✽ ⋆ [1] .˚

93 19 0
                                    

༛༛ ༛ ༛༺༻༛ ༛ ༛༛

༛༛ ༛ ༛༺༻༛ ༛ ༛༛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───※ ·❆· ※───

Pisau buah yang tadinya berada dimeja, kini sudah tertancap didadanya. Darah mengalir deras mengotori gaun putihnya yang kini berubah menjadi merah. Tania mengakhiri hidupnya, dia tak kuasa lagi menahan penghinaan dan cemoohan para bangsawan dan rakyat biasa. Mereka semua menghakimi Tania karena terus mengusik hubungan Pangeran Tristan dan Nayla, padahal mereka berdua lah yang bersalah. Kenapa dirinya yang dicap sebagai penjahat?

Jika semua kebahagiaannya sudah direnggut, alasan apalagi yang mengharuskannya hidup?

※ ·❆· ※

Sungguh pemandangan yang menjijikkan.

Wanita yang masih memakai pakaian kerjanya itu dibuat bergidik ngeri melihat apa yang sedang terjadi didepannya. Ada seorang pria bertelanjang dada yang diketahui sebagai kekasihnya, sedang berusaha menutupi seorang wanita dewasa berusia sekitar 40 tahun dengan selimut tebal.

Astaga, perutku mual! Batinnya melihat dua insan itu.

Wanita cantik yang memiliki nama Ayra Chantika ini tidak habis pikir dengan jalan pikiran kekasihnya, ralat mantan kekasihnya. Kenapa pria yang dua tahun lebih muda darinya itu memilih berselingkuh dengan tante girang pemilik kedai seblak langganannya?

"Kenapa?" Tanya Ayra dengan air mata yang sudah terbendung. Tentu saja dia merasa sedih dan sakit yang teramat dalam.

Pria itu memandangi Ayra dengan perasaan bersalah. "Maafkan aku." Hanya itu yang terucap dari mulutnya.

"Kenapa kamu berselingkuh dengan tante girang ini? Minimal kalau mau selingkuh itu dengan perempuan cantik yang seumuran dengan kamu!" Teriak Ayra nyaring, membuat pria itu menutup kedua telinganya.

Sial! Harga dirinya terluka jika harus kalah dengan tante girang itu. Malu bos, apa kata dunia?

"Apa kurangnya aku didalam hidupmu? Hingga kau curangi aku?" Tanya Ayra dengan dramatis. Hidup memang penuh drama.

"Bahkan aku membiayai S2 kamu. Tapi apa balasan kamu?" Lirih Ayra. Pria itu menyilangkan kedua tangannya.

"Uangmu itu tidak cukup membiayaiku. Tante Melda lah yang membiayai kehidupanku." Ucapnya dengan nada datar.

Ayra yang mendengar itu benar-benar naik pitam. Emosinya sebentar lagi akan meledak dan dia harus melampiaskan pada pelaku.

"Kamu benar-benar tidak tahu malu! Dasar pria mokondo! Pria murahan, mati saja kamu!" Teriak Ayra dengan tangan yang menjambak rambut pria itu dengan kencang.

Tania The AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang