1

288 31 3
                                    

Mingyu ternyata belum siap dengan keadaan hubungan mereka berdua.

Seperti melihat Seungcheol yang menyusui bayi mereka.Memang salah kah dengan itu?Ya salahkan otak Mingyu.

Mau bagaimana lagi, mereka membuat Seungkwan juga karena mabuk beberapa dibuat orang tua mereka.

Mereka melakukan sex di keadaan tak sadar.Wajar saja Mingyu agak meronah melihat kegiatan menyusui bayi nya.

Seungcheol kadang tanpa sadar menyusui didepan Mingyu.Kalau dirumah bisa saja Seungcheol di sofa dan tempat tidur mereka.

Dan perubahan badan Seungcheol membuat Mingyu frustasi.Dadanya Seungcheol mulai membesar dan Seungcheol kadang memakai baju yang sangat tipis dan kadang tercetak jelas dadanya.

"Kamu kenapa?" Seungcheol merasa aneh kepada suaminya yang berdiri tegak di depan pintu kamar mereka.

"Kamu habis nyusuin adek?" Seungcheol baru sadar bajunya masih sedikit ke angkat.Pipinya merona malu sama seperti Mingyu.

"Maaf"

"Gapapa Cheol" Mingyu tersenyum tipis dan masuk ke kamar mereka.

"Hari ini gimana?,rewel ga sih adek?"

"Syukurnya engga gyu,dia baik budi"

"Adek juga makin kuat nyusunya kadang 1 jam sekali haru nenen dia"

"Ohh" Mingyu membayangkan kalau dia dirumah dan tidak dikantor bagaimana dia bisa dikeadaan seperti itu,satu harian pasti bisa menatap dada telanjang Seungcheol.

"Kamu gimana di kantor?"

"Tadi Jeonghan ngasih donat, permintaan maaf karena ga bisa datang ke lahiran kamu sama belum bisa mampir kerumah"

"Donat?Aku mau dong"

"Itu ada di meja aku letak tadi"

"Kamu mau mandi?" Mingyu menganggu kepalanya.

"Tapi aku belum siapkan air hangatnya"

"Ga papa aku bisa sendiri Cheol" Mingyu masuk kekamar mandi meninggalkan Seungcheol.

.

Seungcheol duduk di sofa sambil memakan donat dari Jeonghan.Jeonghan teman kantor Mingyu yang ia kenal.

Sebelum Seungcheol hamil dia sering pergi belanja atau jalan jalan dengan Jeonghan.

"Kwannie bangun cheol" Mingyu menggendong bayi mereka dan mendekati Seungcheol.

"Pasti minta nen lagi dia"

Bayi mereka sedikit merengek dan mengeluarkan air matanya.

"Haus mungkin" Seungcheol menggendong Seungkwan,bayi mereka.

Seungcheol menaikin bajunya sedikit keatas dan Mingyu melihatnya.

"Kamu hadap belakang" Seungcheol sadar dengan tatapan Mingyu,dia menatap ke arah dadanya bukan Seungkwan.

"Ah maaf ya" Mingyu pun menghadap membelakangi Seungcheol.

Seperti Seungcheol kata kan tadi kalau Seungkwan minta di susui lagi buktinya bayinya langsung diam setelah didekati ke puting dadanya.

Bayinya tertidur kembali lagi sambil menyesap dada Seungcheol.

"Aku boleh liat kwan,ga?"

"Beneran liat kwannie kan?bukan yang lain?" Seungcheol sedikit waspada kepada Mingyu.Walaupun Mingyu suaminya tapi hubungan mereka tak bisa dikatakan dekat seperti pasangan suami istri jadi wajar saja dia bertanyanya.

"Ia cuman liat Kwan"

"Boleh" Mingyu memutar badannya dan melihat keanaknya.Senyumnya yang tampan timbul.

"Aku masih ga nyangka kalau kwannie bisa diantara hubungan kita"

"Aku pikir hubungan kita bakalan selamanya berdua tanpa adanya anak"

"Ini karena orang tua kita yang buat kita beberapa kali mabuk"

"Syukurnya" Seungcheol menatap Mingyu yang sedang mengusap rambut anak mereka.

"Syukurnya kwannie hadir Cheol,aku harap dia bisa buat hubungan kita lebih baik"














Jangan lupa vote dan komen nya ya!see u reader,love u 🧡

Because SeungkwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang