BAB DUA

987 204 17
                                    

Germaine Escara sangat menyukai wanita dan ia sangat menyukai ketika mereka telanjang di hadapannya. Di Residence Hall, asrama bagi mahasiswa Stanford, ia memiliki reputasi yang kabarnya mengalahkan Reginald Escara kakaknya di Escara House, asrama utama bagi murid-murid berprestasi dan atletis di Harvard.

Malam ini Germaine akan memastikan reputasinya tetap sama dengan mengundang Ashley Beth dan Willa Mandel ke kamarnya. Kedua cheerleader Cardinals itu sekarang sedang berlutut di hadapan Germaine ketika pria itu baru saja akan melepaskan celana jinsnya menunjukkan kejantanannya yang mengeras. Hanya saja ketika Germaine baru saja akan menurunkan jinsnya ke lantai ia mendengar suara ketukan di pintunya.

"Go away Levi!" kata Germaine yang mengira kalau anggota timnya, Levi Beverly, yang memiliki posisi sebagai wide receiver di Cardinals sedang mengetuk kamar tidurnya untuk bermain video games kesukaan mereka. "I am not playing with you tonight."

"Baby, because you're playing us, right?" tanya Willa dengan suara manja.

Germaine tersenyum dan menyentuh pipi Willa yang sekarang mendongak kepadanya, "Sure thing, Willa."

"Dan aku—kamu akan bermain denganku juga," kata Ashley yang tidak ingin kalah dari Willa. Germaine memegang pipi Ashley dan memberikannya perhatian. Baru saja ia akan menjawab Ashley dengan jawaban yang sama seperti yang ia berikan kepada Willa ketika ketukan di pintu kamarnya semakin terdengar. "Levy! Get away from my door!"

"Aku bukan Levy!" terdengar suara wanita dari balik pintunya dan Germaine mengerutkan dahinya. "Apa kalian mengundang teman cheerleader yang lain? I can handle two, not sure about three...."

Ashley dan Willa saling menatap dan berdiri dari posisi mereka, "Bukannya Tiffany mengatakan ia tidak bisa karena harus menyelesaikan tugasnya?" tanya Ashley kepada Willa.

Willa menggeleng, "Aku mengatakan kepadanya kalau ia mengubah keputusannya, ia boleh datang...."

Kedua wanita itu tidak menunggu Germaine dan berjalan ke arah pintu kamar pria itu karena berpikir teman mereka Tiffany Dipond ingin bergabung dengan mereka. Keduanya sama sekali tidak malu ketika membuka pintu dengan keadaan setengah telanjang dan hanya mengenakan rok cheerleader Cardinals. "Tiffany... oh, you're not Tiffany," kata Willa dengan kesal.

Ashley menyipitkan matanya, "Siapa kamu? Apa Jer mengundangmu?"

Germaine mengerutkan dahinya dengan bingung dan belum sempat ia bertanya siapa yang berada di hadapan pintunya, ia melihat sendiri wanita itu masuk ke dalam kamarnya. "We need to talk, Jer," ucap Andromeda Theodosia, ratu ice skating dan teman dekatnya itu.

"Well, I'm busy, Andy, can't you see?" tanya Germaine yang sekarang menyadari kalau Andy menunduk dan melihat kejantanannya yang terlihat kentara membesar dan memanjang dari balik jinsnya. Germaine berdeham dan berkata, berharap Andy menatap matanya dan bukan bagian tubuhnya yang tidak bisa ia kendalikan. "Your threesome needs to wait, Jer."

Willa menutup pintu dan ia kembali ke sisi Germaine bersama dengan Ashley. Dengan manja jari-jarinya menelusuri abs Germaine Escara, quarterback utama Cardinals dan bertanya, "Kamu tidak mengundangnya bukan, Germaine?"

"No," kata Germaine dengan tegas. Andy terlihat tersinggung dan bertanya, "Kenapa? Kamu tidak berpikir aku tidak bisa memuaskanmu juga, Jer?"

Germaine Escara mengerutkan dahinya dan melihat teman dekatnya dengan bingung. "I can also please youwhat do you want me to do? Handjob? Blowjob? Or me inside of—"

"Andy, apa yang kamu inginkan dariku?" tanya Germaine dengan panik. Entah kenapa kata-kata wanita itu membuat tubuhnya semakin bereaksi, bukan karena ia memikirkan tiga perempuan cantik berada di kamarnya, tapi karena Andromeda Theodosia mengatakannya.

"I told you we need to talk. The proposition—I like it."

"Apa?" tanya Germaine yang sekarang memperbaiki kacamatanya. Willa dan Ashley sekarang telah kehilangan kesabaran mereka dan tidak lagi terlihat tertarik untuk menghabiskan malam bersama dengan Germaine.

"We're just going to go," kata Willa yang mulai memakai kembali pakaian atas cheerleader-nya dan Ashley melakukan hal yang sama. Germaine menggerutu dan menatap Andy. Wanita itu menatapnya dengan tatapan tidak peduli dan menunggu hingga Willa dan Ashley meninggalkan kamar pria itu.

"I'll call you girls," kata Germaine berteriak kepada Willa dan Ashley yang terlihat kesal meninggalkan kamarnya. Andy mengedikkan bahunya dan berkata, "Two, Jer?"

"Okay Miss Judgmental what do you want from me?"

"Apa sering?"

"God, no, this is my first time—okay, why am I explaining this to you?"

Andy terkekeh, "Aku juga tidak tahu."

"What do you want Andy?" tanya Germaine yang terlihat frustasi karena melihat senyum di bibir wanita itu. Andromeda Theodosia adalah wanita yang sangat cantik kalau tersenyum.

Andy membenarkan kacamata yang dikenakan wanita itu kalau ia tidak sedang berada di lapangan es atau berkompetisi, membuatnya sama seperti Germaine yang memakai kacamata sehari-hari. Ia lalu berkata dengan serius, "Be my partner, Jer."

"Sex?" tanya Germaine yang hanya dapat memikirkan itu. Ia merasa bodoh, tapi tubuhnya sendiri yang membuatnya terlihat bodoh di depan Andy sekarang.

"Bukan," kata Andy yang menggeleng dengan cepat.

"My ice skating partner. I need a partner fast—and you can do it."

"I'm a quarterback, Andy. The season—"

"The season is not starting for another few months and you don't need to go training now. Waktu yang tepat untukmu menjadi partner ice-skating-ku."

"Andy—"

"Jer, aku percaya kepadamu. You know what, at this point, I only trust you to lift me up. Don't you dare say to me that you can't play ice skating, okay. You and I—we played all winter long every winter at that lake behind my house. Everyday. You know how to skate."

"In the lake Andy, not in the ice rink."

"I'm taking the risk here. Meet me halfway."

"What's in it for me?"

"..."

"..."

"Okay fine, handjob, blowjob, you inside of me—"

"Andy!"

"I'm desperate, Jer."

The Valentine's Day Star | CAMPUS #04Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang