Gita 40

417 60 3
                                    

Gita terbangun dengan napas terengah.

Apa itu tadi?

Gita hendak turun dari ranjang, namun pintu terbuka menampakkan Feno.

Mereka berdua saling tatap, lalu Feno berbalik sambil berlari ke arah bawah.

Gita mengerutkan keningnya bingung, ia memilih turun dari ranjang dan berjalan ke arah bawah.

Semua keluarganya datang tergopoh gopoh, membuat Gita kian bingung.

"Kalian kenapa?" Gita memecah keheningan.

"Gita" Naomi datang menghampiri nya, lalu memeluk nya erat, dapat Gita rasakan maminya itu menangis.

"Masuk dulu" Papinya membuka pintu agar mereka dapat masuk.

Gita duduk, setelah itu Naomi bercerita bahwa Gita tiba tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri, menurut dokter keadaan Gita itu baik baik saja, tidak ada yang salah ntah apa yang salah hingga Gita tidak sadarkan diri.

Bisa dibilang Gita koma, dengan keadaan yang baik baik saja.

"Abelar'd anniv kapan?" Hanya itu kata yang keluar dari mulut Gita.

"Nanti malem"

Gita termenung, tidak terasa kini ia berada di akhir hidupnya. "Kamu mau dateng?" Papinya mengusap pelipis Gita yang banjir keringat.  Gita mengangguk. 

"Kamu yakin? Kamu baru sadar" Naomi menatap khawatir. 

"Gapapa mi"  Sejujurnya jantung Gita berdegup kencang, ia takut, sangat takut. 

"Yauda siap siap udah sore nih"  Begitulah mereka bubar dan bersiap untuk ke perayaan nanti. 

Gita memejamkan matanya menetralisir degup jantung nya. 

"Gapapa Gita, lo pasti bisa" Gita memeluk dirinya sendiri dan mengusap usapnya pelan. 

Gita tidak punya waktu untuk memikirkan mimpinya dan setelah itu ia bangkit untuk pergi ke kamar mandi. 

Setelah selesai mandi kini ia tengah memandangi dirinya di depan cermin, menatap pantulan dirinya yang dibaluti dress berwarna biru dongker. 

Menghela nafasnya, lalu segera berlalu mengambil tas dan turun kebawah, dilihatnya semua orang sudah siap, kini jam menunjukkan pukul 19.07. 

"Ayo" Papi dan Maminya memimpin di depan.  Mereka semua menaiki mobil yang sama, mobil yang memang khusus di siapkan untuk mereka jika ingin berpergian. 

Selama di perjalanan Gita hanya menatap jalanan, sambil sesekali mengelus dadanya karena detak jantung yang terus menggila. 

Tak lama mereka pun sampai, disana sudah ramai wartawan yang mengambil gambar para tamu yang baru datang. 

Mereka pun turun lalu sedikit melambai pada kamera, dan setelah itu mereka segera masuk. 

Acara di mulai, banyak sambutan sambutan yang di lakukan, acara pun satu persatu mulai selesai. 

Dan selama itu Gita sama sekali tidak melihat Geo, Gita menghela nafas sedih. 

Tiba tiba pandangan nya menggelap, sesaat membuka mata, kini Gita berada di pinggiran tangga, memerhatikan Zean dan Marsha yang sedang bermesraan ria. 

Tiba tiba Karina datang menghampiri mereka dapat dilihatnya Zean dan Marsha tidak sadar, dengan cepat Gita berlari menghampiri disaat ia melihat Karina hendak mendorong Marsha. 

Gita berhasil menarik Karina dan mendorong nya keatas, namun tubuhnya hilang keseimbangan, membuat Gita refleks memejamkan mata, setelah beberapa saat Gita belum juga terjatuh. 

GitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang