Kamar Jena, 18 Januari 2012
Mata teduh itu tak luput dari pikiran Jena
Siapa Dia?
Rupanya dengan goresan sempurna pada wajahnya begitu saja masuk dalam kepala Jena" Jen.. Jenaaaa... turun nak" , panggilan umi berhasil membuyarkan lamunan ku
Dari lantai dua ku saut panggilan umi
"Iyaaa umi, ada apa" ?"Ada temen kamu dibawah
"Temen aku? Siapa yang malam-malam begini datang?" (Melihat jam dinding waktu menunjukan pukul 21.00 wib)
Kututup pintu kamarku, bergegas turun menemui umi dan katanya temanku yang ntah siapa aku pun ngga tau
SUPRISEEEEE
Jena : Alviaaan? Ngapain kok bisa disini?
Alvian : kangeen (menarik ujung rambutmu mendekat kerahnya lalu menangkup pipiku kedalam telapak tangannya)
Jena : Lepas ngga sih, tiba tiba nongol main pegang-pegang aja
Alvian : Ucapkan selamat datang dong sama tetangga barunya
Jena : demi apa?
Alvian : demi kau dan si buah hati
Jena : aku ngga bercanda ya
Alvian : apalagi aku, besok ke kampus bareng
Jena : Haaa?
Alvian : (menutup mulutku dengan telapak tangannya) Haa Haaa aja , mingkem neng mau dimasukin nyamuk mulutnya
Aku masih linglung berusaha mencerna apa yang baru saja aku lihat dan dengar
Bersamaan dengan itu om David papanya Vian masuk berama abi, disambut oleh umi
Lalu kami berkumpul diruang keluarga
Om David menjelaskan jika iya akan ditugaskan lagi dikota Bandung setelah sebelumnya sempat menetap di Ibu kota 3 tahun lamanya, dan akhirnya menemukan rumah kosong disamping rumahku setelah sempat berkomunikasi dengan abi."Akhirnya ya Jen ketemu lagi, terakhir ketemu lo tuh SMA! kurus, dekil, tinggi menjalar seperti tiang listrik mana banyak diem gue terus yang nanya ucapnya" ketika aku sedang sibuk membereskan piring di dapur
Tak mau kalah ku sanggah ucapannya
"Oh anak jakarta ya udah pake lo gue banget nih (kusenggol bahunya dengan jari telunjukku), terus sekarang aku udah cantik gitu dibanding 3 tahun lalu?""Ga juga sih sama aja masih tetep kaya kanebo kering" gumam alvian sembari meninggalkanku berjalan ke ruang keluarga
Alvian siapa lagi nih?
Ada yang bisa nebak Alvian siapa?
Apa hubungannya dengan Jena?Haii
Bantu komen dan vote ya
Jika ada saran untuk tulisan pertamaku aku akan sangat semangat membacanya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Genggaman Jenaika
Romance"Mungkin sudah saatnya aku jatuh cinta Merasakan hal - hal indah seperti yang teman-temanku rasakan" Nyatanya cinta pertama yang dibayangkan Jena tidak berjalan semulus itu, mengenal Deo dengan segala luka dalam hidupnya membuat dia ikut menjadi rap...