Chapter 5 : Ayam Kecap

1.1K 131 15
                                    

Ini slow update banget🤣

Jangan lupa vote, komen dan share.

Aku usahain cepet update di Karyakarsa tapi kalau nggak lagi sibuk yaa💖

|🌻 Happy Reading 🌻|

Pukul lima Prada dengan daster setinggi lututnya sudah berkutat di depan kompor. Semenjak memiliki si bungsu perempuan, ia harus bangun lebih pagi dari yang lain untuk memasak sesuai keinginan putrinya.

Walaupun ada pembantu, tapi untuk sarapan putrinya itu hanya mau makan masakan mamanya. Sungguh menyebalkan! Bahkan Prada masih sering mengumpat saat memasak. Putrinya seolah tau kalau mamanya tidak suka bangun pagi.

Waktu itu pernah berbohong bahwa itu masakan sang mama dan sebenarnya itu masakan sang bibi. Dan yang terjadi, Pika langsung mengamuk membanting piring, putrinya tahu masakan mamanya tidak seenak itu.

Pika menolak untuk percaya kalau mamanya masak dengan cita rasa yang lezat. Bukankah putrinya itu cukup durhaka?

“Bik, ini terus diapain?” Pagi ini Prada banyak bertanya, karena permintaan sang putri untuk dimasakkan ayam kecap. Biasanya hanya roti, omelette atau salad.

“Nunggu meresap aja, Bu. Habis itu dituang ke wadah. Siap disajikan.” jelas bibi.

Prada hanya mengangguk, ia meminta bibi untuk menyiapkan semuanya. Sementara itu, dia akan membangunkan sang suami.

Sampai di kamar ia menggelengkan kepala melihat Pika yang tengah memeluk suaminya.

Bucinnya papa.

“Mas, bangun.” Ia menggoncang pelan bahu suaminya.

Nakula menyahuti dengan gumaman tak jelas. Perlahan ia membuka mata dan menyesuaikan diri sebelum bangkit.

Nakula menoleh ke bawah, ada tangan mungil yang tengah memeluk erat. Membuat senyum Nakula terbit.

Prada mendengus, dia jarang sekali bangun tidur mendapat senyum tulus dari suaminya. Merasa diacuhkan ia bangkit dari pinggir ranjang. Namun sebelum itu, tangannya dicekal.

Prada menaikkan sebelah alisnya, “Kenapa?”

Morning kiss, dulu.” Ucap Nakula dengan suara serak khas bangun tidur.

Prada memutar bola matanya, dia kira suaminya akan lupa dengan rutinitas setelah membuka mata.

Prada menunduk untuk mengecup bibir Nakula. Lalu Nakula dengan tugasnya—menarik selimut sang putri sampai kepala agar tidak melihat adegan kedua orang tuanya. Dia tidak mau putrinya bertanya mengenai kiss di bibir.

Nakula tidak mengajarkan tradisi barat ke putra dan putrinya. Terlalu berlebihan kecuali dengan pasangannya kelak. Akan tetapi membayangkan putri kesayangannya melakukan hal itu membuatnya tanpa sadar menggigit bibir istrinya kuat.

Prada tersentak, dia memukul pelan bahu suaminya, setelah berhasil melepaskan diri, ia memicingkan mata melihat riak wajah suaminya yang terlihat sedikit guratan marah.

“Sakit!” Keluh Prada karena suaminya malah menatapnya datar.

“Ke sana segera mandi. Nanti giliran saya.” Bukannya minta maaf tapi malah menyuruh Prada untuk mandi lebih dulu.

Prada mendesah, ia menurut saja apa kata suami. Tidak mau mendebat ulah suaminya barusan.

Setelah beberapa menit membersihkan diri, sekarang giliran suaminya yang berada di dalam kamar mandi. Prada mengganti pakaian, lalu membangunkan putrinya yang masih tidur dengan nyenyak.

Gonjang-Ganjing Rumah Tangga Nakula PradaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang