I

1K 116 66
                                    

|Attention|

🎬4473 word🎬


🎬4473 word🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Dad yang bener aja dong, Riri itu udah punya calon sendiri nggak perlu perjodohan perjodohan kayak gitu," Ucap seorang gadis yang tengah duduk di kursi ruang makan.

Moodnya pagi hari langsung rusak gara-gara Daddy nya yang membahas tentang perjodohan nya dengan anak rekan bisnisnya.

"Riri berangkat dulu" Gadis yang memanggil dirinya sendiri Riri itu beranjak dari duduknya dengan kasar, mengambil tas gendongnya lalu pergi dari sana tanpa berpamitan dengan kedua orang tuanya.

"Kayak jaman purba aja main jodoh-jodohan" Gumamnya.

"Hon~" Sang istri dari pria yang di panggil Daddy oleh Riri atau Pharita, anak dari pasangan konglomerat Limario dan Jennie itu menyentuh pundak suaminya.


"Kamu nggak bisa batalin perjodohan itu? Biarin Riri milih calonnya sendiri" Ucapnya yang membuat Rio menghela nafas dan memijat pangkal hidungnya.

"Nggak bisa sayang~, itu udah keputusan bulat aku. Aku yakin anak Jisoo adalah pilihan terbaik buat anak kita, dia pintar, mapan, punya sopan santun dan udah jelas banget latar belakangnya. Nggak kayak pacar Riri yang tampangnya kayak preman itu, nggak ada tata krama nya sama sekali dan cuma manfaatin Riri doang" Jelas Rio panjang lebar yang di dengar baik-baik oleh Jennie dan putra bungsunya yang sedang memakan sarapannya itu.

Namanya Canny, anak ketiga dari pasangan Rio dan Jennie itu yang kini masih berada di bangku kelas 2 SMA. Di ruang makan itu juga ada putri tengah mereka yang juga tengah sarapan dan acuh dengan apa yang tengah kedua orang tuanya itu bicarakan, Aurora putri kedua Rio dan Jennie yang saat ini sudah menjadi maba di Universitas yang sama dengan Pharita. Berbeda dengan Pharita dan Canny yang terbilang aktif dan ceria, Rora adalah gadis yang dingin dan cuek.

"Udah sekarang aku berangkat kerja dulu nanti sore jangan lupa kita ada janji buat ketemu sama keluarga Jisoo buat bahas rencana pernikahan" Rio beranjak dari duduknya, mengecup dahi, pipi dan bibir istri tercintanya itu.

"Canny sama Rora mau bareng Daddy?" Tawarnya sambil membenarkan tatanan jas abu-abu nya di bantu oleh Jennie.

Canny mengangguk dengan semangat sedangkan Rora menggeleng,

"Canny mau Dad" Jawab Canny dengan antusias. Di usianya yang belum benar-benar menginjak 17 tahun Canny belum di perbolehkan untuk mengendarai mobil ataupun motor sendiri jadinya selama sekolah atau pergi kemana-mana Canny akan di antarkan oleh supir atau menebeng teman-temannya.

Sedangkan Rora, sepertinya gadis itu berangkat bersama teman perempuan nya jadi ia menolak tawaran dari Rio.

"Mom Dad Rora berangkat dulu temen Rora udah di depan" Rora berdiri sambil meletakkan tas di bahunya lalu mengecup pipi Jennie dan Rio bergantian.

Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang