Tett! Tett! Tett!
Suara bel pulang pun berbunyi. Semua siswa-siswi SMA Taruna pun berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing. Begitupula dengan siswa di kelas Xll-1 IPA, mereka kini juga sudah bersiap-siap untuk pulang.
" Baiklah anak-anak, hari ini pelajaran kita cukup sampai disini. Bapak harap kalian bisa mempersiapkan diri kalian untuk ujian kelulusan yang akan kita laksanakan bulan depan," ujar laki-laki paruh baya memakai kacamata yang kini berdiri didepan kelas menghadap murid-muridnya.
" Kalian sekarang boleh pulang kerumah masing-masing. Selamat sore!" Pamit laki-laki yang biasa disapa pak Budi itu.
" Sore, pak!" balas mereka semua dengan serempak.
Pak Budi pun melangkahkan kakinya menuju keluar kelas diikuti oleh murid-murid yang lainnya. Begitupula dengan Raga, Shaka, Kenzo, Kevin dan juga Rezi yang kini berjalan menelusuri koridor sekolah menuju tempat dimana kendaraan yang biasa mereka pakai untuk ke sekolah terparkir. Sesampainya mereka di parkiran, merak pun menuju motor mereka masing-masing.
Shaka yang lebih dulu mengeluarkan motornya pun kemudian menghentikannya kearah depan teman-temannya.
" Sorry, hari ini gue gak bisa ikut kalian kesana. Soalnya gue harus jemput nyokap gue dari rumah sakit," ujar Shaka.
" Ya udah gak apa-apa. Mending lo fokus aja ke nyokap lo sekarang." balas Kenzo.
" Kalau gitu gue duluan. Titip salam buat yang ada disana." Yang lainnya hanya mengangguk kecil mengiyakan ucapan Shaka.
" Oh ya, jangan lupa titip salam buat nyokap lo!" teriak Kevin yang hanya mendapatkan acungan jempol dari Shaka.
Shaka pun berlalu mengendarai motornya meninggalkan area sekolah dan juga teman-temannya. Hari ini Shaka akan menjemput sang ibu yang sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit.
" Ya udah yuk, kita langsung aja ke sana!" ucap Kevin.
Yang lain pun mengangguk menyetujui ucapan Kevin. Mereka pun akhirnya melajukan motor mereka ketempat yang akan mereka tuju.
Waktu yang diperlukan untuk ketempat tujuan tidak begitu lama. Sekitar satu setengah jam, kini mereka berempat telah sampai pada sebuah bangunan yang cukup besar berwarna putih dengan halaman yang cukup luas. Mereka pun akhirnya memarkirkan motor mereka pada tempat yang sudah tersedia.
Mereka pun berjalan memasuki pekarangan dengan langkah yang santai dan ceria. Hingga akhirnya mereka berempat pun sampai didepan pintu bercorak abu-abu itu. Tangan Raga terangkat keatas untuk mengetuk pintu yang ada didepannya.
Tok! Tok! Tok!
" Assalamualaikum," ucap Raga, Rezi dan juga Kevin bersamaan kecuali Kenzo yang memang berbeda keyakinan dengan keempat sahabatnya itu termasuk Shaka.
Hingga tak lama kemudian, terdengar suara dari dalam rumah. "Waalaikumsalam," balas suara seseorang wanita.
Suara gesekan pintu terbuka pun terdengar. Seorang wanita paruh baya memakai jilbab putih dengan kacamata muncul dari balik pintu sambil tersenyum hangat kepada mereka berempat. " Ya ampun, kalian kenapa gak bilang-bilang dulu sama ibu kalau kalian mau datang kesini," ujar wanita itu dengan antusias saat melihat kehadiran keempat laki-laki itu.
" Sengaja. Kita kan mau bikin kejutan buat ibu," ucap Raga dengan senyuman manis dari wajahnya.
Tak lupa mereka pun menyalami tangan wanita itu satu persatu. Hingga tiba-tiba Kenzo pun langsung memeluk wanita itu lalu berucap, " Aku kangen sama ibu." Tak mau kalah dengan Kenzo, Rezi yang berada disamping kiri wanita itupun langsung menghamburkan tubuhnya ke pelukan wanita itu dengan Kenzo yang masih disana. " Aku juga kangen sama ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSHINE
Teen FictionPertemuan yang tidak disengaja antara Raga dan juga Nara, membuat mereka menjadi dekat. Semakin dekat dengan Nara, membuat Raga penasaran dengan kehidupan Nara. Hingga akhirnya, Raga tidak sengaja mengetahui sebuah rahasia yang selama ini disembun...