V

761 128 74
                                    

|Attention|

🎬4490 word🎬

🎬4490 word🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Rit saya-"

"Udah stop stop stop, saya capek tau denger Pak Ruka dari tadi minta maaf mulu" Potong Pharita saat Ruka akan kembali mengucapkan permintaan maafnya atas kejadian tadi malam.

"Ya karena kamu belum maafin saya, makanya saya minta maaf terus" Sahut Ruka sambil sesekali melirik Pharita dan kembali fokus ke jalan.

"Bukannya saya maafin malahan saya tambah jengkel kalau bapak minta maaf terus" Sahut Pharita memutar bola matanya malas dan melipat kedua tangannya di dada.

Rami yang duduk di bangku belakang pun hanya bisa menyaksikan perdebatan pasutri itu sambil bersandar di bangku, menurutnya pertunjukan live di depannya ini cukup menghibur pagi nya yang sial karena motornya tiba-tiba rusak.

"Mereka sebenernya suami istri atau bapak sama anak sih, manggilnya kok bapak saya bapak saya" Batin Rami heran ketika mendengar pembicaraan kakak dan kakak iparnya itu.

"Kak nanti turun-"

"Diem lo gue lagi ngomong" Sergah Pharita membuat Rami langsung kicep dan menggaruk kepalanya bingung, ia tidak salah apa-apa terkena semprot juga.

"Terus saya harus ngelakuin apa biar kamu maafin saya?" Tanya Ruka, mencoba sabar menghadapi istrinya yang sangat moodyan itu.

"Hari ini kan bapak ngajar lagi di kelas saya–?" Ucap Pharita menggantung yang di angguki oleh Ruka.

"Iya....terus?"

"Nggak usah masuk, saya bakal maafin Pak Ruka kalau hari ini Pak Ruka nggak ngajar di kelas saya" Lanjut Pharita yang membuat Ruka mengusap wajahnya kasar.

"Loh nggak bisa gitu dong, sebagai dosen saya harus profesional dalam mengajar. Yang lain aja ya? Saya bakal turutin semua mau kamu kecuali itu, kamu mau shoping, mau hangout sama temen kamu saya izinin" Ucap Ruka bernegosiasi, sebagai dosen yang baik ia harus melakukan pekerjaannya itu dengan profesional dan penuh tanggung jawab.

Walaupun yang meminta istrinya sebagai syarat di maafkan Ruka tidak akan melakukan itu, ia tidak boleh melalaikan tanggung jawabnya begitu saja hanya karena masalah rumah tangga nya.

"Berati saya juga boleh dong pake pak-"

"Nggak boleh! Ke-kecuali kalau lagi di rumah kamu baru boleh pake pakaian pendek kalau di luar Big No" Potong Ruka cepat saat Pharita akan mengatakan tentang masalah pakaian.

Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang