4.

302 61 17
                                    

Sampai di pinggiran kota kerajaan, Heaven segera duduk ditengah jalan. Mengabaikan pandangan orang-orang yang menatapnya aneh, Heaven segera memainkan violin nya.

Orang-orang yang semula hendak mencemoohnya, menjadi diam tak berkutik. Mereka bukannya marah, malah ikut terbuai dengan suara indah permainan Heaven.

Heaven sendiri menutup mata, meresapi setiap bunyi dari gesekkannya yang begitu lihai.

Cukup lama bermain, Heaven akhirnya menghentikan permainannya. Bisa ia lihat, sebagian besar orang yang menikmati permainannya tadi, mendesah kecewa.

Heaven menyeringai kecil. Dia lalu mencari papan bekas dan kapur untuk menulis sesuatu.

40 KOIN PERAK UNTUK SATU PERMAINAN!

Dengan bangga, Heaven memasang papan itu dipunggung nya.

Walau 40 koin perak terbilang sangat mahal untuk satu lagu, Heaven tidak peduli.

Dipasar kekaisaran dia bahkan meramal asal dengan biaya 1 koin emas, dan terbukti laku keras.

Dan untuk ini, sudah ia kurangi 60 perak. Diskon istilahnya.

Harusnya mereka bersyukur dan mau mendengarkan lebih permainannya.

"Aku akan membayar! Ayo cepat, mainkan lagi!" Seorang gadis muda, menyeru dengan tidak sabar.

Sementara Heaven mengelus dagu. "Cuma satu orang? Males ah" Ujarnya jutek.

Orang-orang pun saling melirik satu sama lain. Lalu dengan serempak merogoh saku masing-masing, dan menyerahkan uang mereka pada kain yang di siapkan Heaven.

Heaven tersenyum lebar ditempatnya. Ia pun akhirnya kembali memegang bow nya, dan memainkannya dengan sangat lihai.

Permainan Heaven benar-benar menakjubkan. Begitu indah, sampai banyak orang meneteskan air matanya.

"Orang-orang pikir itu suara indah biasa.. tapi aku merasa, ada kesedihan mendalam dalam permainannya." Kata seorang wanita yang menatap Heaven iba.

"Itu benar. Dewa pasti sengaja membuatnya rapuh untuknya bisa berbakat seperti ini" timpal seorang pria yang juga mendengarkan permainan Heaven.

"Oke, selesai. Gue-- ekhem! Ladies and gentleman, saya akan berganti alat musik sekarang. Alat musik Ini namanya gitar, dan saya akan bernyanyi selama alat musik ini dimainkan, oke. Tapi tenang aja, harganya sama kok" Seru Heaven dengan senyuman kecilnya.

Orang-orang yang tidak ragu dengan permainan Heaven dengan semangat memberikan 40 koin peraknya.

Mereka ingin mendengar sesuatu yang indah lagi walau dengan harga yang begitu mahal.

Disela senyumnya, Heaven segera memetik senar gitarnya berbarengan dengan mulutnya yang terbuka untuk menyanyikan lagu yang ia tau.

Jreng~

'Lemonade' Internet Money


Xanny bars, suicide door, brand new bag

College girls give a nigga head in my Rafs
Rockstar life, so much money it'll make you laugh, hey
These bitches, they hate, and you can't miss what you never had
Hey, hey

Off the juice (juice), codeine got me trippin' (juice)
Copped the coupe (coupe), woke up, roof is missin' (yeah)
Ice (ice), lemonade, my neck was drippin'
Ice (ice), lemonade, my neck was drippin'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heaven Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang