4

965 49 13
                                    

Hasil pemeriksaan oleh mas sudah dilakukan selama proses pemeriksaan raga dibuat tertidur oleh obat bius pastinya karena untuk memudah kan jalannya pemeriksaan karena seluruh tubuh raga diperiksa. Dari kepala sampai kaki, kini dirimu sedang tertidur dibankar rumah sakit ditemani bunda, Ayah, mba dan mas yang masih pakai jas putih kebanggaan seorang dokter.

"Bagaimana kondisi adik mu?" Tanya ayah dia tidak sabaran mengetahui kondisi putra bungsunya itu karena ayah tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya ayah terlalu takut dan ingin membalas semua yang dulu dia tidak sempat lakukan pada regi kasih sayang yang berlimpah limpah iya akan berikan untuk raga.

"Bagaimana kondisi adik mu?" Tanya ayah dia tidak sabaran mengetahui kondisi putra bungsunya itu karena ayah tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya ayah terlalu takut dan ingin membalas semua yang dulu dia tidak sempat lakukan pada regi kasih sa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masker oksigen terpasang di wajah regi ada mba dan bunda disamping kiri dan kanan raga.

Sedangkan ayah dan mas sedang duduk tidak jauh dari tempat tidur raga.







Mas menjawab "paru paru adik kurang baik yah adik punya asma dan bronkitis mungkin karena pola hidup tidak sehat dan juga imun tubuh yang lemah" iyalah orang raga nyundut rokok Surya tiap hari 5 bungkus belum ngave atau rokok elektrik

Bunda menangis mendengar itu semua ayah mendekati raga dan mengecup dahi raga serta kedua mata yang masih setia terpejam tidak lama dari itu... Keluarga nya berjanji untuk menjaga raga.













Raga pun terbangun badan nya sangat lelah dan sakit semua gimana kaga sakit tangan tertancap jarum infusan, badan ada kabel ekg, bagian bawah dipasangkan kateter dan diampers yang tidak terlalu direkatkan agar tidak menyakiti raga. Dirinya merasa haus, mba yang mengetahui adiknya sudah bangun segera memanggil mas yang belum sadar bahwa raga sudah bangun dari tidurnya.

Mas menempel kan stetoskop didada mulus dan putih raga, raga sedikit syok dan tidak nyaman akan mata nya yang disenter oleh cahaya juga. Seingatnya dia habis dari pemakaman  regi kembarannya kenapa sekarang malah tiduran di ruangan yang berbau obat seperti ini.

Tapi raga senang keluarga nya didekatnya tanpa raga harus berusaha payah seperti bisanya.

Setelah pemeriksaan

"Adek ada yang tidak nyaman? Atau mau sesuatu?"

"Ha...us" suara raga kecil karena terhalang masker oksigen yang berembun

"Sabar yah sayang" bukan mas yang menjawab tapi bunda, karena raga sekarang menggunakan selang ngt untuk membantunya dalam menyalurkan makanan langsung lambung raga, muka raga langsung kesel dia haus malah disuruh sabar, berbeda dengan keluarganya yang yang merasa gemes dengan raga, author udah siapin karung nih ada yang mau karungin raga kaga heee.


Raga belum tau kalau dirinya menggunakan selang ngt karena untuk memudahkan saat memberikan nutri kan tadi raga dibuat bobo saat pemeriksaan soalnya.

"Nanti adek boleh minum yang banyak tapi untuk sekarang tidak boleh dulu yah" penjelasan dari yah yang kasihan melihat raga akhirnya meneteskan air mata yaps raga nangis coy entah kenapa jiwa cengeng raga keluar disenggol dikit aja bawaannya pengen nangis dan tantrum. Badannya sakit ditambah tenggorokan nya kering butuh minum malah kaga boleh. Bunda mengelus dada raga yang naik turun tak beraturan disebabkan oleh dia yang menangis
"Adek jangan nangis terus dong nanti sesak nafasnya sayang" ucap bunda pada raga, mba juga mengelus rambut raga yang sudah lepek karena keringat.





namun tak berhasil berakhir pada
"Apakah adek boleh digendong mas?" Tanya ayah yang tidak tega anaknya menangis sudah tiga puluh menit adek menangis tak henti hentinya

TBC
Seneng kaga up?

tak terkira kehidupan ragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang