7

749 36 7
                                        

Sepulang dari butik raga sedang tiduran, sambil bunda mengecek pempersnya raga yang sudah menguning karena dirinya diperjalanan pipis lumayan banyak.

Sepulang dari butik raga sedang tiduran, sambil bunda mengecek pempersnya raga yang sudah menguning karena dirinya diperjalanan pipis lumayan banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunda gemes banget sama pipi raga yang putih mulus, memang yah raga nih.

"Ulu ulu ulu Duh anak bunda kok, gemesin banget sih" ucap bunda

"Bunda jangan cubit cubit iks" raga yang tidak suka pipinya dicubit bunda

Bukannya berhenti bunda malah melanjutkan aksinya dengan menciumi setiap inci muka raga dari pipi, hidup, mata, dan mulut raga tidak ketinggalan.

" Bunda laper" ucap Raga yang ceplas ceplos padahal bunda baru selesai mencium dirinya

"Adek lapar?" Tanya bunda

"Iya bunda, mau makan seblak"

Buset sekalian ya minta malah seblak si raga nih yah mana boleh lah dia makan makanan begituan kaga sehat, apalagi dia punya riwayat tubuh yang lemah juga.

Bunda memberikan raga bubur dicampur sayur dan daging dipotong kecil kecil yang dipersiapkan maidnya maklum orang kaya heee.

Raga awalnya menolak tapi perutnya laper jadi dia buka mulut juga deh

"Anak bunda pinter banget sih makannya sayang"

TBC
Chek ada yang baca engga yah?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

tak terkira kehidupan ragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang