko ku! Apa phi menuduh ku mengambil coklat ini di toko phi!?" Ucap Krist.
"Siapa tahu kan?" Gumam Singto.
"Meskipun usia ku masih sangat muda, dan usaha ku hampir bangkrut, tapi uang ku banyak, phi. Phi tak perlu khawatir jika menjalin hubungan dengan ku?" Ucap Krist.
"Cih, siapa yang mau menjalin hubungan dengan mu, Krist!" Ucap Singto sinis.
"Semua orang mau menjalin hubungan dengan ku" Ucap Krist sombong.
"Apa yang kamu lakukan disini? Bukankah kamu mengatakan toko mu ramai tadi?" Tanya Singto.
"Aku lelah, dan ingin mengisi tenaga ku sebentar dengan melihat phi Sing" Ucap Krist memelas.
"Sekarang kamu sudah melihat ku 'kan? Sekarang pergi dari sini, Kasian Off harus bekerja sendiri, Krist" Ucap Singto.
"Apa nanti malam phi ada waktu? Aku ingin mengajak phi berkencan" Ucap Krist.
"Tidak"
"Ayolah, aku hanya ingin mengajak phi makan malam bersama" Ucap Krist.
"Aku ingin pulang ke rumah ku dan tidur" Ucap Singto.
"Sekali saja phi" Ucap Krist memaksa.
"Ckk, baiklah! Sekarang pergi, jangan mengganggu ku!" Ucap Singto.
"Janji dulu" Ucap Krist.
"Hmm, pergi sekarang" Ucap Singto.
"Cium dulu baru aku pergi" Ucap Krist.
"Mau ku pukul Krist!" Ucap Singto kesal.
*Cup... Krist mencuri satu kecupan di bibir Singto kemudian dia melarikan diri pergi dari sana, sedangkan Singto memegang bibirnya, kenapa dia tak marah saat Krist mengecup bibirnya? Apa dia mulai nyaman di cium oleh pria sekarang?
Tbc.

YOU ARE READING
Enemies To Lovers
FanfictionBerawal dari musuh, lalu berakhir menjadi sepasang kekasih (?) *Top Krist, Bot Sing.