12.

116 12 12
                                    

~Jangan Lupa Vote sebelum Membaca^^
_______________________________________





Giselle pulang dengan mata bengkak karena menangis serta pipi yang masih memerah akibat tamparan dari winter.
"Giselle?" Panggil ibunya yang sedang duduk di ruang tamu dengan kursi rodanya.

"Ibu giselle pulang." Ucap giselle tersenyum tipis hampir tidak terlihat.

"Kenapa pipimu merah? Apa kau di bully lagi?"
Giselle enggan untuk menjawab.
"Buat giselle aja tehnya yah bu, giselle kedinginan." Ucap giselle membawah gelas berisikan teh hangat dan memasuki kamarnya.
Giselle masuk kamarnya dan segera duduk di meja rias samping jendela kamarnya. Ia membuka isi kotak tersebut.
"Cincin.." Batin giselle murung.
Giselle mencabut cincin itu dari tempatnya dan mengelus lembut.
Gisellepun terdiam saat mengingat winter memarahinya sampai menamparnya.ia bahkan mengingat perkataan winter padanya.
"Musuh gue ternyata teman gue sendiri."
Setelah itu giselle mengingat perkataan karina padanya.
"apapun yang pernah jihoon lakuin ke lo itu gak semua harus di setujui sell,  jihoon terkenal dengan sikap/sifat badboynya. Jadi menurut gue lo jangan mudah terpengaruh dengan jihoon."
Giselle merasa dilema sekarang. Sebenarnya ia sudah jatuh cinta dengan jihoon, bahkan perasaan nya itu sudah ada sejak lama, namun di sisi lain ia harus menjaga perasaan temannya sendiri apalagi perbuatan jihoon padanya membuat ia harus bertengkar dengan winter. Sedangkan karina, sebagai orang yang sangat mengenal jihoon yang suka mempermainkan perempuan itu menyarankan dirinya untuk tidak terlalu terpengaruh dengan jihoon, apalagi yang selama ini jihoon lakukan padanya tanpa ikatan status.
Giselle memejamkan mata sekejap dan seketika airmata membasahi pipi gadis itu.
Sambil terisak gadis itu memasangkan cincin berlian itu di jari manis pada tangan kirinya.

Sambil terisak gadis itu memasangkan cincin berlian itu di jari manis pada tangan kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tenang aja win, gue pake ini karna menghargai pemberian jihoon bukan karna gue suka." Batin giselle terkekeh namun dalam bentuk, ia terisak.
"Anggap aja win, " lanjutnya.
_____________________________







Di sisi lain, ada park jihoon yang sedang bekerja keras membantu sang ayah menemui ceo yang terkenal di busan untuk bekerja sama dengan perusahaan mereka.
Jisoo pun kelelahan menunggu jihoon dan ayah park untuk selesai meeting. Perempuan itu terlihat sudah mengantuk. Sepanjang waktu berjalan ia terus menatap jam yang ada pada tangannya, kira kira sudah pukul 20:15 Malam.
"Lama bener.." Keluh jisoo.

Setelah meeting selesai, tuan park beserta tamu yang adapun pergi meninggalkan ruangan, kini tersisa jihoon bersama jisoo.
"Ayo kita pulang park jihoon." Ujar jisoo beranjak dari duduknya.

"Ke seoul?" Tanya jihoon dengan suara pelan.

"Hadeehhh... Bukanlah.. Buruan, gue udah capek pengen istirahat."Jelas jisoo.
Dengan malas jihoon beranjak dari duduknya dan mengikuti jisoo keluar dari ruangan.
Kini keduanya berjalan di koridor perusahaan.

"Kata karyawan cafe giselle tidak masuk kerja." Jelas jisoo tanpa menatap jihoon.

Jihoon tidak menjawab.

BAD BOY | Revehours (Jihoon x Giselle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang