1. Memendam Perasaan

334 72 6
                                    

Semua karyaku tersedia dalam bentuk ebook, pdf, playbook dan juga tersedia di karyakarsa. Mampir ya, jangan lupa dukungannya. Akun karyakarsa-ku AokiRei sama dengan nama akun wattpadku. Yang mau pdf bisa kontak di no 081917797353

Jangan lupa tinggalkan jejak yah. Happy reading.


❤❤❤❤


Edheline tersenyum ketika melihat pantulan bayangan Bianca di depan cermin. Ada kekaguman yang selalu dirasakannya setiap kali mendapati betapa cantiknya sang sahabat. Rasa kagum yang tidak pernah berubah sejak mereka kecil. Bagi Edheline, Bianca sempurna. Tidak ada wanita yang lebih cantik dari Bianca.

Bianca diberkati dengan kesempurnaan fisik yang luar biasa. Bianca memiliki wajah yang mungil dengan dua manik biru yang indah, rambut coklat lebat yang terlihat sehat, serta tubuh langsing yang sangat menggoda. Tetapi selain memiliki kesempurnaan fisik yang selalu membuat banyak wanita merasa rendah diri sekaligus iri, Bianca juga pandai menari, bernyanyi, melukis serta menyulam. Bianca juga pandai bergaul hingga membuatnya memiliki banyak kenalan berbeda dengan dirinya yang cenderung pendiam dan tidak banyak bicara.

Bianca merupakan sosok wanita yang sempurna. Gambaran wanita bangsawan yang selalu menjadi pusat perhatian semua orang, berbeda dengan dirinya yang bisa dikatakan sangat biasa. Kedua matanya berwarna coklat. Rambutnya berwarna pirang, warna yang kerap kali membuatnya mendapat tatapan menggoda dari para pria. Bukan karena ia secantik Bianca tapi karena menurut para pria itu, wanita dengan rambut pirang merupakan wanita yang sangat liar di atas ranjang.

Bukankah itu merupakan sebuah pelecehan? Menurut Edheline iya, tapi tidak menurut Bianca.

Setiap kali menceritakan apa yang dialaminya, Bianca akan selalu menganggap semua itu hanyalah godaan tanpa ada sedikitpun unsur pelecehan.

"Kau seharusnya sadar diri, Edheline. Tidak mungkin para pria itu berniat melecehkan mu."

Begitu kalimat yang sering Bianca katakan padanya. Menyakitkan memang tapi jika dipikir lagi mungkin Bianca benar. Ia yang terlalu besar kepala. Para pria itu tidak mungkin melecehkannya. Ia hanyalah wanita biasa yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan Bianca yang memukau seperti yang kebanyakan orang-orang katakan tentang mereka. Mungkin tujuan mereka hanya untuk menarik perhatian Bianca melalui dirinya.

Meskipun begitu, Edheline tidak pernah merasa iri dengan kehidupan Bianca. Ia tidak masalah jika semua perhatian terpusat pada Bianca dibanding dirinya. Alih-alih merasa iri setiap kali melihat Bianca yang sangat cantik mendapat tatapan memuja dari hampir semua orang yang mereka temui, Edheline justru merasa senang sekaligus bangga karena bisa menjadi sahabat baik Bianca yang cantik.

"Bagaimana penampilanku?"

Pertanyaan Bianca membuat lamunan Edheline buyar. Ia kembali menatap Bianca dengan kekaguman yang tidak pernah ia sembunyikan dari wajahnya.

"Seperti biasa, kau sangat cantik dan mempesona. Hiasan rambutmu terlihat sangat cocok untukmu. Kau sempurna," jawab Edheline jujur. Bianca memang terlihat semakin cantik dengan hiasan rambut terbuat dari mutiara yang disematkan di rambutnya.

Satu lagi yang membuat Edheline kagum pada Bianca yakni kemampuan wanita itu mendandani dirinya sendiri. Bianca tidak butuh pelayan untuk membuatnya semakin terlihat bersinar. Bianca dan bakat alami yang dimilikinya sangat luar biasa.

"Meskipun aku sudah tahu jawabanmu, tapi ucapkan terima kasih, Edheline," Bianca kembali memperhatikan penampilannya di cermin dan tersenyum melihat kesempurnaan dihadapannya. Tidak pernah ada yang meragukan kecantikannya. Jadi ia tidak merasa terlalu asing dengan pujian yang diberikan Edheline. Bianca tahu akan potensi yang dimilikinya.

HEART CHOICE (BROKEN HEART SERIES #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang