Bab III Siapa Gadis Itu?

11 9 0
                                    

Setelah pulang dari pesantren Alisa langsung bertemu dengan kedua teman kampungnya Intan dan Kiara.

"Pasti Mbak Rida sangat sedih kamu pulang mbk" Kata Intan.
"Yha gitu... Mbak Rida udah nangis nangis semalem, tapi aku bilang aku bakal ke pesantren kalo ada waktu" Balas Alisa.
"Ditunggu in loh Mbak Lis sama Mbak Rida ntar" Sahut Kiara.
"Gimana ujian masuk kuliah kalian? Aman kan?" Tanya Alisa membuka pembicaraan baru.
"Hmmm.. syukur, buat yang ke tiga kalinya ini kita bisa lulus" Jawab Intan.
"Alhamdulillah" Kata Alisa.
"Btw Mbak Lisa harus nyusul kita... Kita tunggu sampek kapanpun" Ucap Intan dengan penuh harapan.
"Doain aja ya" Balas Alisa tersenyum getir.

Setelah berpamitan dengan neneknya Kiara, Intan dan Alisa pun pulang. Intan mengantarkan Alisa terlebih dahulu pulang ke rumahnya sebelum ia pulang.

"Terimakasih tumpangannya Mbak" Ucap Alisa tersenyum manis kepada Intan.
"Iya Mbak... Kapan-kapan lagi yaa" Balas Intan lalu berlalang pergi.
"Iya hati-hati dijalan Mbak tan" Kata Alisa.

Jam menunjukkan masih pukul 10 siang, keluarga Alisa tak ada di rumah. Alisa pergi ke kamarnya saat melewati ruang tamu gadis itu merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Alisa pun berhenti hendak menengok ke belakang, suasana rumah Alisa begitu mendukung jika ada sosok mahkluk di sana karena rumahnya jarang ditempati oleh keluarganya.

"Astagfirullah..." Ucap Alisa setelah menengok ke belakang, tiada siapa-siapa disana.
"Alisaaaaa"
"Bun... Ayah.... Kak Bima..." Panggil Alisa karena merasa namanya dipanggil seseorang.

Srekk...
Bruakkk....

Alisa yang tidak melihat ada meja didepannya jatuh dan kepalanya membentur kaki meja yang lain. Hingga membuat gadis itu tak sadarkan diri.

"Alisa... Kamu udah lupa sama kakak?" Tanya seseorang diseberang jalan, membuat Alisa penasaran.
"Kamu siapa?" Tanya Alisa yang tidak tahu siapa gadis diseberang jalan itu dan bagaimana dirinya bisa ada dijalanan dengan hari yang sudah malam.
"Alisaaaa" Teriak gadis itu memanggil nama Alisa dengan suara paraunya.
"Arghhh..." Teriak Alisa ketakutan setelah melihat betapa mengerikannya rupa gadis tadi.

Hal itu membuat Alisa terbangun dari pingsannya dengan nafas tidak beraturan juga kepalanya yang pening.

"Siapa gadis itu?" Gumam Alisa sambil bangkit lalu berjalan ke arah kamarnya.

Cinta Tak Terbatas Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang