Bab VIII Perkenalan

10 9 0
                                    

Terlihat begitu gugup saat Alisa baru pertama kali masuk kerja. Setelah hampir pukul jam 9 pagi ada seorang gadis seumuran dengannya yang tiba-tiba datang.

"Mas saya dipindahkan ke sini" Kata gadis itu.
"Owhh iyaa... Mbak duduk disini" Balas Rendra menyuruh gadis itu duduk di samping kiri Alisa karena samping kanannya sudah terisi.
"Namanya siapa nduk?" Tanya ibu-ibu didepannya.
"Ajeng Bu" Jawabnya.
"Owhh iya.."
"Gini saya ajari dulu ya mbak" Kata Rendra baru kembali.
"Awas loh mas ren dipepet bocah-bocah ayu pisann" Kata ibu-ibu didepan menggoda Rendra.
"Nopo tho buk... Hahaha" Ucap Rendra terkekeh geli mendengar ucapan ibu-ibu barusan.

Waktu pun terus berjalan hingga jam makan siang tiba. Hesti mengajak Alisa untuk makan siang dan sholat karena sudah waktunya sholat duhur.

"Gimana bisa gak?" Tanya Hesti.
" Lumayan bisa kok Tan.." Jawab Alisa sambil memakan makanannya.
"Mas-masnya baik kok tenang aja mereka sabar-sabar gak kayak di pabrik lain" Ujar Hesti.
"Iyaa tan.."
"Habis ini sholat terus masuk lagi lanjutin kerjaan kamu" titahnya.
"Iyaa tann...."

Setelah selesai sholat Alisa kembali ke ruang kerjanya. Gadis itu melanjutkan pekerjaan yang diberikan oleh Rendra padanya.

"Namanya siapa?" Tanya seorang gadis disamping kanan Alisa.
"Alisa" Jawab Alisa.
"Alisa buk... Udah aku tanyain lohh..." Ucap gadis itu kepada seorang ibu didepannya.
"Lahh itu nduk Alisa tahu namamu gak?" Tanya ibu itu.
"Tanyain balik donk" Kata gadis itu sambil tertawa kecil.
"Mbak namanya siapa?" Tanya Alisa.
"Rachel... Gitu donk ditanya balik" Kata Rachel tersenyum senang.
"Nahh gitu.. sing akur lohh kalian bertiga" Ucap ibu-ibu didepan Alisa.

Perkenalan tiga gadis pekerja pabrik roti Aster bagian packing itu telah usai dan saatnya pulang. Alisa yang seharusnya pulang terlebih dahulu harus menunggu Hesti karena masih baru dan belum tahu betul jalan pulang.

Alisa menunggu diluar sambil bermain dengan ponselnya.

"Aku sungguh letih dan lelah akan penantian panjang untuk mendapat jawaban pasti darinya... Masboy pasti udah tau lah kalo aku udah berkali-kali ngekode dia.. aku kaya cewek murahan dihadapannya" Gumam Alisa memandangi chat roomnya dengan seseorang yang ia namai Masboy di kontak WhatsAppnya.
"Mungkin udah waktunya aku lupain dia dan fokus ke pekerjaan ku" Kata Alisa lalu jarinya terarah menekan kontak atas nama Masboy itu lama hingga muncul tulisan hapus.

Perasaan Alisa mulai lega setelah menekan tulisan hapus itu.
"Mbaknya nungguin siapa?" Tanya seorang pria yang baru selesai wudhu setelah Alisa liat dari bagian badannya yang basah.
"Lagi nungguin tante" Jawab Alisa terlihat gugup karena gadis itu begitu malu jika harus berbicara dengan seorang pria.
"Tantenya yang mana?" Tanya pria itu lagi.
"Tante Hesti pekerja bagian packing" Jawab Alisa.
"Owhh... Yaudah duluan mbak.." katanya lalu pergi menuju mushola.

Sudah pukul setengah 5 sore Hesti baru saja keluar dari ruangannya lalu mereka langsung pulang.

Cinta Tak Terbatas Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang