VIII(M++)

384 97 71
                                    

|Attention|

🎬3438 word🎬

🎬3438 word🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





4hari, Ruka dan Pharita tidak keluar sama sekali. Selama 4 hari ini mereka hanya melakukan sex, sex, sex, istirahat, makan dan melanjutkan sex lagi. Keduanya sama-sama kecanduan dengan tubuh satu sama lain, mungkin wajar jika mereka melakukan nya setiap hari dengan waktu masimal 3-4 jam karena ini pengalaman pertama mereka. Tapi Ruka dan Pharita melakukan sex tanpa ingat waktu, pagi, siang, malam mereka terus melakukan nya bahkan Pharita pernah sampai pingsan dan hal itu yang membuat mereka harus menghentikan kegiatan panasnya.


Saat ini Ruka tengah membuat roti bakar karena hanya bahan itu dan selai yang tersisa di dapur. Akibat kecanduan sex mereka hanya ingat makan dan lupa membeli bahan-bahan persediaan makanan di Villa.

Pharita yang duduk di kursi pantry melihat setiap gerakan suaminya, ia masih tidak menyangka jika laki-laki berbadan gapura itu yang akan mengambil keperawanannya. Perempuan itu juga heran kenapa milik Ruka bisa sebesar itu yang membuatnya merasakan nikmat luar biasa tapi tidak bisa berjalan setelahnya, bahkan miliknya di buat lecet dan bengkak.

Kruukkk~

"Masih lama Pak?" Tanya Pharita memegangi perutnya yang sudah keroncongan.

Ruka yang mendengar bunyi itu terkekeh lalu mengoleskan selai coklat di roti yang sudah di bakar menggunakan teflon dan kompor karena di sana tidak ada alat pemanggang roti.

"Sebentar ya saya kasih selai dulu" Ruka mempercepat kegiatan mengoles nya karena kasian dengan istrinya yang wajahnya terlihat agak pucat itu.

Selesai dengan kegiatannya Ruka membawa piring berisi 3 roti itu dan memberikannya pada Pharita,"Pegang ini dulu kita makan di ruang tengah"

Pharita menurut dan memegang piringnya dengan erat karena tau jika Ruka akan menggendongnya. Laki-laki itu merasa bersalah karena sampai membuat Pharita tidak bisa berjalan gara-gara ulahnya, kemarin nafsunya benar-benar sudah tidak bisa di tahan. Walaupun memiliki otak polos tapi tidak dengan ekspresi nya saat di ranjang, itu sungguh sangat sexy yang membuat Ruka sampai berdecak kagum di sela-sela kegiatan panasnya kemarin.

Sampai di ruang tengah Ruka menurunkan Pharita di sofa lalu duduk di samping istrinya yang sudah mengambil satu roti bakar itu. Ruka menyalakan televisi, membuka YouTube untuk menonton kartun kesukaan Pharita yaitu Pororo tapi saat ada iklan tayang Ruka menjadi ingat sesuatu.

"Saya kemarin nggak pake pengaman dan keluar di dalem terus, kamu nggak papa kalau misal yang kemarin ada hasilnya?" Tanya Ruka membuat Pharita menghentikan kunyahan nya sejenak dengan alis yang mengerut.

"Maksud bapak ada hasilnya tuh gimana?" Bingungnya.

Ruka menghela nafas, lupa jika istrinya itu terlalu polos sampai ke akar-akarnya,"Maksud saya kalau nantinya kamu hamil gimana? Sperma saya kan keluar di rahim kamu terus kemarin"

Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang