Bab I Pulang

31 15 7
                                    

Bismillah...Terimakasih sudah mampir ke halaman cerita ini... Jangan lupa vote and coment semakin banyak kalian vote and coment semakin cepat penulis menyelesaikan karyanya... Yuk mulai baca😊

"Assalamualaikum"
"Waalakumsalam"

Ada sebanyak 5 keluarga masuk ke ndalem seorang kyai setelah acara purnawiyata selesai dilaksanakan.

Entah mengapa raut wajah sang kyai begitu kentara dengan kesedihan.
Mereka pun bersalaman lalu duduk dan segera mengucapkan maksud juga tujuan mereka datang hari ini.

"Ayo aquane di unjuk!" Sanjang Abah.
"Nggeh" Jawab salah satu dari para orang tua santri.

Setelahnya kami semua meminum aqua tersebut. Lalu salah seorang ayah dari kelima keluarga itu angkat bicara.

"Sepindah silaturahmi sekalian badhe ngaturaken rencang-rencang niki badhe pamit wangsul bah..." Kata Hamin.
"Iki pamit e mbalik maneh opo ora?" Tanya Abah Fahru.

Dengan menahan air mata Hamin mencoba menguatkan hatinya sebelum menjawab pertanyaan sang kyai.

"Wangsul, boyong bah (menitikkan air mata) engkang kalih badhe nerusaken kuliah setunggale badhe liren rumiyin" Jawab Hamin menahan Isak tangisnya.
"Jane Yo apik e ngabdi setahun, tapi nek arep sekolah neh yo gak Popo" sanjang Abah Fahru juga ikut menitikkan air mata.

Bagaimana tidak begitu sedih, Abah Fahru sudah menerima puluhan tamu hari ini, bukan untuk datang menetap di sebuah pesantrennya melainkan pamit pulang karena ingin mengejar cita-cita mereka.
Para santri yang disowankan boyong pun ikut sedih merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Mereka menahan air mata.

"Sekalian nyuwun pandunganipun bah" kata Hamin.
"Audzubillahi................ Alfa-tihah"

Setelah selesai berpamitan mereka langsung meninggalkan ndalem utama. Abah Fahru terlihat sedih berdiri di depan pintu melihat mereka berjalan pergi.

"Ya Allah hamba pasrah kan semuanya kepadamu.... Pondok tak gedek ne kok malah entek santrine" Batin Abah Fahru lalu kembali masuk ke ndalem.

"Mbak Lisa nggak ikut pulang sekarang?" Tanya Intan kepada salah satu temannya.
"Nggak... Aku pulangnya besok" Jawab Alisa.
"Bintang jangan lari-lari ntar jatuhh!" Seru Kiara mengejar adiknya.
"Bintang seneng banget kalo lagi diajak kesini" Kata Intan memandang Kiara yang mengejar Bintang adiknya.

Setelah semua rombongan pulang hanya tinggal Alisa bundanya dan kakak laki-lakinya.

"Besok kakak jemput siang" Kata Bima kakak Alisa.
"Bunda pulang dulu yaa sampai ketemu di rumah sayang" Ucap Dini sambil mencium putrinya.
"Iyaa bunda sama kak Bima hati-hati di jalan" Balas Alisa.

Alisa pun menyalami Dini dan Bima setelahnya pergi masuk ke dalam asrama.

"Kamu bohong, katanya gak mau boyong" Kata Mbak Rida.
"Maaf mbak..." Jawab Alisa tidak kuasa lalu memeluk Rida.

Alisa sudah dianggap seperti adik Rida sendiri mereka sudah sangat dekat setelah Laela boyong meninggal kan Alisa.
Satu malam terakhir kita, mari habiskan malam ini dengan membuat kenangan indah. Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan bukan.

*Alisa syarifatus sayyidah

Cinta Tak Terbatas Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang