1 tahun kemudian..."Ngambar aja terus,kalo suka orang itu di bilang gak usah digambar! malah jadi anonim''pekik salah satu teman si gadis itu yang menepuk meja heboh.sungguh,teman si gadis ini mulai emosi dan gemas hanya Karna temannya tidak mau mengungkap rasa ke salah satu siswa seangkatan mereka.
"Yee mana bisa! Semalu maluinnya gue,gue masih punya malu!"gadis itu memayunkan bibirnya sembari melanjutkan arsiran gambarnya di atas kertas buku tulis.
Sembari sibuk membuat pola di kertas,pikirannya melayang entah kemana mana & mengingat kejadian 2 tahun lalu,dimana ia baru pertama kali melihatnya.
'Kala itu...'
Pada saat Mpls 2 tahun yang lalu
Gadis kecil itu sibuk dengan pulpennya dan tak memperhatikan apa yang Disampaikan Guru panitia
'membosankan!' gerutu gadis itu sembari mencorat coret buku kecil untuk dipakai mencatat hal hal baru di Sekolahnya
Tak lama suasana aula mini yang tadinya Tenang dan kalem seketika kerusuhan terjadi karena salah satu siswa melempar kertas-kertas dengan cara digulung dan dilempar kesana kemari dan diikuti oleh siswi lainnya
sangat rusuh!,bahkan para senior panitia kewalahan menghadapi anak-anak baru–se angkatan gadis kecil itu.sampai tibalah pembawa materi duduk di depan mereka semua,seketika seluruh anak anak baru itu diam,tak ada yang melempar gulungan kertas lagi.Senyap seketika.gadis itu–dengan kacamata pink transparannya melirik ke samping tempat para siswa laki laki ditempat dudukkan tertuju kepada salah seorang siswa di seberang sana.
mata kecil gadis itu menatapnya dengan intens...sangat lama
'laki laki itu...'
Sejenak,ia merenungkan sesuatu...
'ah sudahlah!'
pikiran gadis itu kemana mana ketika ia melihat siswa laki laki itu diseberang sana,pikirannya Kacau! Jantungnya berdetak tidak karuan.
Tuhan,tolong jantung gadis kecil ini yang hampir copot!
setahun yang lalu...
"capek gue!,danish!–''pekik si gadis itu dengan kacamata pink transparan yang bertengger di hidungnya
''nish,gue pergi,gue mo putus–"
"...yaudah kalo Lo maunya kek gitu,gue juga punya simpanan,ngak kek Lo. Sikap Lo itu kek anak kecil,"
"Yaudah gak seharusnya Lo Ama gue,mending Lo pergi Ama cewe simpanan yang Lo bilang itu–"
"Gue nyerah bngt lho,danish–"sambung gadis tiu sembari menunduk.dia tidak bisa marah kali ini
"Lo keterlaluan egois–"
.
.
"Aii...?Lo oke??"tepuk pundak seseorang yg berada di samping gadis kecil itu khawatir–Aii namanya, sambil mengerjapkan matanya agar tidak berkhayal kembali
"Ha?–oh iya gue gak papa"
"Yakin? perbaiki kacamata Lo dulu gih,sampe miring tuh"ujarnya sambil memasang muka masam,Dia Aulia
"Yee bacot bener,gue bisa sendiri yak! Jan ngaco deh!"Aii lalu menepis tangan Aulia pelan lalu memperbaiki posisi kacamata nya sendiri
Ujar Aii sambil menunduk Malu,Malu Karna Laki laki didepannya ini adalah laki laki yang ia selalu perhatikan dia dari MPLS, dari sekolah,dari Koperasi dan Masjid putra.pikirannya Sampai jauh,sampai ke tempat latihan.
'shit,kok dia ada disini?!' gerutunya dalam hati sambil membuka sepatu dan memperbaiki posisi sabuk putih Taekwondoknya,menyapu pandangan disekitar
"anak baru kamu?!" Bentak seorang pria yang lebih tua dari semuanya sambil bersedekap dada menatap Aii marah dan membuatnya langsung Kaku kembali ditempat dan menunduk
"Sabeum, dia anak baru–"Sela salah satu anak eskul disini–Senior Historia²²,Safitha.
Pria itu alias Sabeum–julukan untuk Guru dalam bhs Korea(taekwondo),manggut paham sambil menatap Aii dari atas ke bawah lalu berdehem sejenak.
"Lari,keliling didalam aula besar 20x" tekannya dengan tegas memerintah,membuat Aii,yang dicap Anak baru di eskul itu melongo kaget.
"20 pak?!"
"Jangan panggil saya 'pak'!,panggil Sabeum!"
"D-dua puluh,sabeum?!–"
"Gak usah banyak ngomong!Lari sana!"
'gila,bisa mati gue–"
Sekitar 15x sepertinya Aii sudah habiskan keliling di dalam Aula besar ini,tubuh kecilnya udah tak sanggup mulai berlari kecil,dari kecil sampai berjalan cepat lalu pelan
"Capek bangsat!gak kuat gue!–"
"Aii?"
Gerutu Aii terhenti ketika salah seorang anak eskul memanggilnya dari belakang,Itu Astrha.
Aii langsung mematung,Aii tak terbiasa ngobrol terlalu dekat seperti...INI!!!,jarak mereka terlalu dekat dan–
"Aii Lo mimisan–"
"Hee?..."
Cairan amis kental mengalir bebas turun dari hidung Aii dan mengenai baju dobok taekwondo oversize Aii di dada.itu sebabnya Astrha menghampiri Aii
Entah dia mau melakukan sesuatu,mencoba untuk mengangkat kepala langsung ditahan oleh Artha sambil ngomel tidak jelas,pandangan Aii sedikit kabur
"Jangan mendongak! tunduk terus,jangan hirup darahnya,nafas dari mulut aja dulu,–Kak Safitha!!" Ujar Artha sedikit berteriak sambil memegang pundak kiri Aii mencoba tidak terlalu menyentuh dan berinteraksi terlalu banyak ke gadis didepannya ini,menuntun untuk duduk dibawah tangga didalam aula
"Ngak gue bisa sendiri..."Aii mencoba tunduk dan tak menatap wajah Artha
Artha hanya diam memperhatikan,memandang Aii yang entah sedang apa merongok tas kecilnya,mencoba mengeluarkan 2 kertas kecil dari tas kecilnya"Lo ngapain keluarin kertas–"
"Aii!"
Pergerakan Aii terhenti, menyimpan kembali kertas itu,mengurungkan niatnya ketika ia mendengar suara Paniknya Safitha dan Felisia–2 senior di taekwondo,berlari kecil dibawah tangga didalam aula"Aduduhh!pusing pala Barbiee!! Kni kompres,sama air dan tissu 2 pack dan–aduh!!"gerutu felisia yang heboh ketika dia ditempeleng menggunakan target kick ke kepalanya
"Bisa tenang ngak?!, Coba lo buka sabuknya jangan heboh sendiri anjir!. dan Lo! Lo pakai baju setelan dalam pendekkan?bisa dibuka dulu baju doboknya?"
Celoteh 2 senior itu terus menerus mengalir ke telinga aii,membuat Artha menjauh sedikit dari kerumunan yg tak banyak itu namun bising
Aii Semula yang memperhatikan celotehan 2 senior itu,kembali menatap punggung Artha dari jauh...Dan Semakin jauh
Tak lama setelah kejadian itu,akhirnya para anak taekwondo dibolehkan pulang ke asrama masing masing,
Aii sempatkan singgah di bibir pintu,menunggu Artha yang masih didalam aula–tengah menyusun semua alat Target kick,helm safe,body sparring dan papan tinju.sampai akhirnya Artha berjalan ke arah pintu.
"Artha!"
Artha hanya berbalik dan memasang muka datar sambil mengangkat kedua alisnya, sementara tangannya sibuk memperbaiki tasnya di pundak"Sorry,tadi–"
"Ngapain minta maaf?"
Aii terdiam dengan ekspresi kikuk,dan tertawa canggung.tissu dibiarkan tercolok disalah satu lubang hidungnya,memalukan!–"Yah..habis tadi aku–"
"Lo gak salah"Aii mulai mengerutkan keningnya,tidak paham apa yang Artha maksud.artha lalu melangkahkan kakinya dan meninggalkan Aii yang mematung bingung didepan aula sambil menatap punggungnya yang sedikit menjauh
"Lusa kita latihan lagi,kamis dan Sabtu"ujarnya tanpa berhenti dan hanya sedikit berbalik lalu lanjut mengikuti rombongan para anak taekwondo laki laki.
---
-21 August 24
-1033 kata