11.

192 15 2
                                    

Flashback......

"Hmm,aku merasa bukan hanya 1 orang",ucap Asean, dia juga merasakan saat Anne datang ke rumah sakit.

"Benar, kita harus berhati-hati",ucap seato kakak dari Asean.

Flashback end.........

Setelah percakapan singkat itu mereka segera berdiskusi tentang Anne dan anak²nya, akan tinggal dengan siapa, sampai pagi menjelang mereka masih kuat bahkan nggak tidur, kalau tanya kok EU lama dia aja nggak teleportasikan theia sama indo tapi langsung jemput mereka ke kerajaan who makanya lama sampai pagi dia pakai kereta kuda, tapi teleportasi pas di tengah² jalan dan beberapa saat kemudian EU datang bersama Tara juga theia, EU sudah menjelaskan pada mereka alasan mengapa mereka dijemput untuk ke kastil UN.

Mereka bertiga duduk di kursi yang tersedia, suasana canggung untuk theia dan Tara, mereka tidak suka keterdiaman seperti ini.

Beberapa saat berlalu dengan theia dan Tara yang di suruh untuk sarapan bersama mereka, sampai suara leguhan membuat mereka mengalihkan perhatian mereka.

Anne mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya, sambil sesekali menguap, biasanya dia tidak akan tidur selama ini, biasanya lebih cepat.

"Pagi....",lirih Anne sambil menatap semua orang yang ada di sana.

"Pagi juga Anne",jawab Asean, apakah adiknya ini tidak diberi makan WHO, kenapa nadanya seperti orang belum makan selama berhari-hari.

"Hmm",ucap Anne dengan malas, entah apa yg ia pikirkan, setelah bangun tidur ia langsung melamun, membuat semua orang yang melihatnya mengerutkan kening mereka.

"Anne, tidak baik melamun",tegur UN saat melihat adiknya melamun dengan pandangan kosong, ia tak suka melihat pemandangan itu.

"Kak, ada sesuatu di sana",ucap Anne sambil menunjuk ke arah belakang UN, membuat semua mengalihkan pandangan mereka ke arah yang di tunjuk oleh Anne.

Mereka mengerutkan dahi mereka saat tidak melihat apa² di belakang UN, kecuali Anne yang memandang malas ke arah yg ia tunjuk.

"Berhentilah bersembunyi",ucap Anne membuat mereka bertambah bingung kecuali theia, ia di ajarkan agar mengerti kondisi atau situasi, dan saat ini dia mengerti arti ucapan sang bunda.

Setelah Anne mengucapkan itu keluar seseorang dengan tanduk iblis dengan mananya yang tidak main², menandakan ia bukan iblis biasa, mereka terkejut melihat itu kecuali Anne, saat mereka masih terkejut iblis itu tiba-tiba menghilang bersama Anne, membuat mereka lebih syok dan panik.

.
.
.
.
.
.
.

Saat Anne membuka matanya, ia menatap sekeliling dengan malas, tidak ada takut²nya, padahal ia berada di sebuah kastil yang begitu suram dan mengerikan, melihatnya saja membuat bulu kuduk merinding.

"Huff,padahal Anne mau jalan²",ucap Anne sambil menggembungkan pipinya, yang tadinya seperti bakpao menjadi lebih bulat, dengan bibir maju, sungguh cocok dengan gaya rambut dan pakaiannya.

[Oh iya, jangan bingung, kenapa Anne tiba-tiba berubah, yang tadinya seram jadi imut, entah auth juga nggak tahu tiba-tiba jadi gemesin, tapi tetap ada cantiknya, tinggi nya beda, jadi 160 cm, jadi kayak theia.]

/Di sisi lain/.

"Ya ampun, UN bagaimana ini, adik ku hilang", teriak WHO, dengan wajah panik dan takut, tentu ia takut adik angkatnya, terluka, ataupun tidak kembali selamanya.

"Kakak, bunda pergi",ucap indo dengan lirih sambil menggenggam tangan theia, dan tubuh bergetar menahan tangis, menatap tak percaya pada Asean, kan terakhir kali Anne duduk di pangkuan Asean.

Where Is My Happy? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang