BAB TIGA

984 185 7
                                    

"I've missed you last night," kata Ashley Beth yang menemukan Germaine berjalan ke arah kantor pelatih utama Cardinal yang berada di dalam Stadium Stanford dan mencegatnya. Ashley menarik kaus putih Cardinal yang dipakai Germaine agar pria itu seolah-olah memeluknya dan dengan manja berkata, "Did you missed me?"

Ashley menggigit bibirnya berharap Germaine melihat tatapannya yang seksi dan menggoda sehingga pria itu dapat mengundangnya kembali ke kamar asramanya malam ini. Namun tentu saja pada saat itu Willa Mandel, teman Ashley berlari ke arah mereka. Para Cardinal Cheerleaders—pemandu sorak utama tim football—sedang berlatih dan memiliki jadwal yang sebenarnya lebih ketat dari pemain football karena setiap tahun mereka harus melakukan audisi ulang untuk tetap berada di tim.

Willa dengan rok pendeknya dan baju mini ketatnya mendekati Germaine dan memeluk tubuh pria itu yang jauh lebih besar darinya. Ia lebih berani daripada Ashley, membuat temannya terkejut melihat Willa yang terlihat agresif, "Baby, you didn't call last night. I was waiting."

Ashley tidak mau kalah sekarang dan mendorong Willa, lalu ia mencoba untuk memeluk Germaine. Sekarang keduanya saling mendorong sampai Germaine berkata, "Girls."

Germaine menarik napasnya dan dengan lembut menurunkan tangan kedua wanita yang mencoba untuk memeluknya, "Girls, Coach Flaco is waiting for me. Aku harus bertemu dengannya. Aku janji akan menghubungi kalian nanti."

"When?" tanya Ashley merajuk.

"Soon," kata Germaine tersenyum membuat Ashley tersipu malu.

Willa lalu berkata, "Aku juga, Jer. Call me."

"Tentu saja," kata Germaine berbasa-basi.

Ia mendapatkan email dari Flaco Sylvanian, pelatih utama Cardinal kalau ia diharapkan untuk berada di ruang kerjanya sebelum makan siang karena ada hal penting yang harus dibicarakan. Germaine tidak mengerti apa yang mungkin Flaco ingin bicarakan dengannya karena latihan untuk season belum dimulai dan terlalu awal untuk membicarakan strategi ataupun pertambahan anggota.

Germaine berjalan setengah berlari sehingga Ashley dan Willa tidak dapat mengejarnya menuju kantor Flaco dan ketika ia berada di depan kantor pelatihnya, ia menarik napasnya sebelum mengetuknya. Sesaat kemudian ia mendengar Flaco memerintahkannya, "Masuk!"

Ia berdeham dan membuka pintu ruang kerja Flaco, pria berasal dari Prancis yang telah menjadi pelatih football Cardinal lebih dari tiga puluh lima tahun dan pelatih yang sangat ia hormati. "Sir...." Belum sempat Germaine menyelesaikan kata-katanya ketika ia melihat sosok wanita yang ia hindari.

Semenjak kemarin malam, Germaine Escara bertekad untuk menjauhi Andromeda Theodosia sampai wanita itu menemukan kembali akal sehatnya. Setelah meminta Andy untuk keluar dari kamar asramanya kemarin malam dan meminta wanita itu untuk memikirkan ulang ide gilanya, Germaine berpikir kalau semuanya akan kembali normal. Germaine akan memberikan Andy beberapa hari untuk memikirkan ulang semuanya dan mereka akan melupakan semuanya—pft, menjadi partner ice-skating wanita itu? Andy sudah gila pastinya! Andy tidak mungkin serius dan wanita itu hanya terbawa emosi karena ditinggalkan oleh Kane River Rotcherfield Jr. III! Pria berengsek itu yang seharusnya disalahkan!

Sekarang Germaine terlihat terkejut ketika menemukan Andy di ruangan Flaco Sylvanian berbicara dalam bahasa Prancis kepada pria itu. Harus Germaine akui, Andy sangat seksi ketika mengatakan kata-katanya dalam bahasa asing itu dan tubuhnya tidak bisa dibohongi. Germaine harus mengingatkan dirinya sendiri kalau ia bukan remaja dan ia tidak boleh bereaksi hanya karena Andy berbicara dalam bahasa Prancis.

Sial, Jer! Kendalikan tubuhmu!

"J'ai besoin diun nouveau partenaire de patinage sur glace, Coach,"[1] kata Andy kepada Flaco.

Flaco mendesah, "Avez-vous vraiment besoin de Germaine comme partenaire?"[2]

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Aku?" tanya Germaine dengan bingung. "My French is not that great. Would it be possible for us to discuss this in English instead?"

"Kamu telah setuju kemarin pagi bukan, Jer? Kamu ingin menjadi partner ice-skating-ku dan kamu sendiri yang bilang jadwalku dan jadwalmu tidak bertabrakan."

"I didn't say—"

"Kamu mengatakan kamu mencintaiku bukan, Jer?"

"What?" tanya Germaine yang merasa kata-kata Andy semakin tidak masuk akal.

"Kamu ingin membantuku karena kamu mencintaiku. Selama ini kamu mencintaiku. Selama bertahun-tahun kamu memendam perasaanmu dan kamu baru saja memberanikan diri mengatakannya sekarang. Sekarang kamu ingin menunjukkan keseriusan perasaanmu dengan menjadi partner ice-skating-ku. Kebetulan Kane River menemukan pasangan baru dan aku menantangmu. Kalau kamu ingin diriku, kamu harus menjadi partner-ku di lapangan es," kata Andy kepada Germaine.

"Aku mencintaimu?" tanya Germaine tidak yakin dengan apa yang sedang Andy katakan.

"Oh, jangan malu-malu Jer. Kamu berlutut di hadapanku dan memintaku untuk membalasmu. I will answer you, but first, you need to be my partner," kata Andy yang terdengar terlalu cepat mengatakan kata-kata itu kepada Germaine.

Wanita itu lalu menatap pelatih Cardinal kembali dan berbicara dengan sangat percaya diri kepadanya, "Ia mencintaiku, Coach. Quarterback utamamu mencintaiku. Kamu pasti mengerti bukan atlet sepertinya tidak ingin ingin kalah. Biarkan ia membuktikan perasaannya kepadaku di lapangan es. Berikan ia kesempatan. I need an ice-skating partner and he needs to show me his true sincere feelings. Biarkan aku yakin pria ini mencintaiku. Izinkan Germaine membuatku yakin. You know what, biarkan ia membuatku jatuh cinta, Coach."

[1] "Aku perlu partner ice-skating baru, Coach."

[2] "Apa kamu sangat membutuhkan Germaine sebagai partner-mu?"

The Valentine's Day Star | CAMPUS #04Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang