Tiga

84.3K 220 1
                                    

Happy reading!!!

***

Xavier menggesek-gesekan kont*lnya di mem*k Dania. Sampai Dania merem melek merasakan gesekan kont*l besar abangnya.

"Ahh ssh gelihh banghh." Desah Dania.

"Sssh nikmat banget ahh baby." Ucap Xavier sambil mendesah.

Dania merem melek merasakan gesekkan yang semakin cepat, "ahh abang masukin, memek Dania gatel, pengen di sodok pake kontol besar Abang." Pinta Dania sambil terus mendesah.

"Ssh sabar babyhhh, milik mu belum terlalu basah, biar abang basahin dulu lubang memek mu." Ungkap Xavier.

"Tapi aku udah gatel abanghhh, memek Nia udah ga sabar buat di masukin sama kontol bang Xavie."

"Oke, Abang masukin ya, ini sedikit sakit, tapi lama-lama akan nikmat kok." Ucap Xavier.

"Iyahhh, ssshh,."

Xavier mulai memasukkan kontol besarnya ke dalam memek Dania, ia memasukkan secara perlahan-lahan agar Dania tak kesakitan. Ia pun melumat bibir Dania untuk mengalihkan rasa sakit di bagian memek Dania.

"Sssh aahh saki-ithhh, abanghh pela-pelan ahh." Desah Dania saat tautan bibir mereka terlepas.

"Sshh tahan sayang, sebentar lagi aahh."

Xavier menghentakkan kontol nya yang mana membuat Dania berteriak keras. "AAHH, SAKITTT, sshh, sakit banget aba-anghh."

Setelah semua kontolnya masuk kedalam memek sempit Dania, Xavier mendiamkan dulu kontolnya agar Dania terbiasa dengan benda besar miliknya.

Xavier melihat kearah bawah sana, ia melihat bercak darah yang menetes ke seprai milik Dania, "kamu masih perawan dek?" Dania tak menjawab pertanyaan Xavier ia tengah menutup matanya untuk meredam rasa sakit yang tengah ia rasakan ini

"Sakit banget hm?" Tanya Xavier sambil mengusap air mata Dania. Dania pun menganggukkan kepalanya, sambil terisak.

"Hiks.. sakitt, perih, tapi enak." Ucapnya.

"Apa milik abang udah boleh di gerakin?" Tanya Xavier lagi. Dania pun menganggukkan kepalanya lagi.

Dengan hati-hati Xavier menggerakkan pinggangnya, ia mengocok Memek Dania dengan tempo pelan, karena masih awal, gatau beberapa menit kedepan, mungkin ia akan menggempur Dania habis-habisan bersama dengan Alvier.

"Aahh, nikmat baby, milik mu sangat sempit dan legit."

"Aahh, abang."

"Bang cepet elah, gue juga pengen kali." Alvier yang sedari tadi bermain solo kini mulai mengangkat suara.

"Sshh, ahh, kok ada lo juga sih Al." Dania yang tengah menikmati genjotan terkejut melihat Alvier di sofa kamarnya dengan penampilan bugil.

Xavier tak menghiraukan ucapan adiknya, ia terus saja mengocok memek Dania, dengan tempo yang semakin cepat.

"Sshh aahh."

"Abang ahh pelahaan-pelan, memek Nia linu."

Bukan di lambatkan justru Xavier malah semakin cepat mengocok memek miliknya. "Ouhh ahh shhh, sak-iithh abang."

"Tahan baby, aahhh. Bukannya kamu tadi sshh yang minta di masukin kontol aku hm."

"Aahh, iyaah tapi pel-pelan ahh pelan ouhh."

Alvier yang mendengar desahan nikmat Dania dan Xavier langsung menghampiri mereka berdua, ia duduk di samping kedua orang yang tengah mengewe itu.

"Gue udah ga tahan bang, punya gue juga pengen di puasin sama si Dania." Ucap Alvier.

"Ssh aahh, lo pake mulut nya aja dulu, nanti abis itu baru pake memeknya ahh." Ujar Xavier.

"Oke, ide yang bagus."

Dania yang mendengar ucapan kakak beradik itu pun langsung terkejut, apa katanya tadi, menggunakan mulut? What, Dia tak tahu cara memuaskan kontol laki-laki menggunakan mulut, yang ia tau kontol cuma bisa di masukan ke memek saja.

"Abang Nia ga bisa muasin lewat mulut, Nia ga pernah soalnya." Timpal Dania.

"Gapapa Nia, biar Al ajarin cara muasin kontol pake mulut lo." Ujar Alvier.

Alvier pun mendekatkan kontolnya ke wajah Dania, ia mengarahkan kontolnya ke depan mulut Dania yang sangat sexy itu.

"Lo jilat kontol gue, sambil isep pelan-pelan."

Dania pun langsung mengikuti perintah dari Alvier, ia mulai menjilatinya kontol panjang milik Alvier dengan tempo pelan.

"Ssh ahh iya Niahh, terus aahh, enak banget gila kontol gue di jilat sama mulut lo." Desah Alvier.

"AAHH, Abang memek aku, memek aku enak abang, di sodok-sodok." Dania yang tengah menjilat kontol Alvier segera melepasnya karena Xavier mengocok memeknya dengan sangat brutal.

"Aah abang enakk." Dania merem melek sambik sesekali menjilati kontol Alvier.

"Aahh, Nia jangan kena gigi ngilu punya gue sshh." Desah Alvier.

"Sshh ouhh maa-aafhh Al-hh."

Xavier Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang